Setelah ngobrol dengan suami beberapa waktu lalu
secara mendalam, banyak uneg-uneg suami yang keluar dan terpendam lama. Sepertinya
suami sangat berhati hati saat mau mengkritik saya, katanya takut saya marah. Memang
bukan tanpa alasan suami bilang begitu, beberapa kali mengingatkan perilaku
saya yang kurang baik dan harus diperbaiki, saya biasanya langsung cemberut dan
intonasi langsung tinggi.
Maka setelah belajar materi komunikasi produktif, saya
belajar MERESPON dengan intonasi biasa dan tetap ceria saat suami mengkritik
saya. Maka terjadilah kemarin itu, saat suami nyaman ngobrol dengan saya,
keluarlah semua yang terpendam selama ini. Ternyata oh ternyata dia menyimpan
uneg unegnya selama ini untuk mencari waktu dan momen yang tepat untuk
menyampaikannya.
Suatu hari, saat ngobrol santai di kamar bareng Eza,
suami pegang hp. Eza tetap bermain di kasurnya, saya perhatikan suami yang
ngobrol dengan saya sambil tetap pegang hp. Akhirnya saya bilang,