Friday, March 3, 2017

Melatih Kemandirian Bersosialisasi


Saya ingat waktu kecil, kalau di rumah ada tamu itu saya ga suka banget. Merasa terganggu, sulit memulai pembicaraan, merasa tak nyambung dengan obrolan mamah dan tamunya dan lain lain. Akibatnya saya jadi sering menyendiri dan tak suka ngumpul bareng bareng. Paling pas usia SD itu, saya punya beberapa teman dekat saja.

Menjelang SMP, mulailah saya berkenalan dengan lebih banyak teman di pesantren. Di sinilah saya mendapatkan haid pertama, mulai suka dengan lawan jenis, pas liburan jalan jalan ma teman teman. Ternyata untuk bersosialasi itu, butuh teman yang benar benar nyambung dan seringkali untuk saya, yang “seumuran”.

Sejak menikah, suami itu seneng banget ngobrol. Diluar rumah, ia simpan meja dan kursi agar orang senang bertamu. Eza jadi terbiasa ketemu dengan banyak orang, bahkan tiap pagi kalau sudah bangun tidur, ia langsung ke depan rumah, menyapa ART depan rumahnya. Saya sering ajak Eza juga mengikuti forum forum yang diikuti banyak orang seperti pengajian rutin Jumat pagi di kantor kami. Alhamdulillah Eza jadi tidak takut ketemu banyak orang.

Ada beberapa hal yang saya lakukan agar kemampuan bersosialisasi Eza terlatih, diantaranya:
      1.      Beri contoh sering menyapa tetangga sekitar
      2.      Mengajak Eza bermain dengan teman di sekitar rumahnya
      3.      Mengajak Eza menghadiri playdate komunitas parenting
      4.      Mengajak Eza menjenguk temannya, jika ada yang sakit
      5.      Mengajak Eza menghadiri acara pengajian rutin setiap Jumat pagi
      6.      Membiarkan ia main ke rumah temannya, tanpa didampingi
      7.      Mengajarkan dan mencontohkan ucapan salam
      8.      Mengingatkan Eza untuk menelpon nenek kakeknya dan mbahnya di Kudus
      9.      Karena bertetangga dengan orang Mesir, Eza dilatih untuk mengantarkan makanan ke rumah Syaikh, akhirnya malah sering main lama dengan Syaikh di rumahnya. Ga tau juga itu ngapain aja, biasanya minta makanan
      10.  Karena saya dan suami tinggal di rumah dinas sekolah boarding school, jika ada siswa datang ke rumah, Eza seneng banget kalau diminta membukakan pintu dan menanyakan mau ketemu saya atau suami

Foto diatas diambil saat Eza mengamati teman teman saya saat membersihkan kolam ikan. Saya tinggal sebentar ke rumah, membiarkan dia mengamati yang sedang membersihkan kolam ikan, dan saat saya kembali, alhamdulillah dia ga menangis walo di sekitarnya tak ada anak kecil, orang dewasa semua. Semoga Eza jadi terbiasa ketemu banyak orang, berani berekspresi, ga seperti saya dulu yang takut kalo ketemu tamu orang tua atau tak berani bicara depan umum.


Semoga Bermanfaat

Jumat, 030317.16.25
#level2day9
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#FasilBunsay

#odopfor99days#part2#day29

Thursday, March 2, 2017

Belajar Melepas Baju


Setelah sukses belajar melepas celana, walaupun kadang tetap tak mau melepas sendiri kalo manjanya lagi muncul, sekarang saatnya belajar melepas baju. Pagi, saat saya berangkat kerja, Eza masih tidur jadi mba nya yang mandiin, kayanya sih dibukain baju dan celana nya sama si mba. Biasanya karena pengen cepat dan masih kangen memanjakan...

Siang hari, jam setengah dua Eza baru tidur, sempat terbangun jam dua dan menangis, saya kelonin lagi, merem lagi. Bangun lagi pas adzan ashar berkumandang, dan langsung menangis. Sepertinya masih ngantuk tapi terbangun karena adzan ashar terdengar kencang di telinganya. Biasanya kalau nangis agak lama gini, saya bawa ke kamar mandi untuk pipis, keluar sih sedikit tapi nangisnya makin kenceng. Dia ga mau pipis kalau disuruh bundanya, pengen diulang setelah keluar dikit dan saya cebokin. Minta diulang ga mau cebok, duh ini anak menguras emosi saja.

Wednesday, March 1, 2017

Belajar Melepas Celana


Setelah melatih Eza makan sendiri dan memakai sepatu, ternyata anak itu punya dunianya sendiri, punya ritmenya sendiri yang berbeda dengan apa yang kita fikirkan. Saya awalnya akan melatih kemandirian ini pada dua aspek saja yaitu makan sendiri dan memakai sepatu sendiri. Tapi ternyata Eza pengen mencoba hal lain yaitu belajar membuka baju dan celana sendiri.

Saat mau mandi tadi pagi, saya memintanya untuk membuka baju dan celana nya sendiri. Mungkin karena masih ngantuk, Eza membuka celana sambil tiduran. Alhamdulillah sukses. Tapi saat akan membuka baju, ia bolak balik antara membuka baju nya ke arah kepala trus ke belakang atau melepas tangannya dulu. Saking stress nya karena belum berhasil melepas baju, ia pun teriak dan hampir menangis. Saya langsung menawarkan bantuan, “Boleh bunda bantu?” ia pun mengiya kan.

Saya baru ingat, saat akan melatih kemandirian Eza, saya fokus pada target, tapi tidak memberitahu proses dan cara nya. Saya berharap ia akan bisa melakukannya langsung secara mandiri, padahal anak tetaplah anak, yang perlu diajari, perlu diingatkan dan perlu berproses untuk bisa sampai tahap mandiri.

Jadi tantangan ke depan, melanjutkan dalam melatih kemandirian membuka baju dan celana, sambil memberitahu cara nya. Hari ini baru berhasil melepas celana, itu pun dengan penuh perjuangan, besok semoga berhasil melepas bajunya sendiri. Semangaattt...
Semoga Bermanfaat

Rabu, 010317.17.17
#level2day7
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#FasilBunsay

#odopfor99days#part2#day27

Postingan Favorit