Semalam sekitar jam 7, saya dan suami pergi ke klinik
faskes 1 untuk berobat Eza karena Eza mengeluh sakit di area anus. Saya sebenarnya
sudah malas pergi karena membayangkan antrian panjang yang pastinya cetar
membahana. Tapi suami semangat pergi dan tetap “keukeuh” ngajak berobat. Ya sudahlah
demi taat pada suami, akhirnya memaksakan pergi walau mager alias malas
bergerak. Dan sesuatu yang menarik pun ternyata menanti seiring ketaatan istri
pada suami, cieeh
Saat tiba di klinik, saya langsung menyerahkan kartu
BPJS Eza. Sambil menunggu, Eza memilih ikut main bareng papa nya diluar, ada
ayunan yang menarik buat Eza. Saya memilih menunggu di dalam, sambil menunggu
Eza dipanggil. Awalnya biasa deh main gadget, buka hape, medsos ria. Lama-lama
bosan, akhirnya saya pun tadarus, lumayan malam Jumat bisa baca Al-Kahfi. Diselingi
ada teman mas yang datang berobat, ngobrol sebentar, lanjut lagi ke hape. Pas
jam 8, Eza belum dipanggil dan hujan pun turun dengan lebat nya. Saya langsung
menggumam dalam hati, alhamdulillah hujan, mungkin ini salah satu hikmah
ngantri tadi, saat hujan turun, kami masih terlindung di klinik ini dan tak kehujanan.
Sempat mengamati orang berlalu lalang di klinik, betapa ni’mat sehat itu mahal
harganya. Itulah kenapa kita dianjurkan memanfaatkan waktu sehat sebelum sakit.
Setelah menunggu lama, Papa Eza tak sabar, ia pun
masuk ke dalam saat saya masih tadarus. Dia bilang, ko lama banget belum
dipanggil padahal yang baru datang sudah masuk. Saya membela diri, dari tadi di
dalam, rasanya belum dipanggil ko. Akhirnya kami memberanikan diri menghadap
pihak resepsionis, dan menanyakan giliran Eza. Sang karyawati yang bertugas pun
segera mengecek ke ruang dokter, yang saat itu ada 2 dokter yang sedang
bertugas. Ternyata di dokter 2, katanya sudah dipanggil dua kali. Padahal rasanya
saya tak mendengar panggilan itu. Ya sudahlah, saya masuk tepat pukul 8.15,
tepat satu jam 15 menit dari menyimpan kartu Eza hingga masuk ke ruang dokter. Setelah
berobat pun, masih harus menanti racikan obat. Ternyata pelayanan publik kita
masih menjadi peer bersama, padahal kami bayar BPJS tiap bulan, kalau telat
bayar didenda, tapi pelayanan lama, kami masih harus pasrah dan bersabar.
Setelah mengambil obat, kami pun pulang dan hujan
sudah reda, alhamdulillah. Setiap kejadian apapun, tetap saja kita tak boleh
mengeluh dan harus mengambil hikmahnya. Ternyata menunggu antrian lama,
hikmahnya adalah menanti hujan dan bisa baca Al-Qur’an dengan tenangnya. Kalau jam
segitu di rumah, belum tentu digunakan untuk tadarus Al-Qur’an. Daripada mengeluhkan
apa yang terjadi, lebih baik kita fikirkan hal positif apa yang bisa kita
lakukan dari yang kita keluhkan itu. Karena kalaupun kita mengeluh, sesuatu itu
tetap saja terjadi. Tugas kita adalah MEMILIH, memilih melakukan hal positif
atau negatif.
Semoga Bermanfaat
Jumat, 060117.08.35
#odopfor99days#part2#day2
No comments:
Post a Comment