Showing posts with label DE EZA. Show all posts
Showing posts with label DE EZA. Show all posts

Saturday, September 30, 2017

Playdate ke Pelabuhan Tanjung Priuk, Latihan Ketangguhan buat Eza



Hari Jumat kemarin, saya mengikuti playdate Eza bareng teman-temannya di sebuah komunitas, untuk mengunjungi kapal laut di pelabuhan Tanjung Priuk. Pengenalan alat transportasi, rasanya semua sudah dicoba Eza, kecuali kapal laut. Mulai dari mobil, bis, motor, kereta dan pesawat, semua sudah pernah Eza naiki. Maka saat ada tawaran untuk mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priuk, saya langsung iyakan, walaupun tempatnya jauh di ujung utara sana.

Saya berangkat pukul 06.30 dari Stasiun Rawabuntu. Awalnya saya janjian dengan teman saya di stasiun Tanah Abang. Tapi mendadak teman saya sakit jadi membatalkan keikutsertaannya. Akhirnya saya pun melanjutkan berkereta ria. Dari stasiun Tanah Abang, kami ke stasiun Manggarai, lanjut ke stasiun Jakarta Kota. Wuah padatnya penumpang di pagi hari membuat saya hati-hati saat mengajak Eza beralih dari satu kereta ke kereta lain. Untungnya ada kursi prioritas bagi ibu yang membawa balita, jadi walaupun padat, saya pasti mendapat tempat duduk. Eza sudah terlihat lelah sejak di Manggarai, tapi saya hibur terus. Eza harus belajar lelah dan dilatih ketangguhannya agar tumbuh menjadi pribadi kuat dan tak lemah dengan berbagai situasi.

Tiba di stasiun Jakarta Kota, waktu sudah menunjukkan pukul 9 kurang, saya mengajak Eza shalat dhuha dulu disini, setelah itu kami memesan grab menuju lokasi. Alhamdulillah hanya bermodalkan 20.000 ditambah dengan parkir 3000, saya sudah tiba di lokasi, yaitu di terminal penumpang pada pukul 09.30. Untuk menghibur Eza yang kelelahan, saya ajak dia ke Indomaret untuk membeli es krim kesukaannya. Ia terlihat senang sekali.

Monday, September 25, 2017

Cerdas Finansial, Menabung Yukss



Tantangan materi leve 8 tentang cerdas finansial ini, memang tak mudah. Butuh konsistensi dan kekompakan dengan pasangan untuk menerapkan aturan bersama terhadap anak. Tentang jajan, misalnya saat saya menerapkan pembatasan uang jajan, tiba-tiba papahnya Eza mengajak Eza ke indomaret untuk jajan. Hadeuuh

Maka, menabung di celengan adalah salah satu solusi agar Eza juga faham bahwa tak semua keinginannya untuk jajan, bisa dikabulkan. Satu celengan sudah penuh berisi uang receh yang dikumpulkan. Sekarang sudah menuju celengan kedua. Eza semangat sekali memasukkan uang ke celengan, tapi jika diajak ke indomaret, semangat juga untuk jajan. Padahal saya sudah bilang saat akan pergi, bahwa bundanya hanya akan pergi ke ATM, bukan untuk jajan. Kadang berhasil strategi, kadang juga jebol.

Membangun anak memiliki karakter cerdas finansial ternyata tidak mudah. Anak siap diajari, tapi orang tuanya yang harus kompak dan konsisten dalam mendisiplinkan anak. Saya dan suami, termasuk belum berhasil dalam tantangan kali ini. Baru sebatas menabung saja dari sisa-sisa uang kembalian, tapi mengerem untuk tidak jajan saat mengajak anak jalan-jalan, itu belum berhasil kami lakukan. Kami harus remedia lagi untuk urusan komunikasi produktifnya agar kami kompak di depan anak saat menerapkan aturan, termasuk urusan jajan ini. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi.

Semoga Bermanfaat

Senin, 250917.05.30
#Tantangan10HariLevel8
#AliranRasa
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day26

Sunday, September 24, 2017

Bermain Gratis, Rejeki punya Teman dan Tetangga Baik



Dulu, saat saya kecil, bermain dengan teman-teman itu sangat mengasyikkan, kami punya lapangan dekat rumah untuk bermain bola, bermain galah asin, lari-larian dan lain-lain. Tak ada mall untuk sekedar menghabiskan waktu di wahana bermain seperti anak-anak sekarang, mainan mahal tak banyak dijual karena kami sudah puas bermain dengan teman-teman. Sementara anak-anak sekarang, mainan mahal bertebaran dimana-mana, mobil-mobilan dan sepeda yang harganya menguras dompet, dan sulit sekali mendapatkan tetangga yang memiliki visi yang sama terkait pendidikan anak.

Banyaknya kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini, membuat para orangtua tak mudah mempercayai tetangganya, tak mudah melepas anaknya untuk bermain dengan teman-temannya dan sangat protektif terhadap keamanan anaknya. Maka mereka memilih mengajak anak-anaknya ke mall untuk menghabiskan masa liburan di akhir minggu, sambil orang tuanya belanja, sambil mengajak anaknya bermain di wahana bermain.

Maka saat Eza memiliki teman-teman seumuran, bahkan lebih tua, yang orang tuanya sama-sama tinggal di rumah dinas kantor, itu adalah rejeki yang tak ternilai uang. Mereka tiap hari bermain, bergantian di rumah saya dan rumah lainnya, sering juga mereka bermain sepeda bareng, tak jarang mereka berantem hingga menangis, setelah itu main bareng lagi. Kadang, saya ajak Eza dan temannya untuk jalan-jalan dan main di taman sekitar rumah kami.

Eza tak perlu lagi diajak ke mall untuk bermain, karena dia sudah puas bermain dengan teman-temannya yang sekaligus menjadi tetangganya. Anggaran untuk bermain pun bisa kami tabung untuk keperluan lainnya. Tak jarang, jadwal rutin tidur siang Eza menjadi batal karena ia memilih bermain bersama kawan-kawannya. Eza senang bersosialisasi, bagi dia bermain bersama teman-temannya adalah saat-saat yang membahagiakan dan sering dirindukan saat kami pergi meninggalkan rumah dinas.

Semoga Bermanfaat

Ahad, 240917.07.40
#Tantangan10HariLevel8
#day10
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day24

Saturday, September 23, 2017

Belajar Jualan dan Simulasi Transaksi



Kemarin, Saat teman-teman Eza datang ke rumah, saya gunakan kesempatan ini untuk simulasi jualan. Awalnya mereka ga mau karena sedang main petak umpet, saya biarkan dulu mereka puas bermain petak umpet. Saat sudah lelah dan bosan dengan berbagai sarana bermain, akhirnya saya tawarkan bermain sambil belajar jualan. Alhamdulillah mereka antusias.

Pertama, saya minta mereka mengambil berbagai mainan yang ada di rumah, saya bilang,
“Ayo, kita jualan mobil dan truk ya”, mereka pun mengambil mainan itu dengan antusias, lalu kami jejerkan untuk dipajang sebagai barang jualan. Lalu saya jelaskan aturan mainnya. Saat Eza berperan sebagai penjual, maka dia akan menerima uangnya dan temannya akan menerima barangnya. Sebaliknya, saat Eza berperan sebagai pembeli, maka ia harus memberikan uangnya dan ia akan menerima barangnya.

Seru juga melihat mereka simulasi jualan, bermain peran sebagai penjual dan pembeli, mengajarkan bisnis sebagai salah satu aktivitas untuk mendapatkan uang dan barang. Ohya, saya juga memberi mereka uang mainan untuk bertransaksi. Awalnya mereka damai sentosa, hingga akhirnya berantem memperebutkan uang mainan. Hadeuuh mesti deh ada episode berantem, padahal ya andai mereka tau, itu cuma uang mainan, wahai anak anak, ade-ade... uang mainan saja diperebutkan haha namanya juga anak-anak, semua dilakukan dengan serius.

Semoga simulasi jualan ini memberikan Eza dan temannya inspirasi untuk menjadi pengusaha, bukan sebagai konsumen yang selalu membelanjakan uang, tapi bisa menjadi produsen yang memproduksi barang dan pengusaha yang membuka jalan rejeki bagi sebanyak mungkin orang. Aamiin

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 230917.14.00
#Tantangan10HariLevel8
#day9
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day22

Friday, September 22, 2017

Berkenalan dengan Bank



Setelah beberapa hari lalu, mengenalkan ATM pada Eza, kemarin saat ada kesempatan untuk setor uang siswa ke Bank, saya ajak Eza dan temannya, sekaligus menjadi ajang jalan-jalan refreshing.

Kami pergi ke bank di pagi hari, agar tidak panas dan tidak antri panjang di bank nya. Saya kenalkan Eza pada konsep menabung di bank, memperlihatkan pada Eza saat menulis di form setoran, mengenalkan cara antri dan tertib di bank dan lain-lain. Alhamdulillah Eza sudah terbiasa berada di area yang menjadi fasilitas umum dan banyak orang. Dan suasana di bank juga sedang tidak rame saat itu, jadi lumayan ramah anak.

Saat tiba antrian saya, Eza ingin melihat. Saya serahkan form setoran dan uangnya ke teller, Eza saya pangku, lalu sebagai bukti, saya dokumentasi saat Eza sedang berada di depan teller. Saya biasakan mengikut sertakan Eza dalam setiap aktivitas saya, agar ia terbiasa dengan berbagai kesibukan, memahami kesibukan bundanya dan agar terlatih mengerjakan berbagai pekerjaan sekaligus sehingga tumbuh menjadi pribadi yang cekatan, termasuk di dalamnya cerdas finansial.

Masih banyak dan panjang perjalanan petualangan kehidupan saya bersama Eza, semoga masih diberi kekuatan untuk mendidik dan membesarkan Eza. Semoga Allah membantu saya mendidik Eza dengan baik, dan saya dan suami dijadikan orangtua pembelajar yang tidak bosan belajar dan memperbaiki diri, sebelum nantinya mendidik dan membersamai Eza belajar dalam kehidupannya.

Semoga Bermanfaat


Sabtu, 230917.13.00
#Tantangan10HariLevel8
#day8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day20


Thursday, September 21, 2017

Membuat Playdough, Strategi Cerdas Finansial untuk Anak



Kemarin, saya ajak Eza untuk membuat playdough. Ini rencana lama yang baru bisa terealisasi. Saya perlu bantuan mba nya dalam menyiapkan alat dan bahan. Eza seneng banget saat dibilang mau praktek membuat playdough. Membuat mainan sendiri adalah salah satu strategi cerdas finansial juga, agar anak memahami bahwa mainan itu tak selalu harus dengan membeli.

Saya pernah membeli pasir playdough ini, dan Eza suka memainkannya. Kali ini, saya ingin Eza belajar cara membuat pasir dengan bahan yang ada di rumah. Si mba memilih warna ungu untuk mempercantik warnanya, Eza mengamati, melihat dan akhirnya bermain-main dengan playdough nya, walaupun di awal ia sempat malas karena tangannya harus berlengket lengket dengan playdough ini.

Saya sebenarnya bukan orang kreatif dalam hal keterampilan seperti itu, tapi saya pengen Eza tidak seperti saya, saya ingin Eza tumbuh menjadi pribadi kreatif, cerdas dan bertakwa. Beruntung saya memiliki asisten rumah tangga yang senang dengan dunia anak dan bercita-cita menjadi guru TK. Jadilah saya bekali dia dengan berbagai buku dan resep membuat berbagai hal untuk dipraktekan pada Eza.

Lucunya, setelah jadi, si mba malah iseng, mendandani Eza dengan playdough ini, dipasang kumis, alis, jenggot dan lain-lain. Udah gitu, Eza nya nurut dan ga protes, jadilah kami puas ketawa ketiwi memainkan playdough ini. Eza senang, kami pun terhibur. Semoga suatu saat Eza akan terkenang dengan masa kecilnya yang indah dan membahagiakan.

Semoga Bermanfaat

Kamis, 210917.16.30
#Tantangan10HariLevel8
#day7
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day18

Wednesday, September 20, 2017

Mengenal ATM



Saat ini, saya memegang banyak amanah keuangan, mulai dari keuangan koperasi, keuangan masjid, umroh dan lain-lain. Maka, ke ATM adalah makanan sehari-hari saya. Eza sering saya ajak ke bank, transfer dan ambil uang ke ATM dan lain-lain.

Kemarin, saat saya mengajak jalan-jalan Eza, saya bilang saya akan ke ATM, lalu saya jelaskan fungsi ATM. Di depan ATM, Eza semangat sekali ingin memasukkan kartu ATM ke mesinnya. Setelah kartu ATM masuk, jika transfer, Eza akan mengambil struknya, dan jika mengambil uang, ia juga langsung antusias mengambil uangnya. Sengaja saya ajak Eza untuk mengikuti aktivitas sehari-hari saya, agar ia tahu bahwa aktivitas bundanya itu banyak dan semoga ia juga belajar menjadi anak yang cekatan dengan berbagai tugas nantinya, semoga...

Saya juga menjelaskan bahwa menabung di bank ini menjadi salah satu alternatif agar uang kita aman, dan untuk mengambil uangnya, kita bisa kapanpun mengambil dengan ATM. Entah apakah Eza mengerti atau tidak, yang pasti saya kenalkan bahwa cara menabung selain melalui celengan, adalah melalui bank ini. Adanya siswa yang banyak nitip untuk diambilkan uangnya melalui ATM, juga membuat Eza sangat familiar dengan ATM ini. Semoga kelak engkau tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan dan peduli dengan nasib rakyat kecil. Nyambung ga ya? Nyambungin aja lah hehe

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 160917.13.45
#Tantangan10HariLevel8
#day6
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day16

Tuesday, September 19, 2017

Bermain Murah Meriah



Saya beranggapan dunia bermain anak itu unik. Kadang Eza suka dengan permainan yang saya rencanakan, kadang juga seperti tidak menikmatinya. Kita sebagai orangtua kadang berfikir membelikan mainan mahal agar anak senang, mengajak ke mall, bermain di wahana bermain, berenang ke kolam renang yang bagus, itu akan membuat anak senang. Padahal keinginan anak itu sederhana sekali, bisa bersama orang tuanya saja sudah membuatnya bahagia.

Rutinitas saya tiap pagi setelah apel, biasanya mengajak Eza jalan-jalan. Entah ke stasiun hanya sekedar melihat kereta, atau ke atm untuk mengurus berbagai keperluan keuangan atau ke taman bermain yang murah meriah alias gratisan. Salah satu tempat favorit main saya dan Eza adalah taman perdamaian di daerah taman jajan BSD. Area bermain anak yang terdiri dari perosotan, ayunan, wahana sepeda yang memacu adrenalin ini cukup membuat saya anteng melepas Eza bermain, sementara saya hanya duduk dan bermedsos ria haha

Kemarin, saya mengajak Eza bareng temannya ke taman bermain ini. Biasanya Eza seneng banget kalo pergi bareng temennya, maka saya ajak temannya untuk menemani Eza bermain. Wuah mereka seneng banget. Tapi karena weekend, ternyata lumayan padat. Biasanya saya ajak Eza di hari kerja, dan lumayan kosong, enak dan nyaman sekali bagi Eza untuk eksplorasi atau sekedar lari-lari.

Tapi saat mengunjungi taman ini di saat weekend dan dalam kondisi padat, ternyata Eza tak terlalu menikmatinya. Baru beberapa menit bermain, sudah mengajak pulang. Akhirnya saya ajak dulu berpose di kuda hijau, dan langsung mengajaknya pulang.

Bermain bagi anak itu menyenangkan, dan ternyata tak mesti diajak ke tempat mahal. Ibu yang cerdas finansial, senang mencari tempat main murah meriah atau bahkan gratisan, dan itu tetap menyenangkan bagi anak. Tak perlu ke mall untuk mengajak anak bermain, bersama orangtuanya adalah hal terindah bagi seorang anak, walaupun hanya pergi ke taman depan rumah.

Semoga Bermanfaat

Selasa, 190917.22.00
#Tantangan10HariLevel8
#day5
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day14

Monday, September 18, 2017

Belanja Hemat di Lulu Supermarket



Akhir minggu kemarin, saya memutuskan istirahat di rumah. Rasanya melelahkan sekali, minggu kemarin padat aktivitas dalam rangka persiapan rapat pembentukan koperasi KIPMA (Koperasi Ibu Profesional Mandiri). Rasanya plong sudah selesai dan ingin menikmati weekend ini dengan banyak istirahat di rumah. Hari Sabtu, suami mengajak saya ke Lulu Supermarket, yang memang sedang booming di BSD. Karena dekat, saya okekan, sepertinya tak akan lama.

Kami berangkat pukul 10.30, tiba disana pukul 11. Saya dan teman saya, sebenarnya sudah pernah kesini sebelumnya. Suami penasaran saat saya ceritakan, bahwa supermarket ini halal dan banyak makanan untuk orang Arab gitu. Kebetulan tetangga saya di rumah, orang Mesir jadi suami sangat semangat pengen kesini. Selain belanja bulanan, juga bisa sekaligus mencari makanan yang sesuai untuk Syaikh dari Mesir.

Eza senang sekali saat diajak kesana. Saya hanya membolehkan dia membeli susu, karena makanan masih banyak. Suami juga mengingatkan untuk tak banyak belanja, hanya untuk sabun dan keperluan dapur saja, untungnya Eza juga nurut, ga banyak minta. Tunjuk-tunjuk sih saat dia pengen sesuatu, tapi saya beri pemahaman bahwa makanan di rumah masih banyak, jadi hanya beli sesuai kebutuhan saja..

