Wednesday, June 13, 2018

Al Zayyan Hari 28 : Perbedaan Penulisan kata “ni’mah” dalam Al-Qur’an



Mujizat keindahan bahasa al-Qur’an tak pernah habis untuk dikaji. Banyak sisi menarik yang muncul dari ayat-ayat al-Qur’an, yang perlu dibahas dan mendapat perhatian khusus, diantaranya dalam hal penulisan kata ni’mah. Ternyata setelah diteliti, kata ni’mah ditulis dalam 2 bentuk yaitu dalam bentuk نعمة yang ditulis dengan ta marbuthah  dan dalam bentuk نعمت yang ditulis dengan ta mabsuthah. Hal ini menarik karena satu kata ditulis dengan menggunakan 2 jenis tulisan. Menurut beberapa ahli bahasa dan ahli tafsir, adanya penambahan huruf, pengurangan huruf maupun pergantian huruf dalam al-Qur’an selalu mengandung makna dan hikmah yang mendalam, tidak terjadi secara kebetulan dan tidak asal dicantumkan.

Kata ni’mah ditulis dengan 2 macam yaitu نعمت dan  نعمة. Kata نعمة yang ditulis dengan ta marbuthah disebutkan sebanyak 25 kali, sedangkan kata نعمت yang ditulis dengan ta mabsuthah disebutkan sebanyak 11 kali.

Kata نعمة dalam al-Qur’an terdapat dalam 25 ayat berikut ini :

al-Baqarah: 211, Ali Imran: 171, 174, al-Maidah: 7, 20, al-Anfal: 53, Ibrahim: 6, an-Nahl: 18, 53, 71, asy-Syu’ara: 22, al-‘Ankabut: 67, al-Ahzab: 9, ash-Shaffat: 57, az-Zumar: 8, 49, az-Zukhruf: 13, al-Hujurat: 8, al-Qamar: 35, al-Qalam: 2, 49, al-Lail: 19, adh-Dhuha: 11.


Kata نعمت terdapat dalam 11 ayat berikut ini :

al-Baqarah: 231, Ali Imran: 103, al-Maidah: 11, Ibrahim: 28, 34, an-Nahl: 72, 83 dan 114, Luqman: 31, Fathir: 3, dan Thur: 29

Contoh kata نعمة yang digunakan dalam al-Qur’an :

يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ

Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (QS Ali Imron: 171)

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).
(QS Adh-Dhuha: 11)

Contoh kata نعمت yang digunakan dalam al-Qur’an :

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS Ibrahim: 34)

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imron: 103)

Apabila memperhatikan ayat-ayat al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata ni’mah yang ditulis dengan نعمة , maka kita dapat menyimpulkan bahwa kata tersebut berbicara tentang kenikmatan Allah yang tampak, yaitu nikmat yang diberikan kepada seluruh manusia, maupun apa saja yang disebut nikmat. Maksudnya, sekecil apapun sesuatu yang ada pada kita dan itu dapat dikategorikan sebagai nikmat, maka kenikmatan itu datangnya dari Allah yang Maha Kuasa yang memberikan kenikmatan apa pun kepada kita. Untuk menyebutkan kenikmatan itu, biasanya digunakan kata ni’mat yang menggunakan ta marbuthah نعمة).

Sementara itu, ketika yang dipakai kata نعمت  yang ditulis dengan ta mabsuthah, maka kata tersebut memiliki arti kenikmatan yang khusus diberikan Allah kepada hamba-hambanya yang beriman. Di samping itu, kata tersebut menunjukkan kenikmatan yang menyeluruh dan tidak mungkin dihitung jumlahnya. Perlu juga disebutkan bahwa ketika kata نعمت digunakan dalam ayat manapun, maka itu bertujuan untuk menambah perhatian pembaca, agar lebih merenungi ayat yang sedang dibacanya dan ada apa di sekitar ayat tersebut serta senantiasa menggali hikmah dan pelajarannya. Demikian menurut pendapat beberapa ahli.

Semoga bermanfaat.

Referensi :
  1. Ensiklopedia Mujizat Al-Qur’an dan Hadits
  2. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an al-Karim


Wassalam

#KolaborasiZaiNovi
#ProyekRamadhanAlZayyan
#AlZayyanHari28
#Karya5TahunPernikahan
#SerunyaBelajarBahasaArab

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit