Sunday, November 12, 2017

Bermain dengan Susu dan Sabun




Hari ini agenda saya adalah ke Bogor, ada rapat tentang marketplace kipma. Alhamdulillah suami mengijinkan saya ngebolang sendiri ke Bogor dengan kereta. Saya berangkat jam 7.30, sampai jam 10 pagi, trus dijemput teman saya dan langsung otw menujuk lokasi rapat di Bukit Cimanggu. Pulang jam satu dari Bogor, sampe di Serpong jam 4 sore.

Awalnya saya fikir ga akan sempat main sama Eza, karena badan menagih untuk istirahat. Tapi melihat Eza yang betah di depan TV, hati saya berontak. Saya pun melupakan sejenak rasa lelah dan ngantuk saya, saya langsung ambil peralatan yang sederhana dan bisa bermain langsung ma Eza. Kebetulan kemarin melihat video di fp Rumah MainStream, jadi saya langsung praktekkan.

Saturday, November 11, 2017

Semangat Shalat, Semangat Berwudhu



Dulu saat Eza berusia 2,5 tahun, ia selalu semangat saat diajak ke masjid untuk shalat berjamaah. Tapi sejak senang bermain di usianya menjelang 4 tahun, ia lebih senang bermain dan memilih untuk tetap di rumah dibanding ikut bunda papanya ke masjid. Saya pun galau bin gelisah. Seharusnya semakin bertambah usianya, semakin semangat untuk pergi ke masjid. Memang beberapa kali saat diajak ke masjid, Eza pernah nyaris buang air besar di karpet masjid, sempat pipis juga, yang akhirnya membuat papanya ragu untuk selalu mengajak Eza ke masjid.

Apalagi sekarang saat ia bermain ke rumah temannya, mulai kenal dengan istilah loading, download, game, yang biasanya di rumah dibatasi hanya boleh menonton diva series atau upin ipin, Tayo dan tayangan anak lainnya, sekarang sudah mengenal istilah youtube dan game. Semakin besar, tantangan kids zaman now memang semakin berat, dan tugas kami sebagai orangtua tentulah juga semakin menantang.

Kemarin, saat turun hujan yang bersamaan dengan berkumandangnya adzan magrib, saya berfikir keras untuk mengajak Eza shalat magrib. Biasanya saya dan papanya memang asal berangkat saja ke masjid, tidak menyuruh dan mengajak Eza untuk ikut shalat. Kemarin, saya coba mengajaknya perlahan,
“Mas, shalat magrib yuks,”
Tanpa disangka ternyata jawabannya ringan saja, “Ayo bunda”

Hah? Ternyata saya hanya berprasangka, mengira bahwa Eza akan sulit diajak shalat berjamaah, fitrah anak tetaplah baik dan menyukai kebaikan. Memang orangtuanya lah yang seringkali lalai dan lupa mengajak.

Lalu, saya minta Eza untuk berwudhu di kamar mandi belakang. Ternyata ia semangat sekali. Saya pun tak lupa mengabadikan momen berharga saat Eza berwudhu. Papanya yang bertugas mengajari cara dan tahapan berwudhu. Lalu kami shalat berjamaah di mushala mungil rumah kami. Indahnya kebersamaan ini. Terima kasih Allah...

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 111117.08.30
#Tantangan10Hari
#Level9Day8
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

#odopfor99days#sesi3#day49

Doa dan Perbuatan Dzalim



Pagi tadi, saya bangun kesiangan, tak sempat tahajud dan bangun tepat saat adzan shubuh berkumandang. Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk bisa shalat shubuh berjamaah di masjid, walaupun tadi Eza sempat bangun dan melarang saya ke masjid, saya tetap berangkat, untungnya Eza tidur lagi. Alhamdulillah

Hari ini, saya mengawas try out kelas XII di sekolah. Sambil ngawas, saya browse berita-berita, dan sampailah saya pada tulisan teman saya yang sukses sebagai Profesor di Jepang dan memilih untuk kembali ke Indonesia, tulisannya berjudul The Power of Doa. Ternyata kesuksesannya selama ini adalah buah dari hasil kerja keras dan doanya, terutama doa dari almarhumah ibunya.

Yang membuat saya tersentak adalah tulisannya berikut ini, saya seperti baru membaca pernyataan keren yang membuat saya tertampar:

“Perbuatan dzalim dan doa sangat berkaitan. Doa adalah senjata dan juga perisai orang beriman. Orang yang doanya tidak dikabulkan oleh Allah ibarat seekor harimau yang tidak punya taring. Sebaliknya, orang yang doanya mudah diterima Allah akan ditakuti sebagaimana kita takut jika kita (tidak sengaja) mendzalimi orang lain, karena orang-orang yang terdzalimi dekat dengan Allah dan doanya dikabulkan Allah SWT.”

Seperti yang terlihat di gambar, ternyata dosa dan kedzaliman itu adalah pemisah dan pembatas kita dari Allah. Jadi semakin banyak dosa dan kedzaliman yang saya lakukan, sesungguhnya kita sedang menjauhkan diri dari Allah dan tidak melibatkan Allah dalam kehidupan kita. Menyeramkan ya...

Postingan Favorit