Alhamdulillah, karena baru buka, banyak diskon yang ditawarkan, bisa menghemat beberapa pengeluaran untuk beberapa bulan ke depan. Beginilah cara kami mengaplikasikan cerdas finansial di keluarga kami. Setelah belanja, kami langsung pulang. Jam 12.30 sudah tiba di rumah dan kami tetap bisa beristirahat. Tak perlu lama pergi keluar untuk refreshing karena hiburan terbaik adalah keluarga dan tempat ternyaman untuk istirahat bersama keluarga adalah di rumah...
  
Semoga Bermanfaat

Senin, 190917.00.06
#Tantangan10HariLevel8
#day4
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day12

Sunday, September 17, 2017

Memilih Jajanan



Materi tantangan level 8 ini adalah tentang cerdas finansial. Selain mengenalkan menabung, saya pun mulai mengenalkan Eza tentang jajan. Karena teman-temannya senang jajan, tak mungkin untuk mensterilkan Eza dari jajan, maka yang saya lakukan adalah mengajarkan Eza tentang memilih jajanan.

Eza semangat sekali jika diajak ke indomaret atau alfamart. Seringkali saya hanya menumpang transfer di indomaret, tapi kalau mengajak Eza, dia pasti minta jajan. Maka yang pertama saya lakukan adalah menanyakan sebelum pergi, nanti akan membeli apa. Agar tidak kalap saat sudah ada disana.

Kemarin, saat saya ajak ke indomaret, saya tanya Eza,
“Mas, mau beli apa?”

“Aku mau beli es krim,” jawab Eza.

“Kan mas baru makan es krim, beli makanan saja ya,” ujar saya

“oh baiklah”, katanya..

Saya beruntung punya anak seperti Eza, jarang tantrum, mudah dibilangin, dan selalu minta maaf kalau berbuat salah.

Akhirnya kami pun pergi ke indomaret, saya transfer ke atm, Eza pun memilih makanan. Awalnya dia memilih jajanan yang mahal, trus saya ajak ngobrol, dan menyuruh dia memilih makanan yang lain. Alhamdulillah dia nurut dan ga menangis. Saya ajak ke bagian makanan lain, dan dia pun memilih mie yang harganya 1.300 rupiah, saya oke kan walau jajanannya tidak sehat. Yang penting dia tahu bahwa dia boleh jajan, hanya harus dipilih jenis dan harga jajanannya...

Semoga Bermanfaat

Ahad, 170917.07.00
#Tantangan10HariLevel8
#day3
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day10

Saturday, September 16, 2017

Mengisi Celengan



Setelah kemarin membeli celengan, saatnya Eza mengisinya. Setiap hari, jika ada uang receh, Eza semangat sekali mengisi celengan. Sudah satu celengan yang penuh diisi, ini adalah celengan kedua Eza. Saat mengisi celengan, saya tanya Eza,

“Mas, ini uangnya untuk apa?”

“Untuk membeli mainan dan es krim,” jawabnya

Haha, jawaban khas anak kecil, yang jujur dan polos, yang tak terfikir tentang masa depan.
Akhirnya saya beri pemahaman bahwa kebutuhan kita di masa depan itu banyak. Untuk sekolah, untuk silaturahmi ke rumah nenek kakeknya di Tasik dan Kudus, dan lain-lain. Semoga sih Eza mengerti. Walau kalau sedang datang masa pengen jajan, tetap saja merengek minta uang jajan, kadang merayu dengan kata, “mohon, bunda”

Duh rayuannya itu bikin hati meleleh ... hingga membuat bapanya seringkali mengabulkan keinginannya. Akhirnya Eza lebih memilih bareng bapanya kalau pengen jajan... harus belajar kompak lagi nih dengan suami untuk mematuhi kesepatakan dengan anak, bersama-sama. Peernya masih banyak... Syemangaat...

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 160917.14.00
#Tantangan10HariLevel8
#day2
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day8

Friday, September 15, 2017

Membeli Celengan



Tantangan level 8 dengan materi cerdas finansial ini, sebenarnya sudah lama saya lakukan bertahap pada Eza. Jika hanya membiasakan menabung, itu mudah sebenarnya. Tantangannya adalah saat suami membebaskan Eza untuk jajan, dan menahan rasa tega saat anak minta jajan dan mainan seperti teman-temannya.

Usia Eza yang baru menginjak 3,5 tahun, adalah usia senang bersosialisasi, pengen punya barang seperti temannya. Saat teman-temannya beli mobil-mobilan, ia pengen. Saat diajak ke indomaret, pengen beli es krim karena es krim adalah makanan favoritnya.

Kemarin, saat saya mengajak Eza jalan, saya tawarkan untuk membeli celengan karena celengan lama sudah penuh dengan uang receh, maka materi 8 ini adalah momen yang tepat untuk membeli celengan baru. Saya ajak Eza ke toko celengan, membiarkan dia memilih sendiri, ternyata dia antusias sekali. Dia memilih tokoh favoritnya yaitu Robocar Poli. Ga papa lah supaya dia semangat menabung.

Setibanya di rumah, Eza langsung meminta uang, dan semangat sekali memasukkannya ke dalam celengan. Saat temannya datang, ia langsung “pamer” celengan barunya. Euh dasar anak-anak. Semoga ga membuat temannya lapor untuk membeli celengan juga. Tapi jika semangat menabung nya menular, semoga menjadi hal positif.

Syemangaat...

Semoga Bermanfaat

Jumat, 150917.06.00
#Tantangan10HariLevel8
#day1
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

#odopfor99days#semester2#day6

Wednesday, September 6, 2017

Aliran Rasa : Eza Sebagai Bintang Keluarga



Tantangan game level #7 ini semakin seru. Dengan tajuk semua anak adalah bintang, saya banyak sekali dapat pencerahan terkait materi parenting yang sangat penting dan berbobot. Diantaranya materi review game level 7 ini sangat mendalam. Bu Septi memberi judul review nya dengan “Discovering Ability”. Saya sajikan disini resume nya.

Ada 4 ranah yang dilakukan para ibu di kelas bunda sayang untuk melakukan proses pencarian potensi kecerdasan anak, yaitu:

      1.      Ranah Intrapersonal (konsep diri)
      Pada ranah ini, yang harus dikuatkan adalah : IMAN dan AKHLAK

      2.      Ranah Interpersonal (hubungan dengan sesama)
      Pada ranah ini, yang harus dikuatkan adalah : ADAB dan BICARA

      3.      Ranah Change Factor (hubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan)
      Anak harus sadar dengan peran dirinya dalam peradaban masa kini.

      4.      Ranah Spiritual (hubungan dengan Sang Pencipta-Nya)
      Spritualitas yang sesungguhnya adalah kemampuan setiap jiwa untuk hidup selaras dengan Sang         Pencipta, hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Saat diskusi review di grup fasilitator, kami disadarkan banyak hal oleh Bu Septi, bahwa tugas menjadi orangtua memang tidak mudah dan penuh tantangan. Para orang tua memang harus belajar dan terus memperbaiki diri agar mudah saat mendidik dan mendampingi anak.

Saturday, September 2, 2017

Day 15 Game Level 7 : Sensasi Memegang Sapi



Libur idul adha ini tak memberi saya dan keluarga kesempatan untuk berlibur. Saya dan suami menjadi panitia kegiatan idul adha di sekolah dan sekaligus kantor kami, ditambah pula saya piket asrama di minggu ini. Jadi lengkaplah sudah saya “terjebak” di kantor saat liburan. Dinikmati saja sekaligus sambil beristirahat di rumah.

Momen idul adha 1438 H ini juga sekaligus saya jadikan momentum untuk mengenalkan seluk beluk Idul Adha dan penyembelihan kurban. Eza senang banget saat diajak shalat Idul Adha dan menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban. Saya fikir Eza akan takut melihat dan menyaksikan sapi dan kambing disembelih, ternyata malah ketawa ketiwi sama teman-temannya, ga ada takut sedikit pun.

Untuk tahun ini, alhamdulillah panitia mendapat amanah untuk mengelola penyembelihan hewan kurban sebanyak 5 sapi dan 26 kambing. Dan berkat kerjasama semua pihak, setelah shalat Jumat, daging kurban pun bisa dibagikan. Alhamdulillah semuanya beres setelah shalat ashar. Eza malah bermain sama teman-temannya entah kemana, sudah bisa kemana-mana sendiri. Alhamdulillah saya bisa leluasa all out di kepanitiaan kurban.

Kemarin, saat sapi datang pada H-2, saya ajak Eza dan temannya memegang sapi. Awalnya ga berani, tapi karena melihat temannya memegang, akhirnya dia berani juga memegang sapi. Bagi anak seusia Eza, aktivitas sederhana seperti itu sangat menyenangkan, mereka berjingkrak jingkrak saking senangnya. Bolak balik melihat sapi dan kambing, lari-lari, kadang ketakutan... ah semoga masa kecilmu menyenangkan dan dikenang selalu sebagai masa kecil yang indah dalam hidupmu, Eza...

