Monday, April 24, 2017

Hari Ke-9 : Program Hamil 40 Hari: Pulang ke BSD, Terima Setoran Hafalan



Hari Ahad kemarin adalah memasuki hari ke-9 program hamil 40 hari. Hari ini, kami putuskan pulang ke BSD, walau Senin nya masih hari libur nasional peringatan isra miraj. Alasan utamanya adalah karena suami akan dinas ke Jambi hari Selasa besok dan belum menyiapkan materi presentasi nya. Alasan lainnya adalah menghindari kemacetan karena long weekend. Walau mamah masih kangen dan meminta kami pulang di hari Senin, kami coba menyampaikan alasannya, akhirnya dengan berat hati pun mengijinkan.

Kami berangkat dari tasik setelah subuh, pukul 05.30. Alhamdulillah lalu lintas lancar jaya, kami istirahat di Bandung pukul 07.15 untuk sarapan dan mengisi bensin, saya sempatkan pula shalat dhuha sebagai program ibadah untuk mendukung program hamil 40 hari. Walau tanpa program ini pun, insya allah dhuha nya jalan terus. Kami istirahat di pembensin Al-Mashoem sebelum tol Cileunyi. Saat saya mau beli kopi, ternyata tak dikenakan bayaran alias gratis, hanya disediakan kotak amal bagi yang ingin berinfak. Tidak membayar pun tak apa-apa. Saya amati spanduk kecil di depan meja kopi, ternyata ini adalah program penyaluran zakat dari Al-Mashoem. Keren banget dan ini pasti membahagiakan para musafir yang bisa menikmati kopi atau teh hangat untuk sekedar melepas lelah. Semoga makin berkah rejekinya.

Hari Ke-8 : Program 40 Hari Mencari Si Cinta : Jalan-Jalan Bareng Keluarga



Setelah tiba di Tasik, menikmati sarapan khas masakan Mamah yang enak, suami dan Abah yang nyaris ga tidur selama perjalanan, langsung tepar di kasur. Sementara emak emak yang masih bisa tidur di tengah kemacetan selama perjalanan, menikmati liburan pagi di Tasik dengan ngobrol sambil meliht anak-anak main. Rasanya nikmat sekali bisa menghabiskan liburan bareng keluarga. Ada kebahagiaan yang tak terkatakan, hanya bisa bersyukur dengan banyak mengucapkan hamdalah.

Setelah shalat Jumat, kami sekeluarga jalan-jalan ke kota Tasik. Suami sebenarnya masih cape dan saya minta istirahat saja di rumah, karena oleh-oleh nyetirnya adalah batuk dan pilek, tapi karena ada kakak ipar saya yang nyetir, jadi suami pun ikut karena bisa menikmati jalan-jalan sebagai penumpang. Akhirnya kami pun jalan dengan tujuan utama adalah ke BCA Tasikmalaya untuk mensurvei pameran mobil yang sedang promo dalam rangka Ulang tahun BCA dan hari ini adalah hari terakhir.

Tiba disana, kami langsung disambut petugas BCA yang sudah siap dengan penawaran menariknya, pilihan kami langsung pada mobil BRV dari Honda. Entah siapa yang bernafsu ingin beli mobil ini, mamah dengan diprovokatorin kakak-kakak saya, akhirnya luluh juga mengambil mobil BRV warna merah, dengan DP 60 juta dan cicilan Rp 6.079.000 selama 3 tahun. Saya sih hanya membantu mengantarkan saja, membantu transfr sebagai tanda jadi dan yang paling penting bisa berselfie ria dalam mobil baru yang sedang dipajang. Kapan lagi bisa begaya di dalam mobil merah haha.

Day 1 : Mengamati Gaya Belajar Eza



Pada minggu keempat materi kuliah Bunda Sayang IIP ini, pembahasannya adalah tentang gaya belajar anak. Tantangan game level 4 ini pun seputar gaya belajar anak. Sebenarnya dari kemarin kemarin sudah ingin memulai tantangan game level 4 ini tapi berbagai kesibukan dan mudik liburan, jadi alasan klasik sebagai pembenaran tertundanya tulisan hehe.

Berdasarkan materi yang disampaikan Bu Septi tentang gaya belajar anak, ada 3 macam modalitas belajar anak yaitu :
      1.      Auditory, modalitas ini mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama, cerita, dialog dan pemahaman materi pelajaran dengan menjawab atau mendengarkan lagu, syair dan hal-hal lain yang terkait.

      2.      Visual, modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel diagram, grafik, serta peta pikiran, dan hal-hal lain yang terkait.

      3.      Kinestetik, modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi, koordinasi dan hal-hal lain yang terkait.

Dan menurut Euis Yulianti dalam kulwap di Sulawesi Selatan, gaya belajar tidak bisa diputuskan atau ditetapkan ketika anak masih dalam masa eksplorasi, usia 2-3 tahun adalah masa-masa eksplorasi dan ingin tahu yang tinggi. Tipe auditory, visual, kinestetik semuanya masih dalam proses perkembangan. Semua itu bisa muncul pada setiap anak dan bisa berubah karena mudah bosan.

Maka yang saya lakukan adalah memberikan stimulus sebanyak-banyaknya pada Eza agar potensi belajarnya berkembang. Selama ini lebih sering mengajak Eza untuk main outdoor, dan ternyata dia memang senang bergerak. Sepertinya emang mayoritas anak lak-laki senang bergerak ya, ga bisa diam dan terus saja bereksplorasi. Seperti saat saya ajak Eza belanja ke mall, saya berikan keranjang belanja, dan dia malah dorong-dorong haha. Nikmati saja duniamu ya Za...

Semoga Bermanfaat

Senin, 240417.06.00
#odopfor99days#part2#day71
#tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#Day1

#KuliahBunsayIIP

Postingan Favorit