Thursday, April 20, 2017

Hari Ke-4 : Program 40 Hari Mencari Si Cinta : Ujian yang Menguras Emosi



Hari keempat dalam program hamil 40 hari ini dilalui dengan lebih mudah dan lancar, alhamdulillah. Hari ini aktivitas saya seputar bermain bersama Eza dan rencananya akan makan siang bersama karyawan koperasi untuk menjelaskan job deskripsi mereka. Undangan rapat sudah disebar pukul 11.30, saya sudah berada di koperasi sebelum pukul 11.30. Bagi saya, tepat waktu dalam berjanji adalah bukti untuk menunjukkan integritas. Saya berusaha mendisiplinkan diri untuk selalu tepat waktu dalam berbagai janji yang saya buat.

Tapi rupanya saya tidak bisa menuntut orang lain untuk disiplin seperti saya. Saya tunggu hingga jam 12, pengurus inti koperasi yang lain, tak ada yang datang. Saya mulai kesal dan kecewa. Andai mereka tak bisa datang, seharusnya memberi kabar terlebih dahulu agar saya dan karyawan koperasi yang lain tak menunggu lama. Akhirnya saya putuskan untuk shalat dhuhur berjamaah di masjid. Setelah shalat, saya masih berharap ada kabar dari mereka, permohonan maaf karena tak bisa datang tepat waktu, tapi ternyata harapan saya tak bisa terwujud. Hingga pukul 12,30 tetap tak ada kabar dari mereka. Akhirnya saya putuskan untuk mengcancel acara ini dan mengirim pesan pada para karyawan bahwa acara makan siang kali ini, dibatalkan.

Setelah itu, sambil menyimpan emosi marah dalam hati, saya putuskan untuk jalan-jalan bersama teman di asrama, ke ITC. Kebetulan, dia mau mentraktir makan karena ulang tahun. Bersyukur deh bisa melampiaskan kekesalan dengan berjalan-jalan. Saya cek wa, baru pukul 12.45 siang lah ada kabar dari mereka, yang satu minta maaf karena dikejar deadline pekerjaan, yang lainnya minta maaf karena baru buka hp. Satunya lagi minta maaf karena hp nya mati dan ditugaskan ke tempat lain secara mendadak pukul 10 pagi.

Wednesday, April 19, 2017

Hari Ke-3 : Program 40 Hari Mencari Si Cinta : Perkuat dengan Minta Doa




Pada hari ketiga ini, tantangan ibadah 40 hari ini semakin seru. Semalam, saat pertemuan dengan siswi kelas X, saya sampaikan program 40 hari ini, tak lain dan tak bukan agar mereka turut mendoakan saya karena doa pencari ilmu yang tulus, insya allah didengar Allah. Tujuan lain untuk memotivasi mereka untuk semangat beribadah juga. Saya sampaikan bahwa saat saya menyampaikan pada siswa tentang harus rajin shalat berjamaah dan lain-lain, sesungguhnya saya sedang melatih diri sendiri untuk disiplin juga dalam shalat berjamaah. Saya takut sekali mengatakan sesuatu yang tak saya lakukan.

Sesungguhnya saya hampir ketinggalam shalat tahajud. Eza ngompol jam satu malam, saya ajak dia ke kamar mandi, tapi saya malah tidur lagi. Mungkin sebenarnya saya sedang dibangunkan Allah, karena sebelum tidur memang saya berdoa agar saya bangun di sepertiga malam terakhir, tapi saya malah mengabaikan “tanda” ini. Tapi alhamdulillah saya masih “dibangunkan” pukul 4 pagi jadi hari ketiga ini sukses berhasil atas pertolongan Allah.

Hari ketiga ini juga saya isi dengan membaca beberapa buku, diantaranya “Menata yang Terserak” karya Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA untuk mendukung penulisan testimoni pembukaan raker oleh beliau saat di Padjadjaran Suites hari Kamis minggu lalu. Buku kedua yang juga digunakan sebagai pendukung tulisan tersebut adalah Wali Songo, karya Agus Sunyoto.

Monday, April 17, 2017

Hari Ke-2 : Program 40 Hari Mencari Si Cinta : Nyaris Gagal





Hari kedua dalam program 40 hari mencari si cinta ini, tantangannya mulai terlihat. Pagi hari pukul 7, teman saya datang. Anaknya yang perempuan, pengen belajar bahasa Arab. Dengan membawa perbekalan segudang, kami pun sarapan bareng. Setelah itu, suami mengajari anaknya bahasa Arab, saya ngobrol dengan teman saya dan suaminya. Pukul 08.30, mereka pulang. Karena hari ini ada undangan pernikahan alumni IC, saya dan Eza mandi sementara si papa, (ternyata) tidur lagi.

Pada pukul 10 pagi, saya, suami dan beberapa  orang guru IC, akhirnya berangkat untuk menghadiri perrnikahan alumni IC. Alhamdulillah lalu lintas lancar. Saat kami tiba disana pukul 11 kurang, akad nikah baru selesai dilaksanakan. Alumni IC ini menikah dengan wanita muallaf berasal dari Belanda ini. Menurut kabar yang beredar, wanita muallaf yang sudah menjadi istrinya ini, diangkat anak oleh Sang Master ESQ yaitu Bapak Ari Ginanjar. Itulah kenapa pernikahannya berlangsung di gedung ESQ, yang sering dikenal dengan nama Menara 165. Para undangan yang hadir, banyak yang merupakan tokoh atau selebrriti, diantaranya Sultan Djorghi dan Annisa Tri Hapsari. Dien Syamsudin, Hatta Rajasa dan lain lain. Acara hiburan, menampilkan grup nasyid Snada. Alhamdulillah sempat berfoto bersama dengan Snada.

Postingan Favorit