Tuesday, August 22, 2017

Day 4 Game Level 7 : Senang Bersosialisasi



Perjalanan Eza menuju Surabaya ini membuat saya menyadari banyak potensi Eza yang belum dieksplor, terutama terkait ranah hubungan inter personel (hubungan antar sesama). Eza sepertinya tak mengikuti jejak saya terkait hal ini. Saya lebih senang menyendiri dari kecil. Saya tak suka suasana rame. Sementara suami, senang ngobrol dan ngumpul. Saya merasakan sendiri suasana kehangatan di keluarga suami dan mulai menikmatinya.

Maka saat Eza bermain, saya sering amati dia senang sekali bermain bersama teman-temannya. Dari kecil, saya biasakan Eza tidur siang, tapi seiring bertambahnya usia, Eza suka murung jika siang disuruh pulang ke rumah, berbeda jika mendengar suara teman-temannya, Eza langsung ceria dan terlihat berbinar binar. Ngantuk pun hilang. Semakin besar, tidur siang pun semakin jarang.

Hari terakhir kami di Surabaya kemarin, adalah saatnya city tour seputar wisata di Surabaya. Kami hanya mengunjungi 3 tempat yaitu pantai Klenjeran, Masjid Cheng Ho dan pusat oleh-oleh Surabaya, mulai dari Patata milik Oki Setiana Dewi hingga toko H. Rudy yang menjual aneka snack oleh-oleh khas Surabaya.

Saat kami pergi ke masjid Cheng Ho, lokasinya beberapa ratus meter dari jalan raya, Eza pengen digendong. Saya gendong sebentar, tiba-tiba ada bapa panitia baik hati yang menawarkan untuk menggendong Eza. Saya kira Eza ga mau karena baru kenal, ternyata mau juga, diajak ngobrol dan bercanda. Saya terpesona dengan perkembangan sosialisasi Eza saat bertemu orang baru dan asing, ternyata tak membuatnya takut dan sungkan.


Lalu saat kami dalam perjalanan pulang menuju Jakarta dengan menggunakan kereta yang bearngkat dari Stasiun pasar Turi pukul 15.30, sebenarnya Eza sudah ngantuk. Tapi karena Eza senang berpetualang dan kereta adalah salah satu transportasi favoritnya, ia pun senang dan berbinar-binar, mulai dari mengamati stasiun, mengeksplor kereta dan yang tak saya sangka, ia langsung bermain saat ada anak kecil di kereta itu, kebetulan anak itu duduknya di depan kami. Tiba-tiba mereka sudah berlarian bersama, bolak balik di lorong kereta, padahal entah saling berkomunikasi atau tidak, begitulah bahasa kalbu anak kecil.

Bahkan, anggotanya bertambah, di kursi belakang, ada anak perempuan yang tertarik bermain bersama Eza dan anak kecil itu, jadilah mereka menjadi bertiga seperti tampak dalam foto berikut.



Mereka bermain tak mengenal lelah mulai dari berangkat hingga waktu isya menjelang. Berapa jam itu ya bermain bersama. Hingga akhirnya kelelahan sendiri dan sukses tidur tanpa terbangun sama sekali hingga tiba di stasiun Senen pukul 3 dinihari.

Sepertinya potensi inter personel itu mengikuti jejak bapaknya dan memang laki-laki harus seperti itu. Sesuatu yang harus saya syukuri karena itu akan menjadi modal awal Eza untuk mengenal lingkungan yang lebih luas lagi. Semoga networking  Eza di masa depan semakin terasah dan semakin menemukan muaranya yang lebih menebar manfaat untuk sesama. Aamiin

Semoga Bermanfaat

Selasa, 220817.12.00
#Tantangan10HariLevel7
#day4
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

#odopfor99days#semester2#day63

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit