Thursday, August 24, 2017

Day 6 Game Level 7 : Tak Bosan Naik Kereta



Saat saya merencanakan untuk mengajak Eza ke Surabaya dalam rangka pelatihan koperasi, saya mempunyai misi untuk memberikan pengalaman pada Eza untuk berpetualang sambil belajar berbagai hal. Maka pilihan transportasi pergi dan pulang pun saya pertimbangkan. Saya ingin Eza merasakan dan menikmati berbagai pilihan transportasi untuk perjalanan jarak jauh. Maka saya pilih pergi dengan pesawat dan pulang dengan kereta.

Kisah petualangan pertama Eza dengan pesawat sudah saya ceritakan pada bagian sebelumnya. Sekarang saatnya menceritakan kebahagiaan Eza saat pulang dari Surabaya menuju Jakarta dengan menggunakan kereta. Saya memilih pulang di sore hari dengan menggunakan kereta kelas bisnis menuju stasiun Senen, dari Pasar Turi pukul 15.30 dan tiba di stasiun Senen diperkirakan pukul 02.30.

Sebenarnya Eza sudah sering melihat dan naik kereta saat di Serpong. Seringkali saya ajak Eza ke stasiun Rawabuntu untuk hanya sekedar melihat kereta atau bahkan naik kereta, baik itu ke Tanah Abang, Parungpanjang atau Ke Jurangmangu menuju BXC Bintaro. Saya fikir Eza akan bosan naik kereta karena sudah beberapa kali diajak melihat dan naik kereta, ternyata saat pulang dari Surabaya, ia tetap berbinar binar saat diberitahu akan pulang naik kereta.

Wednesday, August 23, 2017

Day 5 Game Level 7 : Serunya Eksplorasi Outdoor



Biasanya anak laki-laki itu dominan di kinestetik, begitu pula Eza. Dari sekian aktivitas, salah satu aktivitas favoritnya adalah aktivitas di tempat terbuka. Ia penyuka tantangan. Saat usianya belum sampe 2,5 tahun, ia sudah berani jalan diatas jembatan yang lumayan tinggi di museum kretek Kudus seperti dalam video berikut ini.


Saat pergi ke Surabaya kemarin, di hari terakhir dengan agenda city tour, saya ajak mamah dan Eza. Tempat pertama, kami diajak panitia mengunjungi pantai Kenjeran Surabaya. Awalnya Eza sudah gatal pengen berenang saat melihat pantai, untunglah lokasinya bukan lokasi pantai untuk berenang, jadi kami pun jalan-jalan sekitar area pantai dan betapa senangnya Eza saat melihat ada area bermain anak dengan berbagai wahana. Eza pun langsung antusias bermain, pertama main perosotan. Walau sempat kejedot, Eza tak nangis, ia tetap melanjutkan main. 

Selanjutnya, mencoba tantangan naik wahana ini.




Lucunya, saat naik ia semangat sekali, saat turun ga bisa dan nyaris nangis. Saya tak sempat mengabadikan momen ini karena Eza keburu nangis. Saya senang saat melihat wajahnya selalu berbinar binar saat bermain di aktivitas outdoor. Nikmatilah masa bermainmu, Eza ku sayang...
Semoga Bermanfaat

Rabu, 230817.06.20
#Tantangan10HariLevel7
#day5
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

#odopfor99days#semester2#day64

Tuesday, August 22, 2017

Day 4 Game Level 7 : Senang Bersosialisasi



Perjalanan Eza menuju Surabaya ini membuat saya menyadari banyak potensi Eza yang belum dieksplor, terutama terkait ranah hubungan inter personel (hubungan antar sesama). Eza sepertinya tak mengikuti jejak saya terkait hal ini. Saya lebih senang menyendiri dari kecil. Saya tak suka suasana rame. Sementara suami, senang ngobrol dan ngumpul. Saya merasakan sendiri suasana kehangatan di keluarga suami dan mulai menikmatinya.

Maka saat Eza bermain, saya sering amati dia senang sekali bermain bersama teman-temannya. Dari kecil, saya biasakan Eza tidur siang, tapi seiring bertambahnya usia, Eza suka murung jika siang disuruh pulang ke rumah, berbeda jika mendengar suara teman-temannya, Eza langsung ceria dan terlihat berbinar binar. Ngantuk pun hilang. Semakin besar, tidur siang pun semakin jarang.

Hari terakhir kami di Surabaya kemarin, adalah saatnya city tour seputar wisata di Surabaya. Kami hanya mengunjungi 3 tempat yaitu pantai Klenjeran, Masjid Cheng Ho dan pusat oleh-oleh Surabaya, mulai dari Patata milik Oki Setiana Dewi hingga toko H. Rudy yang menjual aneka snack oleh-oleh khas Surabaya.

Saat kami pergi ke masjid Cheng Ho, lokasinya beberapa ratus meter dari jalan raya, Eza pengen digendong. Saya gendong sebentar, tiba-tiba ada bapa panitia baik hati yang menawarkan untuk menggendong Eza. Saya kira Eza ga mau karena baru kenal, ternyata mau juga, diajak ngobrol dan bercanda. Saya terpesona dengan perkembangan sosialisasi Eza saat bertemu orang baru dan asing, ternyata tak membuatnya takut dan sungkan.

Postingan Favorit