Wednesday, January 16, 2013

Inti Kemujizatan Al-Qur'an adalah Bahasa

 Judul Buku               : Al-Qur’an yang Menakjubkan
                              (Bacaan Terpilih dalam Tafsir Klasik hingga Modern dari seorang Ilmuwan Katolik)
Penulis                   : Prof. DR. Issa J. Boullata
Penerjemah            : Bachrum B, Taufik A. D & Haris Abdul Hakim
Penerbit                 : Lentera Hati
Tahun Terbit          : 2008

Jumlah Halaman     : 424


Buku yang akan dibahas ini adalah buku pilihan dari Prof. Quraisy Shihab. Ulama yang sudah tak diragukan lagi keilmuannya ini, pasti tidak sembarangan merekomendasikan buku. Buku ini merupakan karya dari seorang ilmuwan Katolik yang bernama Prof. DR. Issa J. Boullata ini berusaha menggali seluk beluk kemujizatan al-Qur’an dari beberapa ulama dan ahli bahasa. Karya yang judul aslinya adalah “Ijaz al-Qur’an al-Karim Abra at-Tarikh” ini, diterbitkan di Libanon, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Tim Penerjemah Lentera Hati.


Monday, January 14, 2013

Memori Aachen: Sehari, makan 3 kali di 3 negara

Saat tulisan ini dibuat, Film yang sedang ramai dibicarakan adalah film Habibie-Ainun. Dalam waktu yang singkat (14 hari), film ini ditonton oleh lebih dari 2,1 juta orang penonton. Rekor ini tak pernah dicapai oleh film manapun sebelumnya, baik film Indonesia maupun film Barat. Terlepas dari beberapa adegannya yang sedikit mengecewakan, tapi sepertinya penyebab utama meledaknya film ini adalah sosok Pa Habibie yang ternyata masih tersimpan rapi di hati masyarakat Indonesia.

Dalam riwayat pendidikannya, Pa Habibie pernah mengenyam pendidikan di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH) Aachen,  Jerman Barat pada tahun 1955. Pada tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan  indeks prestasi summa cum laude. Maka terinspirasi dari film tersebut, tulisan ini akan mengeksplor tentang kota Aachen yang terdapat di Jerman Barat.

Wednesday, January 2, 2013

PETUNJUK TERKABULNYA DOA


Alkisah, ada seorang pendeta yang sangat beriman kepada Tuhan, atau setidaknya, dia berpikiran begitu. Seluruh warga kota menjadi murid-muridnya. Dan setiap kali mereka akan datang kepadanya, dia akan menunjukkan kepercayaannya dan berkhotbah bahwa Tuhan ada di mana-mana, sehingga tidak ada satu tempat pun dimana Dia tidak hadir.

Sayangnya, muncul air bah yang mendadak menghantam di kota itu dan segala sesuatunya diterjang dan tersapu bersih. Tindakan penyelamatan darurat segera dilakukan. Para tentara didatangkan dengan menggunakan helikopter-helikopter guna menyelamatkan para warga. Sang pendeta, melihat air bah menggenangi seluruh penjuru kota, berupaya untuk berpegangan pada pohon yang mengapung. Dan dia berdoa kepada Tuhan, “Aku telah menghabiskan seluruh hidupku demi Engkau. Apakah Engkau akan membiarkanku tenggelam sekarang?” Saat dia sedang berdoa, dia melihat seorang perempuan dengan dua anaknya yang berenang ke arahnya dan berpegangan pada pohon yang sama agar dapat bertahan.

Postingan Favorit