Mari kita lihat beberapa contoh penggunaan dua kata tersebut:
- Kata an-Nimah terdapat dalam beberapa ayat, misalnya
- Surat al-Baqarah ayat 40
Hai Bani Israel, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
- Surat an-Nahl ayat 18
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
- Surat Ali-Imron ayat 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
2. Kata an-Ni’mah terdapat dalam beberapa ayat, misalnya
- Surat al-Ma’arij ayat 38
Adakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk ke dalam surga yang penuh kenikmatan?,
- Surat Yunus ayat 9
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan.
- Surat al-Insan ayat 20
Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.
Dari ayat-ayat tersebut, kita dapat melihat bahwa ternyata al-Qur’an membedakan kedua kata (ni’mah dan na’im) dengan sangat jelas. Yaitu bahwa semua kata ni’mah yang ada di dalam al-Qur’an digunakan untuk menunjukkan nimat duniawi dengan berbagai macamnya. Hal ini digunakan secara konsisten pada seluruh ayat al-Qur’an yang mengandung kata nimah, tanpa terkecuali, baik dalam bentuk tunggal maupun plural.
Sedangkan kata na’iim digunakan untuk menunjukkan term keislaman, khususnya kenikmatan di akhirat. Hal ini juga digunakan secara konsisten dalam seluruh ayat yang mengandung kata na’im, yang berjumlah 16 ayat, tanpa terkecuali. 15 ayat diantaranya tidak memiliki potensi tafsiran lain kecuali kenimatan surga.
Demikianlah kehebatan bahasa Arab dalam al-Qur’an, yang jika diterjemahkan, banyak nuansa keindahan nya yang hilang. Seperti dua kata tersebut, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sama-sama berarti kenikmatan, padahal saat ditelusuri penggunaanya, ternyata memiliki kandungan makna yang berbeda dan sangat mendalam. Setiap kata yang digunakan al-Qur’an, adalah kata yang indah, baik dari segi struktur maupun makna. Tugas kitalah menemukan keindahan tersebut.
Wallahu’alam bish-showwab
Wassalam
Eva Novita Ungu
Rabu, 27 Maret 2013
Semakin kita mendalami ilmu al-Qur’an, semakin banyak yang kita tak tahu …
No comments:
Post a Comment