Thursday, March 14, 2013

Zaanse Schans, Tempat bernuansa tempo dulu di Belanda


Zaanse Schans merupakan sebuah tempat yang terletak di Zaandam dekat Zaandijk North Holland. Tempat ini merupakan kawasan yang mempertontonkan tentang kehidupan masyarakat Belanda tempo dulu, dari mulai struktur bangunan, makanan khas tempo dulu serta berbagai museum yang berisi koleksi barang-barang tempo dulu.


Kami mengunjungi tempat ini di hari Rabu, 4 Juli 2012. Saat masuk ke Desa wisata Zaanse Schans, kami disambut oleh sebuah kincir angin di dekat Julianabrug (Jembatan Juliana). Kincir angin ini dijuluki dengan De Bleeke Dood MeelMoelen  yang berfungsi untuk mengolah tepung. Kami  harus melewati jembatan yang begitu megah dan modern. Dari atas jembatan ini, pemandangan indah Zaanse Schans sudah bisa dinikmati.
Saat memasuki kawasan ini, pengunjung tidak ditarik biaya alias gratis, kecuali jika ingin melihat dan masuk ke tempat-tempat tertentu, misal pengunjung yang ingin masuk ke salah satu kincir angin pengunjung dewasa diwajibkan membayar 3 euro sementara anak-anak 1.5 euro. Di tempat tersebut, pengunjung bisa melihat bagaimana sejarah dan cara kerja kincir angin.

Selain pesona kincir angin, di Zaanse Schans, kita juga bisa menikmati bangunan-bangunan rumah kayu berarsitektur Belanda yang memiliki nilai sejarah. Rumah-rumah tersebut didominasi warna hijau dan menjadi khas rumah warga di wilayah tersebut.  Di Zaanse Schans, beberapa bangunan tersebut difungsikan sebagai museum yang menggambarkan dan menyimpan koleksi barang-barang tempo dulu masyarakat North Holland. Misalnya, terdapat museum supermarket tertua di Belanda, Albert Heijn, yang berdiri pada tahun 1887. Tidak jauh dari museum Albert Heijn, terdapat De Tinkoepel Tinnegieterij sebagai tempat kerajinan perak yang sudah ada ratusan tahun lalu dan  museum jam yang dikenal dengan nama Het Nederlandse Uurwerk.

Kita juga bisa mengunjungi tempat pembuatan roti dan kue yang disebut dengan Bakkerij museum in de Gecroonde Duyvekater. Di sini, kita bisa melihat demo secara langsung pembuatan keju sekaligus bisa membeli beragam jenis keju di De Catherine Hoeve. Kita juga bisa mampir di Restoran De Kraai yang menyediakan kue pancake tradisional Belanda (pannekoek).

Disini juga ada tempat pembuatan sepatu kayu/klompen di klompenmakerij woodenshoe workshop yang di depannya ditandai dengan sebuah sepatu klompen berukuran besar. Kami pun berpose di dalam sepatu raksasa ini sebagai bukti bahwa kami pernah berkunjung ke tempat ini. Kami pun masuk ke tempat ini untuk menyaksikan proses pembuatan klompen ini. Si bule yang mendemonstrasikan cara pembuatan klompen, dengan ramah mempertontonkan kepiawaiannya membuat klompen.  Klompen ini mengingatkan saya pada kerajinan khas kota asal saya yaitu Tasikmalaya yaitu kelom. Saya tidak tahu mana yang lebih dulu lahir, si klompen atau si kelom.


Wassalam
Eva Novita Ungu
Rabu, 13 Maret 2013
Nostalgia tempo dulu selalu bikin kangen

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit