Wednesday, April 3, 2013

BERSAHABAT ITU TAK MESTI SELALU BERSAMA


Persahabahatan yang indah adalah persahabatan yang dilandasi niat baik dan berorientasi duniaakhirat. Kebersamaan dalam sebuah persahabatan memang penting, tapi bukansegalanya. Ada kalanya kita harus merelakan sahabat kita pergi, karena kitasadar di tempat lain dia dapat lebih maju dan lebih bermanfaat bagi umat.Kehilangan sahabat itu menyakitkan, tapi lebih menyakitkan jika kita tidakmendukungnya untuk lebih bermanfaat  danmengembangkan potensinya.

Sembilantahun yang lalu, di tahun 2004, saya mulai bergabung di sekolah ini, tepatnyadi bagian keasramaan. Saya dengan 5 orang lainnya, tiga orang laki-laki dan 3orang perempuan, mulai berkenalan dan membangun tim yang solid. Kami berenam,di awal-awal tahun saya bergabung, dipimpin oleh seorang wakil kepala madrasah,yang setiap 2 tahun sekali, berganti, sementara kami ber-6 tetap bersama taktergantikan.

Dengankesamaan latar belakang, yaitu pernah sama-sama mondok di pesantren, kamitumbuh menjadi tim yang saling mengisi, saling melengkapi dan salingmempengaruhi (mudah-mudahan lebih banyak dalam sisi positifnya). Dinamikasosial yang menyertai perkembangan sekolah ini, turut membentuk kami menjadisosok pribadi yang kuat dan saling menguatkan satu sama lain. Interaksi kamitak selamanya romantis,  tak jarang kamisaling meledek dan mencela di sela canda tawa kami. Tapi jauh dari lubuk hatiyang kami dalam, interaksi seperti itulah yang menguatkan kedekatan kami dankebersamaan inilah yang sering kami rindukan.

Ternyatakebersamaan itu takkan dapat kami nikmati lagi. Saat beberapa bulan lalu, salahseorang sahabat kami ini mengungkapkan niatnya untuk pergi dari sekolah ini danmengejar cita-citanya membangun sebuah pesantren. Kami pun terperanjat, senang dansedih bercampur menjadi satu. Senang karena sahabat kami akan segera mewujudkancita-citanya, sedih karena kami harus kehilangan sahabat dalam tim kerja kami.Satu orang pergi, tentu akan membuat pincang tim ini, walaupun sekarang adabeberapa tambahan personel dalam tim.

Terkaitdengan rencana kepergiannya, sebenarnya untuk memaksimalkan ikhtiar dalammempertahankan kebersamaan, salah seorang dari enam orang ini pernahmerencanakan sebuah manuver politik untuk sahabat saya yang akan pergi ini.Mencoba untuk mengangkatnya menjadi sebuah pimpinan organisasi, agar kami masihbisa tetap bersama. Tapi apa daya, manuver politik ini tak berhasil. Ternyatatakdir memang menghendaki lain. Pergolakan istikharah antara sahabat sayadengan kami, berakhir di perpisahan. Ikhtiar untuk mengubah takdir, ternyataberalih ke takdir lain. Sahabat saya ini pun memutuskan pergi dan mencobamembangun sebuah pesantren di Serang Banten.

Secarapribadi, saya dengan sahabat laki-laki saya yang akan pergi ini, seringberdiskusi. Adanya kesamaan minat dan tujuan dalam bidang bisnis dan sosial,turut mewarnai interaksi dan obrolan kami. Beberapa rencana sudah dibuat, walaupunbelum semua terlaksana, semoga niatnya tetap tercatat indah di hadapan-Nya. Lucunya,saya berteman dengannya di facebook, baru terjalin beberapa bulan lalu, setelahinteraksi persahabatan kami selama 9 tahun.

Selamatjalan sahabat, semoga kami bisa meniru keberanianmu, keluar dari zona nyaman,untuk berjuang memajukan umat. Mimpi kami sebenarnya sama, tak jauh-jauh darikepesantrenan, semoga suatu saat dapat terwujud dan semoga silaturahmi inisemoga takkan berakhir.

Rabu, 3 April2013
Eva Novita Ungu
Dedicated to sahabat saya (HI) yang beberapa harilagi akan pergi, hiks hiks 






No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit