Wednesday, February 15, 2023

Resensi Buku: Mindset

 


Judul                : Mindset: Yhe New Psychology of Success

Terjemah         : Mindset: Mengubah Pola Berpikir untuk Perubahan Besar dalam Hidup Anda

Penulis             : Carol S. Dweck, Ph. D

Penerjemah      : Tim Penerjemah BACA

Penerbit           : BACA (PT Bentara Aksara Cahaya)

Terbit              : 2022, cet. XII

Tebal               : 371 halaman

 

Buku ini terdiri dari 8 bab yang terdiri dari:

Bab Satu                      : Jenis-Jenis Mindset

Secara umum, mindset ini ada 2 macam yaitu mindset tetap (fixed mindset) dan mindset tumbuh (growth mindset). Mindset tetap biasanya dimiliki orang yang enggan berubah, pasrah akan nasib atau kadang juga manifestasi dari sebuah kemalasan. Saat gagal, orang yang bermindset tetap ini sulit untuk bangkit lagi, seolah-olah gagal adalah akhir dari segalanya. Sementara orang yang memiliki mindset tumbuh, selalu menganggap semua yang dihadapi adalah tantangan. Meskipun gagal, tapi mentalnya sangat kuat, punya cadangan ketangguhan yang banyak, sehingga ia tidak menganggap itu sebagai sebuah kegagalan, tapi pengalaman berharga dalam mencapai kesuksesan. Orang-orang yang sukses biasanya lahir dari mindset tumbuh, karena ia punya semangat tinggi untuk terus bertumbuh menuju yang lebih baik.

 

Bab Dua                      : Memahami Mindset

Bab ini membahas tentang kecerdasan, kegagalan dan makna sebuah “usaha”.

“orang bermindset tumbuh tidak hanya mencari tantangan, tetapi juga bersungguh-sungguh menjalaninya. Semakin besar tantangan, semakin mereka berkembang. Dan tidak ada tempat untuk bisa melihat hal ini secara lebih jelas daripada di dunia olahraga. (hal. 27).

Orang yang bermindset tumbuh, seringkali mengalami kegagalan yang menyakitkan, tapi semuanya dianggap sebagai hal yang harus dihadapi dan dijalani, bukan menjadi faktor penentu akhir nasib nya. Karena mencintai bidang yang dijalaninya, walaupun sering gagal, ia akan terus tumbuh hingga mencapai puncak, walaupun puncak tidak menjadi tujuannya. Tapi berkat kegigihan dan pantang menyerahnya, bonus kesuksesan pun didapatkannya. Sebaliknya bagi orang yang bermindset tetap, kegagalan itu bisa menjadi trauma yang sifatnya permanen dan bahkan bisa menimbulkan depresi. Mentalnya terganggu dan sulit untuk bisa bangkit lagi. Padahal menurut orang yang bermindset tumbuh, kemampuan itu dapat ditingkatkan.

 

Bab Tiga                      : Kebenaran tentang Kemampuan dan Pencapaian

Ada beberapa penelitian yang dilakukan penulis buku ini dan tim nya. Terkait pengaruh mindset tetap dan tumbuh ini pada siswa SMP dan prestasi mereka dua tahun kemudian. Ternyata para siswa yang bermindset tetap, nilainya merosot drastis, sementara yang bermindset tumbuh, menganggap bahwa prestasi bukan segalanya, tetapi poin penting bagi mereka adalah berani mencoba sesuatu yang baru dan belajar mengatasi tantangan.

Mindset tetap akan membatasi pencapaian atau prestasi, sementara mindset tumbuh akan sangat menikmati proses, bukan berfokus pada hasil.

 

Bab Empat                  : Olahraga: Mindset Seorang Juara

Dalam dunia olahraga, banyak yang percaya dengan adanya bakat. Ada banyak kisah atlet yang diceritakan pada bab ini, diantaranya Muhammad Ali sang petinju, Michael Jordan sang pemain basket yang legendaris, dan Ben Hogan sang pegolf. Selain atlet pria, dibahas juga atlet perempuan yang berjaya pada masanya, seperti Wilma Rudolph, sang pelari tercepat di dunia dan masih banyak atlet lain yang diceritakan pada bab ini. Ternyata bukan hanya bakat yang membuat mereka berhasil di dunia olahraga, tapi kuncinya adalah menggabungkan antara latihan, kerja keras, mungkin bakat alami juga, dan yang paling penting adalah karakter berupa mental yang kuat dengan berbagai tekanan, mengelola emosi dan selalu menampilkan yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal. Dan yang terpenting adalah kemampuan bekerja sama karena kemenangan dalam bidang olahraga, sejatinya bukanlah kemenangan individual, tapi kemenangan sebuah tim yang berjuang bersama.

 

Bab Lima                     : Bisnis: Mindset dan Kepemimpinan

Seperti halnya olahraga, banyak orang menganggap bahwa pebisnis yang sukses di dunia bisnis adalah karena bakat yang dimilikinya atau lingkaran keluarga pengusaha yang mengelilinginya. Padahal ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang di dunia bisnis.

Guru bidang kepemimpinan Warren Bennis pernah meneliti para pemimpin perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Para pemimpin hebat ini mengatakan bahwa mereka tidak berniat menjadi pemimpin. Mereka tidak punya kepentingan untuk membuktikan diri mereka. Mereka hanya melakukan apa yang mereka cintai – dengan semangat dan antusiasme yang luar biasa – dan jalan terbuka dengan sendirinya. (hal. 189).

Pada bab ini, banyak diceritakan kisah para CEO yang berpengalaman dalam membuat perusahaannya bertumbuh. Ada yang melihat karyawannya berdasarkan relasi atasan bawahan, ada yang merekrut karyawan berdasarkan mindset nya, ada juga yang memperhatikan latar belakang akademisnya. Apakah seorang pemimpin itu dilahirkan atau diciptakan? Pertanyaan ini banyak menghiasi buku buku yang membahas tentang kepemimpinan. Sesungguhnya organisasi yang menciptakan dan menghargai perkembangan kemampuan individu, pentingnya bertumbuh, maka organisasi ini akan lebih berpeluang besar menciptakan pemimpin. Dan pemimpin yang bertumbuh bersama karyawan dan tim yang bermindset tumbuh, akan melahirkan organisasi dan perusahaan yang sukses melampaui targetnya.

 

Bab Enam                   : Hubungan: Mindset dalam Cinta (Atau Bukan?)

Terkait relasi antara pria dan wanita, kadangkala merupakan hubungan yang rumit dan tak bisa diprediksi. Ada pasangan yang pacaran dan menikah sudah lama, tiba-tiba bercerai. Ada juga yang baru kenal dan menikah, ternyata baik baik saja dan hubungannya langgeng.

Satu persoalan adalah bahwa orang bermindset tetap mengharapkan sesuatu yang baik terjadi secara otomatis. Dia tidak mengharapkan dua sejoli akan berusaha saling membantu untuk menyelesaikan persoalan mereka atau mendapatkan berbagai keterampilan. Dalam mindset tumbuh, kesan pertama yang begitu menarik mungkin tetap ada, tetapi orang-orang dengan mindset ini sama sekali tidak mengharapkan keajaiban. Mereka percaya bahwa hubungan yang baik dan bertahan lama berasal dari usaha tertentu dan dari upaya untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang tidak terhindarkan. (hal. 230).

Bukan hanya dalam relasi suami istri, mindset tumbuh dan mindset tetap juga berlaku dalam relasi sesama manusia, baik sebagai sahabat, rekan kerja, keluarga dan lain-lain. Mindset tetap biasanya tercermin dalam sikap dalam merespon sebuah hubungan. Jika disakiti, ia cenderung sulit memaafkan, tapi bagi sang pemilik mindset tumbuh, ia akan menganggap bahwa kegagalan dalam sebuah hubungan, bukan akhir segalanya, tapi merupakan awal untuk berjumpa dengan orang yang tepat dan lebih baik.

 

 

Bab Tujuh                   : Orangtua, Guru dan Pelatih: Dari Mana Datangnya Mindset?

Orangtua dan guru yang bermindset tumbuh percaya dengan kemampuan akal dan bakat, serta terpesona dengan proses pembelajaran, sementara orangtua dan guru yang bermindset tetap akan melihat siswa dan anak sebagai orang yang sudah memiliki produk jadi, tidak bertumbuh dan tidak ada ruang untuk anak melakukan kesalahan. Perannya hanya sebagai orang yang mentransfer pengetahuan. Padahal guru dan orangtua juga punya tugas untuk membuat anak berproses untuk belajar apapun. Seperti halnya orangtua dan guru yang punya 2 mindset, siswa dan anak anak juga. Ada anak yang memiliki pemahaman tentang mindset tumbuh, dan banyak pula yang masih memiliki mindset tetap. Ini menjadi peer yang tanpa batas untuk para orangtua dan guru.

“Ketika masalahnya berkaitan dengan perilaku atau hubungan mereka, anak anak dengan mindset tetap merasa dihakimi, sementara anak anak bermindset tumbuh merasa dibantu”. (hal.271)

Begitupun pelatih, bagi yang memiliki mindset tumbuh, dia akan melihat seorang atlet, punya peluang untuk menang dan kalah, tapi bekal yang paling penting adalah bekal mindset untuk bertumbuh menjadi lebih baik. Bukan dari sisi menang atau kalahnya.

 

Bab Delapan                : Mengubah Mindset: Sebuah Lokakarya

Bab akhir dari buku ini merefleksikan keseluruhan materi dengan esensi perubahan untuk ke depannya. Mengubah mindset memang bukan jaminan seluruh permasalahan menjadi teratasi, tapi tidak mengubah mindset lama yang tetap menjadi mindset tumbuh, juga adalah awal dari kegagalan. Untuk mencapai kesuksesan di segala bidang, banyak hal yang harus direncanakan dan diimplementasikan, salah satunya dengan mengupgrade kembali mindset tumbuh untuk melihat masalah baru dengan perspektif baru.

 

 

Demikianlah buku bagus ini bercerita tentang konsep mindset dan seluk beluknya serta pengaruhnya dalam berbagai aspek kehidupan.

 

 

Serpong, 15 Februari 2023

Eva Novita Ungu

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit