Wednesday, February 6, 2013

BIOGRAFI AR-RAZI (251-313 H/ 865–936 M)

Ar-Razi atau di dunia barat dikenal dengan nama Rhazes, bernama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi dan lahir pada tahun 251 H di kota Ray di kawasan Khurasan (sebelah timur kota Teheran sekarang) dan wafat pada tahun 313 H. Pada awal hidupnya, beliau tertarik dengan bidang seni musik dan banyak mendalami ilmu filsafat, bahasa dan matematika. Namun al-Razi juga antusias dengan banyak ilmu pengetahuan lainnya sehingga mayoritas masa hidupnya dihabiskan untuk mengkaji ilmu-ilmu seperti kimia, filsafat, logika, matematika dan fisika.



Pada awalnya al-Razi adalah seorang ahli kimia. Menurut sebuah riwayat yang dikutip oleh Nasr (1968), al-Razi meninggalkan dunia kimia karena penglihatannya mulai kabur akibat ekperimen-eksperimen kimia yang meletihkannya. Dengan bekal ilmu kimianya yang luas, lalu beliau menekuni dunia medis-kedokteran, yang sepertinya menarik minatnya sejak muda. Dalam waktu yang relatif cepat, ia mendirikan rumah sakit di Rayy, salah satu rumah sakit yang terkenal sebagai pusat penelitian dan pendidikan medis. Selang beberapa waktu kemudian, ia juga dipercaya untuk memimpin rumah sakit di Baghdad. Namanya semakin terkenal luas di seluruh negeri.

Ar-Razi meninggalkan banyak karya dalam berbagai disiplin ilmu. Jumlahnya mencapai 230 judul. Menurut H.G Wells (sarjana Barat terkenal), para ilmuwan muslim merupakan golongan pertama yang menggagas ilmu kimia. Jadi tidak heran jika sekiranya mereka telah mengembangkan ilmu kimia selama 9 abad bermula dari abad ke-8 masehi.

Karya al-Razi dalam bidang kedokteran antara lain:
  • Kitab al-Mansoori, yang terdiri dari 10 jilid, membahas secara detil tentang pengobatan era Arab-Yunani
  • Al-Havi, ensiklopedia kedokteran yang terbesar disusun pada masa itu
  • Kitab al-Mulooki dan
  • Kitab al-Judari wa al-Hasabah, di kitab ini Ar-Razi untuk pertama kalinya membahas penanganan penyakit cacar.
Dalam bidang kima, Ar-Razi mengarang buku berjudul :
  • Kitab al Asrar, yang membahas tentang teknik penanganan zat-zat kimia dan manfaatnya.
  • Liber Experimentorum, Ar-Razi membahas pembagian zat kedalam hewan, tumbuhan dan mineral, yang menjadi cikal bakal kimia organik dan kimia non-organik.
  • Penemuannya yang lain adalah teknik pembuatan asam sulfur serta penggunaan alkohol untuk fermentasi zat yang manis.

Ada cerita menarik tentang dirinya. Pada suatu hari seorang dokter datang untuk mengobati matanya. Sebelum memulai, dokter tersebut ditanya oleh Ar-Razi tentang jumlah jaringan mata. Seketika itu dokter tersebut gemetar dan diam tidak bisa menjawab, maka Ar-Razi pun menyela, “Barang siapa yang tidak bisa menjawab pertanyaan ini, tidak sepantasnya memegang peralatan dan memain-mainkannya di mata saya.”

Pesan-Pesannya:

“Obatilah penyakit pada saat muncul gejala awalnya dengan sesuatu yang tidak menghilangkan energi pasien. Hal ini disepakati oleh para dokter dan telah terbukti secara empiris!”

“Apabila seorang dokter mampu mengobati dengan makanan tanpa obat, maka hal itu sejalan dengan prinsip kebahagiaan.”

“Sebaiknya seorang pasien hanya berobat kepada satu orang dokter saja, karena kemungkinan kelirunya akan lebih kecil.”

“Umur tidak cukup untuk mengetahui khasiat setiap tumbuhan yang yang ada di muka bumi. Dari itu pilihlah yang sudah terkenal. Hal inipun telah disepakati oleh para dokter dan terbukti secara empiris!”

“Kebenaran dalam kedokteran adalah suatu tujuan yang tidak mungkin dicapai, mengobati dengan hanya bersandarkan kepada buku tanpa kemahiran seorang ahli adalah tindakan yang berbahaya.”

Semoga bermanfaat.
Dari berbagai sumber

Wassalam
Rabu, 6 Februari 2013
Eva Novita Ungu
(seharusnya kita lebih kagum dan bangga dengan para ilmuwan muslim)

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit