Thursday, September 1, 2016

Resensi Buku : Pendidikan Karakter dengan Metode Sentra (bagian pertama)




 

Judul                 : Pendidikan Karakter dengan Metode Sentra, Revolusi Pendidikan Anak Usia Dini

Penulis               : Yudhistira dan Siska Y. Massardi

Penerbit             : Media Pustaka Sentra

Terbit                 : 2012

Tebal                 : 348 halaman

 

Buku ini merupakan referensi dan pengalaman penulis dalam menerapkan Metode Sentra di Sekolah Batutis Ilmi Bekasi sejak tahun 2006. Metode Sentra yang awalnya bernama Metode Senling (Sentra dan lingkngan) ini dikembangkan oleh Pamela Phelps Phd di Creative School, Tallahassee Florida Amerika Serikat sejak tahun 1970. Metode ini membangun anak pada 8 domain yaitu afeksi, estetika, kognisi, psikomotor, bahasa, sosial, pembangunan dan main pura-pura.

Buku ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian pertama tentang pengantar menuju paradigma Metode Sentra (Bab I-VI), bagian kedua berisi panduan penyelenggaraan Metode Sentra (Bab VII) dan bagian ketiga menyajikan potret pengalaman sekolah Batutis al-Ilmi Bekasi dalam menerapkan Metode Sentra (Bab VIII-XI, disertai sejumlah cerita dan referensi pelengkap (Bab XII – XV).

Bermimpilah karena Mimpi itu Gratis





Akhir-akhir ini saya sering membaca dan menonton berita yang mengisahkan beberapa orang yang berhasil mewujudkan mimpinya. Ada beberapa catatan tentang keberhasilan mereka mewujudkan mimpinya. Salah satunya seorang profesor IT yang mengharumkan nama Indonesia di Jepang dengan penemuan 4G LTE, teknologi paling canggih saat ini. Ia mengatakan bahwa modal terbesar seseorang agar menjadi besar dan bertumbuh adalah SABAR. Kesuksesan yang diraihnya merupakan gabungan kerja keras, kesabaran dan doa yang tak pernah putus pada Allah.

Dari kisah lainnya yang berhasil mewujudkan mimpinya, ia mengirimkan semangat berupa pesan bahwa bermimpi itu gratis, jangan pernah ragu untuk menulis mimpi setinggi mungkin karena mimpi itu tak berbayar. Pengorbanan dan kesulitan pasti ada, semua kesuksesan akan melewati berbagai rintangan dan kendala, hanya saja setiap orang yang menghadapi rintangan biasanya akan terbentur pada 2 pilihan : maju terus atau menyerah. Dan orang yang berhasil mewujudkan mimpinya pastilah orang yang memilih tak menyerah pada berbagai kesulitan yang dihadapinya.


Ada kisah tentang keluarga Roebling yang berhasil mewujudkan mimpinya untuk membangun jembatan Brooklyn Bridge di kota New York. Pada tahun 1883, seorang insinyur cerdas bernama John Roebling tertantang untuk membangun jembatan spektakuler yang dapat menghubungkan kota New York dengan Long Island. Banyak ahli pada zaman tersebut yang merasa ide itu sangat gila dan meminta John untuk melupakannya.

Monday, August 29, 2016

Keunikan Bahasa Arab (Bagian Ketiga)





Keunikan Bahasa Arab lainnya yang sangat menarik adalah sebagai berikut :

  •       Salah baca sedikit artinya sangat jauh berbeda bahkan bisa bertentangan


Misalnya,

- Kalimat [الله أكبر] “Allahu akbar” artinya: Allah Maha Besar. Jika dibaca [آلله أكبر] “AAllahu akbar” (dengan huruf alif dibaca panjang), artinya: Apakah Allah Maha Besar?

- Surat Al-Fatihah ayat ke-5,[إياك نعبد وإياك نستعين]

Jika dibaca “IYYaaka na’buduu” (dengan tasydid huruf “ya”), artinya: “Hanya kepada-Mu Kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan". Jika dibaca “iYaaka na’budu” (tanpa tasydid huruf “ya”) maka artinya: “kepada cahaya matahari kami menyembah dan kepada cahaya matahari kami meminta pertolongan”

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan hal ini dalam tafsirnya,
وقرأ عمرو بن فايد بتخفيفها مع الكسر
وهي قراءة شاذة مردودة؛ لأن “إيا” ضوء الشمس

“’Amr bin Faayid membacanya dengan tidak mentasydid [huruf ya’] dan mengkasrah [huruf alif]. Ini adalah bacaan yang aneh/nyeleneh dan tertolak. Karena makna “iya” adalah cahaya matahari.” [Al-Jami’ Liahkamil Qur’an 1/134, Darul Kutub Al-Mishriyah, Koiro, cet.ke-2, 1384 H, Asy-Syamilah]

contoh yang lain misalnya “JamAAl” artinya keindahan sedangkan “jamAl” artinya unta.

Postingan Favorit