Setelah punya anak,
banyak hal yang harus saya pelajari sebagai ibu agar tumbuh kembang anak,
berjalan optimal. Salah satu hal yang sudah lama saya browsing adalah tentang
toilet training. Dulu saya membayangkan sulitnya memulai toilet training.
Bagaimana cara mengajari Eza untuk mau pipis di kamar mandi, sementara dia
selalu pake pampers, bagaimana cara memberitahunya caranya pup, ternyata
membuat pusing memikirkannya. Tapi setelah dijalani, ternyata tak sesulit yang
dibayangkan.
Kuncinya ternyata tak
usah membandingkan anak kita dengan anak lain. Setiap anak itu unik. Ada yang
sudah siap untuk toilet training sebelum usia setahun, ada yang memulainya pada
usia dua tahun, bahkan ada yang baru memulai saat anaknya menginjak usia 4 atau
5 tahun. Tak ada batasan indikator usia untuk memulai toilet training ini.
Beberapa referensi dan pengalaman ibu-ibu lain yang mengalami hal serupa, pasti
berbeda-beda. Kita akan stress sendiri kalau indikatornya adalah usia. Ternyata
kunci utamanya adalah kesiapan kita sebagai ibu dan kesiapan anaknya. Bahkan
kita akan menikmati saat menemukan MOMENTUM
untuk memulainya. Dan saya bersyukur saya bisa menemukannya.