Saturday, May 2, 2015

ANAKKU KO BELUM BISA JALAN YA

Saat de Eza memasuki usia setahun dan belum bisa jalan, saya sempat khawatir. Maklum beberapa anak seusia nya ada yang sudah bisa jalan dan berlari. Ternyata persaingan antar ibu itu makin panjang ya, setelah sebelumnya ramai dibicarakan ibu bekerja vs ibu rumah tangga, ibu yang melahirkan normal vs sesar, ibu yang ngasih asi vs sufor, mpasi rumahan vs instant, clodi vs popok sekali pakai dan lain-lain yang makin lama, bisa makin panjang perbincangan dan persaingan antar emak-emak yang semakin rame dengan membandingkan anak-anaknya.

Kembali ke topik, setelah sempat khawatir dengan kondisi de Eza yang belum bisa jalan saat memasuki usia setahun, saya pun mulai bertanya pada beberapa teman yang lebih berpengalaman, pada psikolog, dokter dan tentu saja sama profesor google. Dan alhamdulillah makin banyak ilmu. Inilah sebagiannya yang bisa saya sharing, yang saya simpulkan dari beberapa sumber.



Sebelum bisa berjalan, buah hati kita akan melalui beberapa tahap perkembangan gerakan motorik normal yaitu:
Ø  6-8 bulan: Duduk dan merangkak dengan dua dengkul kaki.
Ø  12-18 bulan: Berdiri tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke perabotan di rumah, Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan 10-20 menit tanpa bantuan.
Ø  18-24 bulan: Berjalan tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil berjalan, Membawa mainan besar sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa bantuan, Menemukan cara sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun tangga dengan bantuan.
Ø  24-36 bulan Umumnya mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun tangga dengan menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.


Rentang usia normal anak bisa berjalan sebenarnya bervariasi, mulai dari usia 8 bulan hingga 18 bulan. Jika sampe usia 18 bulan, anak kita belum bisa berjalan, maka kita perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter. Jika anak sudah berusia 18 bulan atau 1,5 tahun dan belum bisa berjalan, maka ini sudah dikategorikan delay atau terlambat. Tapi saat buah hati kita berusia 15 bulan dan belum bisa berjalan, maka itu masih normal, kategorinya belum siap, bukan terlambat.

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab si kecil telat berjalan, diantaranya :
  • Kurangnya keinginan dan kesempatan.
  • Keluarga dan lingkungan yang kurang mendukung,  diantaranya anak yang selalu digendong itu tak merasa tertantang untuk belajar berjalan, termasuk di dalamnya penggunaan babuwalker juga tak direkomendasikan, bahkan di beberapa negara ada larangan menggunakannya
  • Kondisi kesehatan anak seperti gangguan neurologis, gizi buruk, penyakit-penyakit perinatal yang berat (sepsis, kerinikterus, meningitis), bayi lahir dengan berat sangat rendah, bayi prematur,  pasca kejang lama, penyakit jantung bawaan, masalah pada panggul. dan lain sebagainya
  • Perkembangan mental anak, seperti keterbelakangan mental.
  • Faktor Keturunan. Orangtua yang mempunyai riwayat terlambat berjalan biasanya akan menurun kepada anaknya.
  • Bentuk dan Berat badan. Bayi dengan kaki yang pendek biasanya lebih cepat berjalan daripada bayi berkaki panjang yang sulit menyeimbangkan badan.
  • Pengalaman buruk waktu berjalan. Kecelakaan yang mungkin terjadi saat belajar berjalan seperti tersandung hingga membentur meja bahkan berdarah, bisa mengakibatkan anak trauma dan malas berlatih lagi.
  • Bayi yang tidak dikelilingi anak-anak lain, biasanya lebih lambat berjalan karena tidak ada yang memberinya contoh. Itulah mengapa anak pertama cenderung lebih lambat dibanding anak kedua dan ketiga.
Tapi jangan khawatir, kendala-kendala tersebut bisa diatasi dengan sesering mungkin memberikan stimulasi pada buah hati kita yang sedang belajar berjalan. Sejak usia setahun itulah saya membiarkan de Eza merangkak lebih sering, jarang digendong, memberinya kesempatan untuk sering mendorong kursi, dan lain-lain. Alhamdulillah di usia 13 bulan dah bisa berjalan selangkah dua langkah, dan puncaknya di usia 14 bulan sudah bisa berjalan sempurna.

