Tuesday, April 4, 2017

Aliran Rasa Proyek Keluarga



Setelah menyelesaikan tantangan proyek keluarga, rasanya campur aduk. Mulai dari senang, terharu, dan bangga menyaksikan suami dan anak anak terlibat penuh dalam 2 proyek sederhana keluarga kami yaitu berbagi pakaian dan membereskan perpustakaan mungil keluarga kami. Banyak manfaat dan pelajaran yang kami dapat dari tantangan proyek keluarga ini.

Saat merencanakan, saya dan suami mendiskusikan proyek apa yang bisa dilaksanakan, kapan mengerjakannya dan bagaimana kami mengeksekusinya. Ngobrol berdua saja sudah membuat bahagia, suami sangat kooperatif mendukung program istrinya. Eza belum dilibatkan saat perencanaan dibuat. Ke depan, seharusnya sudah bisa melibatkan Eza dalam merencanakan proyek keluarga lainnya.

Saat pelaksanaan, barulah Eza dilibatkan. Dan tenryata dia sangat antusias terlibat dan membantu terlaksananya proyek keluarga kami. Dalam proyek berbagi pakaian, Eza semangat memilih pakaian yang akan disumbangkan dan memasukkannya ke dalam plastik yang terpisah, sedangkan dalam proyek membereskan perpustakaan mungil keluarga, ia semangat membantu menurunkan buku dari lemari buku.

Sunday, April 2, 2017

Evaluasi Proyek Keluarga : Rencana dan Pelaksanaan



Setelah selesai melaksanakan proyek pertama berbagi pakaian dan proyek kedua merapikan perpustakaan Al Zayyan, saatnya mengevaluasi apakah perencanaan yang dibuat terlaksana dengan baik atau tidak. Apa kendala dan tantangannya, serta berhasil tidaknya kedua proyek tersebut dilaksanakan. Tentang perencanaan proyek keluarga kami, bisa dibaca disini.
Dalam perencanaan yang dibuat, proyek keluarga kami ada dua yaitu Proyek Merapikan Perpustakaan Al Zayyan (nama gabungan keluarga kami) dan Proyek Sosial lewat Berbagi Baju. Awalnya proyek ini akan dilakukan selama 5 hari untuk masing-masing proyek, gimana dalam pelaksanaannya? Mari kita evaluasi.

Proyek Sosial lewat berbagi pakaian Eza, bunda dan papa sukses dilaksanakan pada hari kedua, ketiga, keempat sedangkan proyek merapikan perpustakaan dilaksanakan pada hari kelima, keenam, ketujuh dan kedelapan, . Hari kesembilan  kembali pada proyek pertama, berbagi pakaian. Sedangkan hari pertama adalah membahas perencanaan dan hari kesepuluh ini adalah evaluasi.

Evaluasi proyek pertama yaitu berbagi pakaian, ternyata hanya dilakukan 3 hari. Dalam pelaksanaannya, proyek ini dilakukan hanya dua hari saja, hari pertama untuk memilih pakaian Eza dan hari kedua untuk memilih pakaian papa dan bunda. Tapi dibuat menjadi 3 tulisan karena memang lumayan panjang prosesnya. Keterlibatan Eza hanya pada hari pertama, pada saat memilih pakaiannya sendiri, sementara keterlibatan si papa, sukses dengan membantu memilih pakaian si papa sendiri dan pakaian bunda untuk disumbangkan. Tulisan di hari keempat membahas keterlibatan Eza di proyek pertama.

Saturday, April 1, 2017

Melibatkan Anak dalam Proyek Keluarga (Bagian 2)



Setelah Eza dilibatkan dalam proyek kedua yaitu proyek mempercantik perpustakaan mungil keluarga, maka saatnya Eza dilibatkan juga dalam proyek pertama yaitu berbagi baju. Mengapa proyek pertama ini justru lebih akhir dibanding proyek pertama? Karena penyerahan pakaian kepada pengurus OSIS nya baru dilaksanakan kemarin hari Jumat tanggal 31 Maret 2017.

OSIS di sekolah tempat saya dan suami mengajar, rutin mengadakan kegiatan sosial setiap tahun, mulai dari khitanan masal, bazaar murah sembako dan pakaian layak pakai hingga donor darah. Tahun ini, karena Eza semakin besar dan sudah berusia 3 tahun di tahun 2017 ini, maka saya mulai melibatkan Eza dalam kegiatan sosial agar kelak ia punya rasa empati terhadap kondisi sosial dan masyarakat. Maka proyek pertama kami bertajuk berbagi pakaian, ini kami harapkan bisa melatih kepedulian sosial Eza.

Postingan Favorit