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 020917.10.00
#Tantangan10HariLevel7
#day15
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

#odopfor99days#semester2#day74

Friday, September 1, 2017

Day 14 Game Level 7 : Sang Bintang (Sok) Pandai Berimajinasi



Kemarin saat temannya Eza yang bernama Arkan main ke rumah, saya tawarkan beberapa buku. Arkan yang usianya jelang masuk SD, senang sekali diberi buku. Ia langsung membaca buku yang disodorkan, sambil melancarkan kemampuan membacanya, sepertinya.

Eza yang melihat temannya membaca buku, tak mau kalah. Ia membuka buku itu terus ia komat kamit seperti menceritakan isi buku. Saya yang awalnya sedang mengerjakan sesuatu di laptop, langsung tak menyia-nyiakan momen langka tersebut. Saya mendokumentasikannya, mulai dari memfoto hingga merekamnya dalam bentuk video. Kelak, jika sudah besar, ia pasti mengenangnya dengan penuh rasa malu dan menjadi bahan obrolan menarik yang lucu. 

Saya takjub dengan kemampuan Eza berimajinasi, ia hanya melihat gambar yang ada dalam buku, tapi kemampuannya mengarang cerita dari gambar, membuat saya terpana. Rasanya jauh lebih baik dia yang berimajinasi dalam menafsirkan gambar, daripada membaca perkata kata-kata yang ada dalam gambar tersebut. Daya imajinasinya akan berkembang, struktur berfikir logis dan sebab akibat terbangun, dan yang paling penting kemampuan mengaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lain dalam berbagai gambar, juga terasah.

Saya tidak merencanakan semua ini. Saya hanya mengamati, mengikuti keinginan Eza bermain dan ternyata fithrah anak itu luar biasa. Orangtua tinggal mengarahkan dan mendampingi, potensi anak pasti berkembang dengan sempurna. Jangan banyak dilarang, ikuti saja gaya belajar dan bermainnya, nanti juga akan menemukan kejadian dan kemampuan luar biasa yang dimiliki setiap anak dan berpotensi menjadi bintang dalam kehidupannya. Semoga...

Semoga Bermanfaat

Jumat, 010917.00.10
#Tantangan10HariLevel7
#day14
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

#odopfor99days#semester2#day73

Thursday, August 31, 2017

Day 13 Game Level 7 : Bermain Cat Air



Kemarin, setelah rapat panitia Idul Adha di sekolah, saya sempatkan main bareng Eza, kebetulan ada Arkan teman setianya yang sering main ke rumah. Saya sempat berfikir keras, media apa yang belum saya kenalkan pada Eza. Dulu saat kecil, rasanya sudah mengenalkan cat air, tapi sepertinya masih terhitung jarang. Akhirnya saya rencanakan Rabu kemarin saatnya bermain dengan cat air.

Alat yang dipersiapkan hanya cat air, garpu, kertas dan balok. Saya siapkan 3 warna saja yaitu merah, biru dan orange. Eza saya minta mengambil garpu dan kertas. Dia senang sekali diberi tanggung jawab, kalau disuruh, ia hanya menjawab, “baiklah”. Senangnya punya anak yang ringan tangan dan mudah disuruh.

Setelah saya siapkan cat air di tempat bekas coklat, saya beri contoh untuk mencelupkan garpu di cat airnya, lalu ditempelkan di kertas sehingga terlihatlah bentuk garpu sesuai warna cat nya. Setelah itu, saya minta Eza dan Arkan mempraktekannya. Wuah ternyata mereka senang sekali dengan permainan sederhana itu. Sungguh untuk membuat anak bahagia, ternyata tak sulit dan tak pakai ribet. Menurut kita yang orang dewasa, permainan seperti itu biasa-biasa saja, ternyata bagi anak-anak, itu seruu.

Setelah menggunakan media garpu, saya minta mereka mencelupkan balok berbentuk kubus dan lingkaran, dan ternyata Eza bisa. Bentuk kotaknya berwarna warni dari mulai biru, merah dan orange. Arkan malah lebih kreatif, ia campur beberapa warna itu, penasaran seperti apa jadinya jika beberapa warna itu dicampur. Setelah mereka tampak asyik, saya biarkan mereka bereksplorasi. Tugas saya berikutnya adalah mendokumentasikan momen-momen penting dalam kehidupan Eza.

Semoga Bermanfaat

Kamis, 310817.04.40
#Tantangan10HariLevel7
#day13
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

#odopfor99days#semester2#day72

Wednesday, August 30, 2017

Day 12 Game Level 7 : Serunya Melihat Kepiting



Setelah kemarin memberi makan ikan, rencananya hari Selasa kemarin, Eza akan saya ajak ke Bogor untuk rapat IIP sekaligus main bersama anaknya teman saya. Tapi ternyata papanya Eza tak terlalu mengijinkan, khawatir kecapean katanya. Maka pagi-pagi sebelum berangkat, saya pun berpamitan. Awalnya Eza nangis pengen ikut, tapi setelah dibujuk dan ada temannya datang, sukses lah Eza anteng dengan teman barunya.

Sebelum saya pergi, saya amati Eza sedang bermain dengan temannya Fatih di depan rumah. Setelah saya dekati, ternyata mereka sedang berjingkrak jingkrak karena ada kepiting yang sedang berjalan. Saya pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ini momen yang tidak setiap saat datang, saya pun segera mendokumentasikannya. Eza terlihat senang karena baru melihat ada kepiting berjalan depan rumah. Ia mengamati sambil jongkok, mengikuti arah kepiting berjalan.

Mengenalkan hewan pada anak, bisa memupuk empati sang anak. Dulu saat Eza usianya 2 tahun, ada ayam depan rumah, kami memberi makan ayam dengan beras. Akhir-akhir ini, ada kucing yang sering datang ke rumah, saya ajak Eza beli makanan kucing, dan memberikannya saat kucing memperlihatkan tanda-tanda kelaparan. Fithrah anak itu menyukai kebaikan, maka kita sebagai orang tuanya lah yang harus mengajarkannya untuk menyayangi binatang.

Semoga Eza tumbuh menjadi anak yang menyayangi binatang, pecinta lingkungan dan menjadi orang yang bermanfaat bagi umat. Aamiin

Semoga Bermanfaat

Rabu, 300817.05.50
#Tantangan10HariLevel7
#day12
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
#odopfor99days#semester2#day71

Tuesday, August 29, 2017

Day 11 Game Level 7 : Berbinar Saat Memberi Makan Ikan



Tantangan kelas bunda sayang level 7 ini, membuat saya harus kreatif memberikan aktivitas yang bervariasi pada Eza. Sebenarnya sejak mengikuti kelas bunda sayang, saya ditantang untuk banyak membuat aktivitas dan bermain bersama Eza, dan mendokumentasikannya. Semakin lama, jadi ketagihan deh membuat aktivitas untuk bermain bareng Eza.

Kemarin, saya ajak Eza dan temannya Arkan untuk bermain di dua tempat. Satu di Tandon Ciater untuk memberi makan ikan. Setelah itu diajak ke wahana bermain anak di daerah Taman Jajan BSD.
Saat saya ajak Eza dan temannya untuk memberi makan ikan, mereka senang sekali. Saya perhatikan, ternyata Eza senang sekali berteman, pergi bareng temannya, tidak seperti saya yang lebih suka menyendiri. Eza ini banyak mewarisi karakter papanya. Sudah berkali kali saya mengajak Eza memberi makan ikan dengan papanya, tapi saat kemarin mengajak temannya untuk ikut memberi makan ikan, wah terlihat sekali wajahnya tambah ceria dan rona bahagia pun terpancar dari wajahnya.

Setelah memberi makan ikan, saya mengajak mereka ke wahana bermain di daerah Taman Jajan. Ini lokasi favorit karena wahana ini bervariasi jenis mainannya dan terutama gratiis heuheu serasa mendapat durian runtuh emak emak mah kalau dapat yang gratisan tuh.

Saat kami tiba disana, ada beberapa orang yang sedang bermain akrobat sepeda (saya tak tahu namanya apa). Eza sama temannya awalnya hanya memperhatikan sambil duduk, takjub sepertinya melihat akrobat sepeda. Setelah itu, baru mereka bermain perosotan, lari-larian dll. Dan mereka pun saya tantang untuk naik batu ini... alhamdulillah mereka bisa naik ke atasnya, yang lumayan tinggi.


Anak selalu tertarik dengan berbagai aktivitas outdoor. Nikmatilah saat bermain mu, Mas Eza karena itu takkan berlangsung lama. Waktu berlalu begitu cepat dan perlahan, remaja dan dewasa akan segera menghampirimu. Bersiaplah ...

Semoga Bermanfaat

Selasa, 290817.22.15
#Tantangan10HariLevel7
#day11
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

#odopfor99days#semester2#day70

Postingan Favorit