Judul
Buku
: Positive Parenting (Cara-cara Islami Mengembangkan Karakter Positif pada Anak
Anda)
Penulis
: Mohammad Fauzil Adhim
Penerbit
: Mizania PT Mizan Pustaka, Bandung
TahunTerbit : 2007 (cet ke-2)
Jumlah Halaman : 276
Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah keresahan sang penulis terhadap masa depan anak-anak di zaman sekarang. Menurut sang penulis, sekedar cerdas saja tidak cukup jika kita ingin mempersiapkan anak-anak itu mampu mengemban amanah pada zamannya. Sang penulis bermimpi bahwa setiap orang tua harus berbekal ilmu yang memadai. Sekedar membekali anak-anak dengan uang dan memasukkan di sekolah unggulan, tak cukup untuk membuat anak-anak itu menjadi manusia unggul. Maka buku ini disusun dengan tujuan agar anak-anak itu kelak mampu memberi warna bagi zamannya, bukan diwarnai.
TahunTerbit : 2007 (cet ke-2)
Jumlah Halaman : 276
Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah keresahan sang penulis terhadap masa depan anak-anak di zaman sekarang. Menurut sang penulis, sekedar cerdas saja tidak cukup jika kita ingin mempersiapkan anak-anak itu mampu mengemban amanah pada zamannya. Sang penulis bermimpi bahwa setiap orang tua harus berbekal ilmu yang memadai. Sekedar membekali anak-anak dengan uang dan memasukkan di sekolah unggulan, tak cukup untuk membuat anak-anak itu menjadi manusia unggul. Maka buku ini disusun dengan tujuan agar anak-anak itu kelak mampu memberi warna bagi zamannya, bukan diwarnai.
Buku ini terdiri dari 2 bagian besar
yaitu Bagian Pertama: Dasar-Dasar Positive Parenting dan Bagian Kedua:
Perwujudan Positive Parenting.
Pada bagian Pertama, ada 11 sub
judul yang dibahas yaitu Dan Tuhanmu Agungkanlah, Semoga Doa-Doa Mereka
Membubung Tinggi, Membangkitkan Semangat Anak, Belajar dari Masa Kecil, Pada
Mulanya adalah Membaca, 50 Tahun Mendatang Anak Kita, Matinya Perjuangan,
Ajarkan Jihad Sejak Dini, Merusak tetapi Dicintai, Berseteru karena Cemburu,
dan Dua Anak Cukup.
Pada bagian pertama, sang penulis
menjelaskan bahwa diantara sebab-sebab tidak munculnya generasi yang tanggap
terhadap perubahan zaman tanpa terhanyut di dalamnya, adalah tidak sejalannya
da’wah dan jihad dengan pendidikan dan penyiapan generasi. Da’wah berjalan
tanpa perencanaan pendidikan yang matang sehingga kehilangan visi dan kepekaan
menghadapi gejalan zaman. Sementara pendidikan berjalan tanpa arah yang jelas
dan “ruh” yang kuat, sehingga mudah terpengaruh oleh tepuk tangan dan pujian.
Selain itu, dibahas juga tentang televisi.
Menurut sang penulis, televisi menjadikan otak pasif, melumpuhkan kemampuan
berpikir kritis dan merusak terutama sekali kecerdasan spasial di otak sebelah
kanan. Semakin sering menonton televisi, anak juga semakin kurang bergerak. Padahal
gerakan lah yang mengaktifkan dan membangkitkan kapasitas mental mereka.
Saat membahas tentang Dua Anak
Cukup, sebenarnya sang penulis sedang mengkritisi opini yang berkembang di
beberapa kalangan tentang jumlah anak. Menurut sang penulis, pikiran kita
tentang berapa anak yang ingin kita punya, sangat berpengaruh pada perilaku. Kalau
perilaku berkembang menjadi kebiasaan, ia akan melahirkan sikap. Sementara sikap
yang terus mendapat penguatan, akan menjadi karakter. Maka penulis menyimpulkan
bahwa 2 anak cukup, 3 anak lebih dari cukup, 4 anak? Baik. 5 anak? Baik sekali.
6 ke atas? Istimewa.
Sedangkan di Bagian Kedua, ada 14
sub judul yang dikupas tuntas yaitu Agar Mereka Menjadi Barakah bagi Zamannya,
Agar Engkau Bersujud Kepada-Nya, Semangati Jangan Bebani, Beri Imunisasi untuk
Jiwanya, Menumbuhkan Percaya Diri Anak, Jenjang-Jenjang Percaya Diri, Rendah
Diri Kolektif, Merebut Jiwa Anak, Menguatkan Hafalan tanpa Melemahkan
Kecerdasan, Mengenalkan Allah kepada Anak, Saat-saat Menegangkan sebagai
Orangtua, Memilih Buku Bergizi untuk Anak, Ajarkan Menulis sejak Playgroup, dan
Membangun Karakter Anak Kita.
Pada
bagian kedua tersebut, secara singkat sang penulis menyimpulkan ada 4 poin
positive parenting, yaitu pertama, konsep dasar yang melandasi;
kedua, sikap dasar yang perlu kita miliki dalam menerapkan positive
parenting (mendidik anak secara positif); ketiga, prinsip-prinsip
penting menjadi orangtua yang positif; keempat, strategi mengasuh
anak secara positif agar membangkitkan potensi-potensi positif mereka,
kecerdasan intelektual mereka, emosi mereka dan juga dorongan
moralistik-idealistik mereka yang bersumber pada bercahayanya kekuatan ruhiyah
mereka.
Sang
Penulis yang bernama lengkap Mohammad Fauzil Adhim ini lahir di Mojokerto,
29 Desember 1972. Ia dikenal sebagai penulis terutama mengenai pernikahan dan parenting sekaligus dai muda yang cukup populer. Ibunya,
Aminatuz Zuhriyah, sangat memanjakan dirinya dengan bacaan bergizi. Dia pun
sejak kecil amat menyukai buku dan senang berbagi cerita tentang buku yang
dibacanya kepada teman sebaya.
Masa remaja dihabiskannya untuk mengasah potensi kreatifnya dalam dunia baca-tulis. Sejak akhir kelas II SMA, ia rajin menulis artikel-artikel tentang pendidikan dan keluarga. Saat itu, ia juga sudah mulai memasukkan nilai-nilai keislaman ke dalam naskah cerpen dan skenario yang ditulisnya -- meskipun tidak verbal. Ia juga ikut bergabung dengan remaja masjid. Kesadaran itu terus berlanjut saat ia kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ketika itu ia terus aktif menulis, baik cerpen, reportase, maupun nonfiksi.
Masa remaja dihabiskannya untuk mengasah potensi kreatifnya dalam dunia baca-tulis. Sejak akhir kelas II SMA, ia rajin menulis artikel-artikel tentang pendidikan dan keluarga. Saat itu, ia juga sudah mulai memasukkan nilai-nilai keislaman ke dalam naskah cerpen dan skenario yang ditulisnya -- meskipun tidak verbal. Ia juga ikut bergabung dengan remaja masjid. Kesadaran itu terus berlanjut saat ia kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ketika itu ia terus aktif menulis, baik cerpen, reportase, maupun nonfiksi.
Diantara karya-karya nya adalah Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Indahnya Pernikahan Dini, Mencapai Pernikahan Barokah, Membuat Anak Gila Membaca, Saat Berharga untuk Anak Kita. Mantan dosen Fakultas Psikologi UII Yogyakarta itu kini hidup sepenuhnya dari menulis. Di samping itu, ia pun mengabdi sebagai guru non akademik di SDIT Hidayatullah Yogyakarta.
Buku ini menarik karena isinya
menjelaskan tentang parenting (pengasuhan anak) dari berbagai sisi dan sudut
pandang, baik itu sisi psikologi, spiritual dan fenomena sosial. Berbagai cerita
menarik juga turut mewarnai isi buku ini. Tata letak dan desain juga turut
mendukung sisi menarik buku ini. Belum lagi situasi kejiwaan yang dirasakan
penulis saat menulis buku ini, tak jarang ia menangis saat menorehkan idenya
dalam buku ini. Tentu saja, buku yang disusun dengan totalitas jiwa dan hati
yang tulus, akan sampai ke tangan pembacanya dengan suasana yang berbeda. Sangat
menyentuh dan membekas … itulah yang saya rasakan saat menuntaskan membaca buku
ini.
Semoga
bermanfaat.
No comments:
Post a Comment