Tuesday, April 1, 2014

Keajaiban 30 Bilangan Bulat dalam Al-Qur’an (Bagian 2, TAMAT)



Melanjutkan tulisan sebelumnya yang baru menyebutkan 10 bilangan bulat,  berikut adalah 20 bilangan bulat berikutnya:

Bilangan 11, menunjuk kepada bintang,

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لأبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ

“(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, ‘Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS Yusuf ayat 4)


Bilangan 12, menunjuk kepada bulan,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram….” (QS At Taubah ayat 36)




Bilangan 19, tidak menunjuk apa-apa, hanya bilangan,

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ

 “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).” (QS Al Muddatstsir ayat 30)


Bilangan 20, menunjuk kepada orang,  

إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ

“… Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu….” (QS Al Anfal ayat 65)


Bilangan 30, menunjuk kepada malam,

وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam.” (QS Al A’raf ayat 142)


Bilangan 40, menunjuk kepada malam,

وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu ….” (QS Al Baqarah ayat 51)


Bilangan 50, menunjuk kepada tahun,

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
 “Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang dzalim.” (QS Al Ankabuut ayat 14)


Bilangan 60, menunjuk kepada orang,

فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا فَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا

 “Maka barangsiapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya), maka (dia wajib) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin.” (QS Al Mujadilah ayat 4)


Bilangan 70, menunjuk kepada ampunan,

اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ

 “(Sama saja) engkau (Muhammad) memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak memohonkan ampunan bagi mereka. Walaupun engkau memohonkan ampunan bagi mereka tujuh puluh kali, Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka.” (QS At Taubah ayat 80)


Bilangan 80, menunjuk kepada cambukan,

وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

 “Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS An Nuur ayat 4)


Bilangan 99, menunjuk kepada kambing,

إِنَّ هَذَا أَخِي لَهُ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِيَ نَعْجَةٌ وَاحِدَةٌ فَقَالَ أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِي فِي الْخِطَابِ

 “Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja, lalu dia berkata, ‘Serahkanlah (kambingmu) itu kepadaku! Dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.’.” (QS. Shad ayat 23)


Bilangan 100, menunjuk kepada orang,

الآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka mengalahkan dua ratus (orang musuh), dan jika ada di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al Anfal ayat 66)


Bilangan 200, menunjuk kepada orang,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَفْقَهُونَ

“Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti.” (QS Al Anfal ayat 65)


Bilangan 300, menunjuk kepada tahun,

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا

“Dan mereka tinggal di dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.” (QS Al Kahfi ayat 25)


Bilangan 1.000, menunjuk kepada tahun,

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ

“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang dzalim.” (QS Al Ankabuut ayat 14)


Bilangan 2.000, menunjuk kepada orang,

الآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka mengalahkan dua ratus (orang musuh), dan jika ada di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al Anfal ayat 66)


Bilangan 3.000, menunjuk kepada malaikat,

إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَنْ يَكْفِيَكُمْ أَنْ يُمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلاثَةِ آلافٍ مِنَ الْمَلائِكَةِ مُنْزَلِينَ

“(Ingatlah), ketika engkau (Muhammad) mengatakan kepada orang-orang beriman, ‘Apakah tidak cukup bagimu bahwa Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?’.” (QS Ali Imran ayat 124)


Bilangan 5.000, menunjuk kepada malaikat,

بَلَى إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلافٍ مِنَ الْمَلائِكَةِ مُسَوِّمِينَ

 “Ya, (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (QS Ali Imran ayat 125)


Bilangan 50.000, menunjuk kepada tahun,

تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Para Malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij ayat 4)


Bilangan 100.000, menunjuk kepada orang,

وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ

 “Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih.” (QS As Shaffat ayat 147)


Dan istimewanya, bila ke-30 jenis bilangan bulat itu, kita jumlahkan:

1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 19 + 20 + 30 + 40 + 50 + 60 + 70 + 80 + 99 + 100 + 200 + 300 + 1000 + 2000 + 3000 + 5000 + 50.000 + 100.000 =
162.146 atau 8534 x 19.

(Keajaiban angka 19 sudah banyak dibahas kan?)

Mengapa hanya 30 bilangan bulat?

Pada tulisannya seri 577 di Harian Fajar,  Ustadz H. Muh Nur Abdurrahaman, menulis beberapa kemungkinan, di antaranya:

(1) Bilangan prima urutan ke-19 adalah 67. Surat ke-67 memiliki ayat berjumlah 30.

(2) Bilangan prima tertinggi dalam rentang bilangan hingga 114 (jumlah surah Al Qur’an) adalah 113, dan menempati urutan bilangan prima yang ke-30.

(3) Ashabul Kahfi dan Umur Nabi Nuh

Ada sekelompok anak muda, yang bertakwa kepada Allah SWT bersembunyi di dalam gua. Mereka menghindari kekejaman penguasa Romawi ketika itu Raja Trajan (98 M—117 M). Berdasarkan manuskrip sejarah, Raja Trajan dikenal sebagai seorang diktator penyembah berhala. Sang Raja mengeluarkan peraturan yang mengancam siapa yang beriman selain dari Tuhan yang dia sembah, maka akan dibunuh.

Pemuda-pemuda beriman ini, berencana untuk hijrah ke tempat lain. Tentunya untuk menyelamatkan diri dari ancaman Sang Raja. Dengan mukzijat Allah SWT, mereka tertidur di dalam gua. Di dalam Al Qur’an (QS. Al Kahfi ayat 25) dikisahkan mereka tertidur selama 300 tahun ditambah 9 tahun,

“Dan mereka tinggal di dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.”

Bila kita cermati angka 300 tahun adalah berdasarkan tahun Masehi (peredaran matahari). Sedangkan bila kita menghitung berdasarkan peredaran bulan (Hijriah), maka akan didapatkan penambahan 9 tahun, menjadi 309 tahun.

Kalimat “300 tahun ditambah 9 tahun”, tampaknya memiliki keterikatan dengan jumlah bilangan bulat di dalam Al Qur’an.

Fenomena ini juga nampak pada QS. Al Ankabuut ayat 14, berkenaan dengan umur Nabi Nuh AS, yang dipecah menjadi 1000 tahun kurang 50 tahun.

“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang dzalim.”

Seperti yang kita ketahui bersama, Al Qur’an didesain memiliki 30 bilangan bulat. Bila kalimat yang digunakan bukan “300 tahun ditambah 9 tahun” (misalnya langsung 309 tahun), tentu bilangan bulat di dalam Al Qur’an tidak lagi berjumlah 30.  Sungguh rancangan yang sempurna.

Subhanallah.
Sumber : http://rahmansidiq.blogspot.com/2012/10/keunikan-30-bilangan-bulat-dalam-alquran.html

Semoga Bermanfaat

Wassalam
Eva  Novita Ungu
Selasa, 1 April 2014 (yang seharusnya untuk hari Rabu, 26 Maret 2014)
Al-Qur’an mengandung sisi mujzat dari berbagai sisi, mari kita gali tanpa henti …

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit