Friday, August 15, 2008

UJIAN KEIKHLASAN

Dalam Al-Quran, seringkali kita menemukan beberapa ayat yang menyatakan relasi antara ujian dan keimanan, salah satunya dalam surat Al-ankabut ayat 2 yang artinya "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka (dibiarkan saja) mengatakan ‘kami telah beriman’ sedang mereka belum diuji??"
Maka berbahagialah orang-orang yang sedang diuji dengan berbagai macam persolalan, karena itulah sarana peningkatan kualitas keimanan kita.

Seringkali kita diuji pada titik kelemahan kita. Saya misalnya merasa titik kelemahan saya adalah pada keikhlasan. Saya selalu harus berjuang keras untuk menjadi orang yang ikhlas. Rasanya sulit sekali menjadi orang ikhlas, berbuat sesuatu semata-mata karena-Nya, berharap dan bersandar hanya kepadaNya. Karena itu, salah satu "oleh-oleh" yang saya minta dari perjalanan ibadah haji adalah agar saya menjadi orang ikhlas.

Tetapi apa yang terjadi??



Beberapa saat setelah saya berdoa itu, saya dihadapkan pada ujian-ujian keikhlasan, baik ketika haji maupun setelahnya.

Ketika haji, saya diuji dengan mengalami sesuatu yang tidak ingin saya alami, yaitu menstruasi (maaf nich yah). Bahkan sebelum berangkat, saya korbankan ratusan ribu untuk membeli pil penunda haid, agar saya bisa maksimal beribadah disana. Tetapi karena saya lupa meminumnya (cuma) satu setengah jam, besoknya langsung saya alami.dan itu saya alami 5 hari menjelang kepergian saya dari mekah menuju madinah. Rasanya waktu itu hancurlah saya, mengeluhlah saya kepada-Nya, walopun sudah diingatkan ketika manasik bahwa haid ketika haji bukanlah kiamat, tetapi tetaplah kekecewaan itu ada. Adalah manusiawi ketika jamaah haji yang tidak tiap tahun berangkat, menangis atau bersedih saat mendapati jatah beribadahnya berkurang. Yang saya sedih, peristiwa itu saya alami ketika saya akan meninggalkan mekah, bisa dibayangkan bagaimana rasanya saya tidak bisa melihat kabah utk yang terakhir kalinya dan bahkan saya tidak tahu apakah saya bisa kembali kesana atau tidak (mudah2an masih ada kesempatan). Bersama beberapa teman, saya menjalani thawaf wada hanya dari pintu luar masjidil haram. Saya kuatkan jiwa saya utk istilam pamitan pada kabah dari jauh. Hm tidak pernah saya bayangkan bahwa saya akan mengalami ini dan saya harus berjuang keras utk bisa IKHLAS menjalaninya, tidak mudah ….

Tetapi ternyata, itulah buah dari doa2 saya. Ketika saya meminta menjadi orang ikhlas, saya malah diuji dengan berbagai macam ujian keikhlasan.

Setelah haji, saya berharap simsalabim bahwa saya langsung menjadi orang ikhlas, kan katanya orang yang haji itu doanya makbul. Tetapi ternyata ujian keikhlasan itu tidak berhenti.

Tidak lama setelah saya pulang dari haji, saya mendapatkan kesempatan utk mewujudkan sesuatu yg sudah lama saya impikan. Wah rasanya senang sekali ketika kita akan mendapatkan sesuatu yag sudah lama menjadi impian kita. Tetapi sebelum sempat impian saya tercapai, hilanglah kesempatan itu. GUBRAG … lagi2 saya tidak ikhlas, dalam beberapa doa seringkali saya mengeluh dan protes atas kebijakanNya, bukannya saya tidak yakin dengan skenarioNya, tetapi adalah manusiawi ketika kita kecewa ketika kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yg sudah lama kita impikan.

Lambat laun saya sadar, ternyata itulah bentuk pengabulan doa2 saya selama ini. Ketika saya meminta keikhlasan, yang terjadi adalah ujian-ujian keikhlasan yang menerpa dan dengan begitu sya sedang berproses utk menuju sebuah keikhlasan, walopun selama ini rasanya selalu gagal dalam ujian keikhlasanNya, selalu ada keluhan dan tangisan, protes dan penolakan … tetapi mungkin begitulah proses menuju keikhlsn, proses yang tiada akhir, ujian keikhlasannya akan senantiasa siap menghadang. Seperti halnya seorang sarjana, sebelum menjadi seorang sarjana, ada bnyk ujian yg harus dijalani; ujian tengah semester, ujian akhir semester dan endingnya ujian skripsi.
Hanya bedanya ujian keikhlsan adalah ujian yang tak berujung …

Itulah salah satu oleh2 dari perjalanan ibadah haji saya, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum
Eva novita (arsip 2006)
-yang sedang tertatih2 menuju keikhlasan-

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit