Tuesday, December 5, 2023

DRAKOR DAILY DOSE OF SUNSHINE: BERANI MENGAKUI LUKA

 


Ada beberapa drama korea yang baru tayang di netflix pada bulan November ini. Dari beberapa drakor, saya jatuh cinta pada drakor yang satu ini, berjudul "Daily Dose of Sunshine". Kisah tentang seorang perawat di Rumah Sakit bagian psikiatri ini, menjadi jembatan beberapa pasien disana untuk "merasa ditemani dan dicintai" dalam menghadapi dan mengobati luka (batin).

Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari drakor ini, diantaranya adalah bahwa tak apa apa untuk mengakui bahwa kita tidak sedang baik-baik saja, berani jujur untuk mengakui bahwa kita memiliki luka yang harus disembuhkan dan belajar peka untuk tidak menyebarkan luka yang sama pada orang lain.

Saat menonton episode 5, inih serasa "related" dengan diri sendiri, kisah tentang seorang ibu yang tidak peka dengan kondisi dirinya sendiri, dan berusaha tampil hebat di depan anak dan pasangannya. Saat ingin mengobati masalah psikis anaknya, psikiaternya ini sangat peka dengan menanyakan kabar si ibu nya, sampai si ibunya kaget, merasa bahwa dia baik baik saja, padahal dokternya sudah mengindikasikan adadnya gejala demensia pada si ibu, yang terlihat bahwa dia banyak sekali lupa kejadian-kejadian penting dalam hidupnya dan hidup anaknya. 

Lalu dokter inipun mengajak si ibu ini untuk datang konsultasi ke ruangannya, dan setelah ngobrol dengan psikiater, si ibu ini diminta membuat jurnal harian tentang hal yang masih diingatnya. Setelah menulis jurnal, sang dokter meminta si ibu tersebut untuk menandai dengan warna kuning, terkait emosi negatif yang dirasakannya dari jurnal yang ditulisnya. Dan betapa kagetnya dia, bahwa banyak emosi negatif yang dirasakannya, justru setelah kehidupan pernikahannya dan anaknya tumbuh semakin dewasa.

Lalu, si dokter pun mengamati kehidupan sang perawat yang persis dengan dirinya, begitu sibuknya dengan mengurus kehidupan orang lain dan melupakan kehidupan dirinya sendiri. Akhirnya si dokter ini menasehati sang perawat dengan nasehat berikut, yang sebenarnya dia sedang menasehati dirinya sendiri,  

"Jangan berjuang terlalu keras, kelak kau akan kesulitan sendiri. Meski sudah melakukan banyak hal untuk keluargamu, kau akan tetap merasa bersalah. Kau bahkan tak sadar bahwa kau mulai layu dan melupakan kebahagianmu sendiri. Bahagiakan dirimu, sebelum membahagiakan orang lain... Jika kau tidak bahagia, bagaimana bisa membahagiakan orang lain?

Kira-kira begitulah nasehatnya yang membuat saya harus mengabadikan beberapa dialog nya karena terasa menyentuh. Bahwa kalau kita mau mengajarkan orang lain, membuat orang lain baik, maka kita harus sudah beres urusan dengan diri sendiri dan berusaha baik dulu dengan diri sendiri. 

Ini baru episode 5 ya...

Episode 7 masih lebih seru lagi tentang kehilangan... kita bahas berikutnya ya....

Semoga bermanfaat
Serpong, 04.12.23.21.30
Wassalam
Eva Novita Ungu

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit