Hari Sabtu minggu lalu adalah puncak hajatan keluarga
kami yaitu prosesi akad dan resepsi pernikahan keponakan kami di Gedung Balai
Asiyah Ciawi Tasikmalaya. Setelah shubuh, kami sudah harus siap-siap mandi,
make up dan tetek bengek persiapan lainnya. Akad nikah yang sedianya
dilaksanakan pukul 8 pagi, molor menjadi pukul 9 pagi karena menunggu sang
mempelai pria. Prosesi akad nikah pun harus diulang 3 kali karena sang mempelai
pria gugup dan grogi saat mengucapkan akad nikah.
Usai akad, dilanjutkan dengan prosesi adat sunda
seperti sungkem, saweran dan lain-lain. Keponakan saya memilih untuk
menggunakan WO wedding organizer dari teman suaminya, yang ternyata
mengecewakan keluarga kami. Sesi foto keluarga besar kami urung dilaksanakan
karena pihak WO memprioritaskan keluarga pihak laki-laki dan saking penuhnya
tamu, keluarga besar kami perlahan lahan meninggalkan gedung. Saya dan suami
memilih bertahan diluar gedung dan langsung menuju panggung untuk berfoto
bersama pengantin, tanpa meminta ijin pada pihak WO.