Monday, April 20, 2020

Mencari Hikmah Covid-19


Seluruh negara di dunia selama beberapa bulan terakhir ini sedang berjuang bersama menghadapi virus Corona. Virus corona disebut juga COVID 19 (COrona VIrus Disease/penyakit) tahun 2019, karena pertama kali ditemukan di Wuhan Cina pada tanggal 17 November 2019, ada juga yang menyebutkan di bulan Desember 2019. Bahkan penelitian terbaru yang dipimpin ahli genetika dari Universitas Cambridge di Inggris, Peter Foster, mengungkapkan bahwa wabah corona sudah terjadi sebelum pertengahan September 2019, dan lokasi pertama ditemukannya virus ini juga bukan di Wuhan Cina, bisa saja di Amerika atau tempat lain, lokasi tepatnya dimana masih dalam tahap penelitian.

Siapakah penemu virus corona?

Virus corona pertama kali ditemukan oleh seorang perempuan bernama June Almeida yang lahir pada tahun 1930 di June Hart, dibesarkan di rumah petak dekat Alexandra Park di timur laut Slasgow. Almeida adalah putri seorang bis asal Skotlandia yang meninggalkan bangku sekolah pada usia 16 tahun tetapi mendapat pekerjaan sebagai teknisi laboratorium histopatologi di Glasgow Royal Infirmary. Kemudian ia pindah ke London untuk melanjutkan karirnya dan menikah dengan Enriques Almeida, seorang seniman Venezuela, pada tahun 1954.

Setelah memiliki seorang putri, mereka pindah ke Toronto di Kanada dan menurut penulis medis, George Winter, di Ontario Cancer Institute lah, ia mengembangkan keterampilannya yang luar biasa dengan mikroskop elektron. Ia menjadi pelopor metode yang memvisualisasikan virus dengan lebih baik dengan menggunakan antibodi untuk menggabungkannya. Bakatnya diakui di Inggris dan ia dibujuk kembali pada tahun 1964 untuk bekerja di sekolah medis Rumah Sakit St Thomas di London, rumah sakit yang merupakan tempat merawat perdana menteri Boris Johnson ketika menderita Covid 19. Saat kembali ke rumah sakit tersebut, ia mulai bekerja sama dengan Dr David Tyrrell, yang menjalankan penelitian di unit flu biasa di Salisbury di Wiltshire.

Dr Tyrrell sebelumnya telah mempalajari sampel virus flu yang kemudian dikenal sebagai B814, berasal dari pencucian hidung seorang murid di sekolah asrama di Surrey pada tahun 1960. Mereka menemukan bahwa mereka mampu menularkan gejala flu biasa ke sukarelawan tetapi mereka tidak dapat menumbuhkannya dalam kultur sel rutin. Namun penelitian sukarela menunjukkan pertumbuhannya dalam kultur organ dan Dr Tyrrell bertanya=tanya apakah itu dapat dilihat oleh mikroskop elektron.

Mereka mengirim sampel ke Juni Almeida yang melihat partikel virus dalam spesimen, yang dia deskripsikan sebagai virus influenza tetapi tidak persis sama. Dia mengidentifikasi apa yang kemudian dikenal sebagai coronavirus manusia pertama. Coronavirus manusia pertama. Coronavirus adalah sekelompok virus yang memiliki penampilan halo atau mahkota (corona) ketika dilihat dibawah mikroskop.

Penemuan baru dari Strain B814 ditulis dalam British Medical Journal pada tahun 1965 dan foto-foto pertama dari apa yang dilihatnya diterbitkan dalam Journal of General Virology dua tahun kemudian. Dr Tyrrell dan Dr June Almeida, bersama dengan Prof. Tony Waterson, orang yang bertanggung jawab di St Thomas’s, yang menamakannya coronavirus karena mahkota atau lingkaran cahaya yang mengelilinginya pada gambar virus.

Setelah ditemukan di Wuhan Cina, virus Corona cepat sekali menyebar ke seluruh dunia, hingga pada tanggal 11 Maret 2020 pun WHO menetapkan Covid 19 sebagai pandemi yaitu penyakit yang menyebar ke banyak orang di beberapa negara dalam waktu bersamaan. Data yang terinfeksi corona di seluruh dunia hingga hari Minggu tanggal 19 April 2020, tercatat sebanyak 2.330.150 orang, yang meninggal ada 160.643 orang dan sejumlah  596.482 orang mengalami kesembuhan yang tersebar di 181 negara dari 200 negara yang ada di dunia.

Sementara di Indonesia, hingga tanggal 19 April 2020 tercatat ada 6575 orang yang positif, diantaranya ada 686 orang yang sembuh dan sebanyak 582 orang yang meninggal dunia. Data lengkapnya yang saya rangkum dari berbagai sumber, ada di tabel berikut:

 

Maka anjuran pemerintah untuk #dirumahaja, larangan mudik, adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa wilayah, sering mencuci tangan, harus kita patuhi untuk menghentikan penyebaran virus corona ini. Tentu kita tidak boleh menyalahkan keadaan, karena kondisi ini tidak diinginkan semua orang. Apalagi bagi umat muslim yang akan menjalani ibadah puasa Ramadhan beberapa hari lagi, pada hari Jumat tanggal 24 April 2020, situasi Ramadhan tahun ini akan menyedihkan karena tidak ada tarawih berjamaah, tidak ada shalat Idul Fitri, ibadah yang selama berpuluh tahun sering hadir dan semarak di negara kita, tiba tiba tahun ini kita tidak akan mengalaminya.

Maka yang harus kita lakukan adalah mencari hikmah dibalik pandemik Covid 19 ini dan semakin gencar mendekat pada Allah, karena hanya Allah lah yang bisa mengangkat penyakit ini dan mengembalikan kondisinya seperti sediakala, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Swt.

Bagi saya pribadi, ada beberapa hikmah dari pandemik covid 19 ini yaitu :

      1.     Saya terpacu kembali untuk menulis dan menghidupkan blog pribadi yang sudah berdebu karena terakhir posting bulan September tahun 2019. Dengan banyaknya waktu di rumah, bisa mencari banyak referensi, banyak membaca dan mentargetkan membuat satu tulisan setiap hari untuk menjadi proyek bulan Ramadhan 1441 H. Semoga dimudahkan dan dilancarkan.  

     2.  Saya dan suami jadi sering ngobrol dan berdiskusi bareng karena lebih banyak stay dirumah, dan merencanakan proyek bersama yaitu membuat media sosial Arab Cendekia, sebagai simbol sinergi dan kolaborasi sesama guru bahasa Arab. Rencananya suami ingin membuat tutorial belajar kitab kuning untuk pemula, semoga bisa terlaksana, karena suami juga masih punya kewajiban menyiapkan materi pembelajaran jarak jauh, e learning untuk bidang studi Bahasa Arab. Semoga bisa memanfaatkan waktu dengan baik.    

      3. Makin banyak waktu bersama Eza, akhirnya tercetus ide untuk menyelesaikan hafalan juz 30, gara-gara Eza pengen maen hape terus, akhirnya saya tetapkan syarat, jika ingin menggunakan hape, harus setor hafalan dulu satu surat dan divideokan. Setelah itu saya akan mendokumentasikannya lewat channel youtube Eza, yang semoga akan dikenang saat dewasa nanti. Alhamdulillah hingga tanggal 20 April pagi ini, masih tersisa 11 surat lagi, setelah tadi pagi setor surat al Balad.

      4. Menjadi lebih peduli lagi dengan kondisi sekitar, karena ternyata ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya secara harian, jika dia tidak keluar setiap hari, maka ia tidak akan mendapatkan uang untuk menyambung hidupnya dan keluarganya. Maka saya dan beberapa orang yang tergabung dalam tim Satgas Masjid Ulil Albab, membuat program bakti sosial untuk masyarakat yang terkena dampak covid 19 ini.     

    5. Setiap daerah akan menampilkan profil pemimpinnya, dan seorang pemimpin akan teruji kredibilitasya saat kondisi darurat seperti ini. Saya bisa langsung mengamati para  pemimpin daerah dan juga presiden saat ini yaitu Pa Jokowi dan jajarannya, bagaimana mencari solusi untuk mengatasi masalah covid 19 ini.                                                    

     6. Semua orang dipaksa untuk kreatif di tengah masa-masa sulit, para guru dituntut untuk bisa melakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh), yang karyawan di perusahaan, mayoritas harus rapat online, para ojol walaupun kehilangan omset karena tidak diperbolehkan bawa penumpang, akhirnya beberapa beralih ke pengiriman paket, makanan dan lain-lain. Termasuk Eza dan teman-temannya yang biasanya mengaji offline hari Senin dan Kamis, akhirnya mencoba berbagai aplikasi untuk bisa tetap mengaji dengan para Ustadz dan Ustadzahnya. Sampai saat ini, mereka pernah mengaji melalui video call Wa, hangout meet, hingga zoom. Anak milenials akhirnya mengalami juga episode mengaji online, yang semoga nantinya akan dikenang indah dalam kehidupan mereka di masa mendatang                       

     7. Menjadi lebih peka dengan tetangga yang mencari nafkah harian, pesan sayur ke tukang sayur di kampung yang dekat lokasi perumahan, memberdayakan ekonomi sekitar rumah. Atau saudara dan teman yang berjualan via wa, dibeli dagangannya supaya semua roda perekonomian tetap berjalan, walaupun belum optimal        .

     8. Sebagai pengurus koperasi di kantor tempat saya bekerja, berusaha untuk tetap memberikan honor pokok karyawan, walaupun akhirnya keputusan berat diambil, dengan harus me"rumah”kan 2 karyawan kami. Dan tidak melakukan potongan cicilan untuk anggota dan karyawan yang memiliki tanggungan ke koperasi, juga memfasilitasi beberapa anggota yang ingin menitip belanja sembako, baik dengan tunai maupun kredit. Berusaha mempraktekkan jargon bahwa Koperasi Adalah Solusi. Sehingga atmosfir kebahagiaan pun terasa membahana, manfaat koperasi semakin terasa di saat-saat sulit dan menantang seperti ini.

     9. Banyak produk usaha baru bermunculan terkait ide-ide kreatif menghadapi virus corona, ada yang membuat masker kain, masker batik, masker karakter dan lain-lain, APD (Alat Pelindung Diri) dari berbagai bahan, hand sanitizier dan disinfektan yang dibuat mandiri, hingga banyak hotel yang membuat berbagai paket isolasi 14 hari sebagai ikhtiar berbagai pihak untuk bertahan di masa sulit ini. Serta usaha-usala lain yang bermunculan.

     10.  Munculnya berbagai perpustakaan online, kajian online, seminar online dan lain-lain sebagai sarana menuntut ilmu dari rumah. Juga berbagai aplikasi tontonan online yang bisa dinikmati siapapun yang membutuhkan hiburan.

Masih banyak hikmah lain yang bisa jadi berbeda satu sama lain, tergantung penghayatan masing masing terhadap kondisi yang kita hadapi saat ini. Yang pasti, mengeluh tidak akan membuat kondisi ini berubah, maka mari menikmati dan menghikmati setiap episode kehidupan ini, dengan tujuan semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt. Bencana atau musibah yang membuat kita kembali pada Allah, lebih baik dari ribuan ni’mat yang membuat kita lupa mengingat Allah Swt.

Semoga Bermanfaat

Wassalam

Serpong, 20 April 2020, 11.00, di sudut belakang rumah yang menjadi tempat favorit untuk berlaptop ria, kado untuk anniversary ke-7 ...


Referensi

1.      https://manado.tribunnews.com/2020/04/19/perempuan-ini-pertama-kali-temukan-virus-covid-19-kemudian-ia-mengidentifikasi-sebagai-coronavirus?page=3

2.      https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200419202737-33-152969/penelitian-terbaru-corona-mulai-september-bukan-dari-china

3.      https://www.suara.com/health/2020/04/04/183648/dari-china-begini-cara-penyebaran-virus-corona-ke-seluruh-dunia?page=all

4.      https://nationalgeographic.grid.id/read/132059249/who-tetapkan-covid-19-sebagai-pandemi-global-apa-maksudnya

5.      https://www.covid19.go.id/

1 comment:

Postingan Favorit