Inilah tips stimulasi dari beberapa sumber, stimulasi untuk melatih berjalan sang buah hati kita

  1. Sebelum melatih sang buah hati berjalan, perhatikan tanda-tanda kesiapan untuk berjalan. Diantaranya, sudah bisa mengangkat dirinya dari posisi duduk ke posisi berdiri, dengan berpegangan kepada sesuatu seperti meja atau kursi. Untuk bisa berjalan, ia harus melewati fase perkembangan seperti berguling, duduk dengan tegak, serta merangkak (walaupun sebagian kecil bayi tidak melalui fase merangkak, dan bisa langsung berjalan dengan berpegangan).
  2. Ketika ia mulai belajar mengangkat dirinya dari posisi duduk ke posisi berdiri dengan berpegangan, mungkin ia akan bingung bagaimana caranya ia bisa duduk kembali. Nah, kita bisa membantu dengan menunjukkan cara untuk menekuk lututnya. Latihlah ia untuk membengkokkan lututnya, sehingga ia pun bisa duduk kembali. Biasanya kesalahan kita adalah ketika si kecil menangis ketakutan karena tidak bisa duduk dari posisi berdiri, kita langsung menggendongnya. Dengan begini, anak akan menjadi manja dan lambat untuk bisa mandiri.
  3. Berdirilah bersamanya dengan berhadap-hadapan. Biarkan ia memegang kedua tangan kita, dan biarkan ia berjalan menuju kita. Atau kita bisa juga berdiri di belakangnya dengan terus memegang kedua tangan/ketiaknya, dan membiarkannya berjalan sesukanya. Ini sering disebut dengan mentatih bayi.
  4. Berikan mainan atau benda yang aman untuk didorong-dorong olehnya sambil berjalan. Lakukan dengan penuh kegembiraan. Salah satu kesalahan kita adalah memberikan baby walker kepadanya, karena akan mengakibatkan pertumbuhan otot paha atas bayi yang kurang sempurna
  5. Biasakan ia berjalan di dalam rumah tanpa menggunakan sepatu
  6. Beri semangat saat ia terjatuh. Anggaplah, jatuh bangun sebagai pelajaran dan pengalaman berharga baginya. Berikan pujian dan pelukan hangat saat dia mencapai kemajuan sehingga memupuk rasa percaya dirinya
  7. Intinya, jangan memaksanya untuk bisa berjalan, jika memang belum waktunya. Memaksanya berjalan sebelum waktunya akan berbahaya bagi sang buah hati.


Keterlambatan berjalan biasanya sering terjadi pada kelompok anak tertentu seperti Bayi prematur, obesitas atau kegemukan, bayi lahir dengan berat badan rendah atau kurang dari 2.500 gram, anak dengan gangguan hipersensitif saluran cerna, sering muntah, mual atau sering sulit buang air besar. Keadaan ini sering terjadi pada anak alergi atau hipersensitif saluran cerna. 

Jika terjadi keterlambatan anak dalam berjalan, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah memastikan adanya gangguan persarafan dengan melakukan pemeriksaan neurologis, penilaian terhadap fleksibilitas sendi, kekuatan otot dan berbagai gerakan.


Kriteria penggolongan keterlambatan berjalan disertai intervensinya

Bisa berjalan usia 8 bulan-12 bulan : Kemampuan berjalan sangat baik dan sangat cepat, biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat baik. Pada kelompok ini mungkin tidak perlu intervensi atau stimulasi karena anak akan belajar berjalan sendiri dengan baik tanpa bantuan.
Bisa berjalan usia 12 bulan-15 bulan : Kemampuan berjalan biasa dan rata-rata anak seusia. Biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya normal. Pada kelompok ini mungkin intervensi atau stimulasi ringan akan lebih baik.
Bisa berjalan usia 15 bulan-18 bulan : Kemampuan berjalan normal tetapi kurang optimal. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya kurang begitu baik. Pada kelompok ini perlu intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis lebih baik
Bisa berjalan usia 18 bulan-24 bulan : Kemampuan berjalan terlambat ringan. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya tidak baik. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Sebaiknya dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
Bisa berjalan usia 24 bulan-32 bulan : Kemampuan berjalan terlambat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya buruk. Dalam keadaan seperti ini, biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
Belum bisa berjalan sampai usia 32 bulan : Kemampuan berjalan terlambat sangat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat buruk. Dalam keadaan seperti ini, biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat yang sangat berat seperti penderita Cerebral palsy. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi.

Anak dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disetrai keterlambatan lainnya seperti keterlambatan merangkak, duduk, berlari atau melompat. Anak dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disertai gangguan motorik kasar dan keseimbangan. Pada keadaan ini harus diwaspadai biasanya anak mudah terjatuh dan tersandung. Saat jatuh pun biasanya anak lebih tidak bisa menguasai diri sehingga sering terbentur kepala atau dagunya.
Di masa depan, anak dengan keterlambatan berjalan biasanya tidak menyukai olahraga atau nilai olahraganya tidak bagus. Anak seperti ini biasanya hanya senang melihat televisi, main game atau bermain di dalam rumah. Demikian juga saat sekolah biasanya hanya lebih senang menonton temannya yang sedang bermain di halaman.

Tetapi pada anak dengan keterlambatan ringan motorik kasar biasanya akan mempunyai ketrampilan motorik halus yang sangat baik seperti kerajinan tangan, menggunting, main puzzle, main game atau permainan elektronik lainnya. Biasanya kemampuan tangan lebih baik daripada keterampilan kaki. Sehingga olahraga yang lebih disukai dan dikuasai adalah tenis, basket, badminton dibandingkan olahraga lari atau sepakbola. (kompas.com)

Demikianlah hasil sharing tentang serba serbi melatih anak berjalan, intinya kita harus waspada saat buah hati kita belum bisa berjalan pada usia 18 bulan atau 1,5 tahun. Dan jangan memaksanya berjalan jika kondisinya belum siap, apalagi hanya karena alasan teman-teman lain seusianya sudah bisa berjalan. Setiap anak itu unik maka kita harus menghargai keunikannya, sambil tetap kita waspada batas maksimal yang bisa ditoleransi.
Persaingan antar emak-emak sekarang memang heboh, yang berdampak pada persaingan untuk membanding-bandingkan kemampuan anak kita dengan anak lain. Semoga kita selalu diberi kesabaran extra untuk menghargai keunikan anak kita, sama halnya seperti kita juga tak suka jika dibandingkan dengan yang lain.

Selamat hari pendidikan nasional, tak ada terlambat untuk selalu belajar, termasuk belajar menjadi seorang ibu.

Semoga bermanfaat
Wassalam
Eva Novita
Sabtu, 2 Mei 2015
Mensyukuri de Eza bisa berjalan di usianya jelang 14 bulan sambil berempati pada yang lainnya ...



10 comments:

  1. Anakku dh 15 bulan blum bisa berjalan. Tp manjat pintu teralis rumah sangat enteng buatnya naik turun 2 s.d 3 tingkat gitu.dan bisa bertahan 1 mnit. SC 25 Nov 2014, BB 2,8 kg. knp dgn anakku ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kalau sudah diatas usia 18 bulan belum bisa jalan mba... mungkin bisa coba konsul dulu ke klinik tumbuh kembang anak

      Delete
  2. buah hatiku 16 bln msih blom bsa jln padahal z sllu ajak dy jln2 pagi. BBx 7,8 kg .knp ya kok gtu?

    ReplyDelete
  3. Anak saya jg uh jln 17 bulan blm bisa jalan sendiri, tp kalu maslh berdiri berpegangan jagonya bahkan lbh bnyk berdiri smbl jaln tp berpegang, saya khwatir ko smpai skrg blm bsa jln tlng dong info nya bund, pdhl drmh gk dikasi babywalker,tp berat bdnnya 11kg skrg apakh berpengaruh? Tlng share yang yg lebh berpengalamna, mksh bundaaa

    ReplyDelete
  4. Anakqu 18bulan blum jln2 y mbk. Knp y...
    Sy ngurus berdua sj dg suami. Tdk punya org tua sbg pembimbing. Kadang klo dnger omongan tetangga yg tanya umur tpi kayak ngehina dn nyindir rasanya pngen nangis,kesel. Bahkan ada yg tanya umur setiap ktmu. Tp justru bangga2in klo anknya umur 9bulan udh jln udh ini bla..bla..bla. sedih mbk. Cerita ke suami suamiq cuek bebek. G da respon sma sekali. Bahkan aku males skli klo ngajak ankq keluar,takut dnger omongan2 yg nyakitin hati. Mojon pencerahanya mbk..

    ReplyDelete
  5. Saya seorang fisioterapi jika ada yang mau konsultasi atau dikunjungi kerumah silahkan whatsapp ke 0878 0849 8369 (Andrew Wijaya Saputra,S.Ft)

    ReplyDelete
  6. "Kurangnya keinginan dan kesempatan" , kesempatan apa yang dimaksud?

    ReplyDelete

Postingan Favorit