Tuesday, April 11, 2017

Eza, Sang Penakluk Air



Pada hari Sabtu tanggal 8 April 2017, saya mengajak Eza dan mbak nya di acara Homestay, program tahunan sekolah kami untuk siswa kelas XI. Pembelajaran kehidupan bermasyarakat untuk memupuk kesadaran sosial ini, rutin diadakan setiap tahun, dan tahun ini diadakan pada tanggal 8-10 April 2017 di kampung Pesanggrahan, Purwakarta Jawa Barat.

Mengajak anak saat bekerja biasanya alternatif yang saya pilih supaya tak lama meninggalkan anak. Tentu tak semua acara di tempat bekerja, saya bawa anak. Sebelum usia 2 tahun, saat masih menyusui Eza, saya rutin mengajak Eza ke acara sekolah baik acara resmi seperti rapat kerja, maupun yang non formal seperti homestay ini. Setelah Eza berusia 2 tahun lebih, saya lebih selektif lagi mengajak Eza. Untuk acara formal seperti rapat kerja, saya tak mengajak Eza, sementara untuk homestay, saya pilih untuk mengajak Eza karena papa nya juga pergi dan rangkaian acaranya memungkinkan saya untuk membawa Eza.

Saat berangkat naik bis, Eza sudah senang banget. Sejak kecil, ia sudah terbiasa jalan jauh karena tiap tahun harus mudik ke Tasik dan Kudus, ternyata ini menjadikan mental Eza kuat saat harus mengikuti perjalanan jauh, bersyukur banget Eza jarang rewel saat dibawa dalam perjalanan, baik saat harus menggunakan mobil, bis, kereta, semuanya lancar jaya tanpa ada kendala yang berarti. Alhamdulillah.

Hari pertama acara homestay, acaranya padat merayap. Siang hari, adalah keterampilan membuat reginang dan gula aren. Sore harinya, tracking pengenalan alam sekitar lokasi homestay. Eza tidak saya ajak karena ternyata saat mau berangkat, ia sudah tertidur pulas karena kecapean. Hari kedua barulah saatnya Eza eksplorasi. Lokasi yang strategis tak jauh dari air terjun, membuat si mba yang ngasuh, senang banget ngajak Eza ke lokasi air terjun. Awalnya takut terjun ke dalam air, lama-lama malah ga mau diajak pulang hihi. Kakak-kakak yang baik hati pun siap membantu Eza untuk bereksplorasi dengan alam (seperti yang terlihat dalam foto diatas)

Thursday, April 6, 2017

Sang Pemadam Kebakaran Cilik : Walo Nyasar, Pantang Menyerah



Pada hari Selasa tanggal 4 April 2017, Eza sudah diikutsertakan jauh-jauh hari untuk mengunjungi Pemadam Kebakaran bersama teman-temannya di Komunitas Pancar. Komunitas Pancar ini adalah komunitas home schooling yang sering mengadakan playdate bareng. Ini adalah kesekian kalinya Eza ikut aktivitas playdate bareng teman-temannya.

Awalnya kegiatan ini akan dilaksanakan hari Senin tanggal 3 April 2017, tapi berhubung ada kendala maka diundur menjadi hari Selasa tanggal 3 April 2017. Eza pun sudah diberitahu jauh-jauh hari tentang rencana kunjungan ke pemadam kebakaran ini. Si mbak nya pun semangat menyiapkan perbekalan untuk Eza.

Kami berangkat dari rumah di Serpong pukul 07.30 dengan mengendarai motor. Perjalanan jauh menuju Pemadam Kebakaran Lebak Bulus, ditempuh dalam waktu 1 jam lebih 15 menit, sempat macet mulai dari Ciputat hingga Lebak Bulus, akhirnya kami tiba disana pukul 08.45. Saat kami lapor ke petugas security, ditanya dari rombongan mana, saya bilang dari rombongan tk dan gabungan komunitas. Seorang petugas mencoba mengkonfirmasi bagian kunjungan, katanya tak ada jadwal kunjungan dari TK untuk hari ini. Sempat bingung, saya pun koar-koar di grup komunitas pancar.

Tak lama kemudian, ada satu orang teman yang baru tiba di lokasi, dengan membawa kedua anaknya, mba Titiek yang baru kenal pada saat itu, langsung dengan ramahnya memperkenalkan diri. Dengan diantar suaminya dari Depok, kedua putranya ini tampak sangat ngantuk dan kelelahan. Perjalanan yang ditempuh nyaris selama 3 jam, tentu membuat kedua anak ini cape. Sambil ngobrol, kami pun menengok grup. Tiba-tiba kami kaget saat ada yang mengingatkan bahwa Pemadam kebakaran yang dituju, bukan yang di Lebak Bulus, tapi yang di Villa Melati Mas, BSD, Tangerang Selatan. Mba Titiek pun bingung, setau kami rencana awal memang di Lebak Bulus, kami memang tak melihat secara detail info pemberitahuan terbaru. Hanya melihat tanggal, kami fikir tak merubah tempat, ternyata ih ternyata saya dan teman saya kurang teliti. Untung ada teman, jadi ga malu sendiri. Beginilah foto kami saat beraksi di Pemadam Kebakaran Lebak Bulus.


Berkah Hujan-Hujanan : Batuk dan Pilek pun Sembuh



Pada hari Sabtu tanggal 1 April kemarin, sepupu Eza nginap di rumah kami di Serpong. Dijemput pukul 2 siang dari angkot Kalideres Serpong, kami langsung ngebaso dan dilanjutkan dengan pesta durian di rumah. Alhamdulillah perut kenyang, hati pun senang. Sore hari, ternyata hujan turun sangat deras. Sepupunya Eza minta hujan-hujanan, Eza pun ikut-ikutan. Sebenarnya lagi pilek tapi rasanya ga tega mencegah Eza hujan-hujanan. Kami pun ijinkan dan siap dengan resiko terburuk.

Ternyata Eza dan sepupunya seneng banget saat dibolehkan hujan-hujanan, wuah ekspresinya tertawa lepas saat mereka main air, nyebur di kolam kecil, lari-larian di tengah hujan deras. Bahkan, tetangga depan rumah yang punya dua anak cowo, tak tahan dan tergoda pula untuk hujan-hujanan. Beberapa temannya pun ada yang mengintip dari balik rumahnya. Mungkin pengen juga gabung hujan-hujanan, tapi sepertinya tak dibolehkan oleh orang tuanya.

Menyenangkan sekali ya melihat anak bahagia dan menikmati aktivitasnya. Kami hanya melihat, mengamati dan tentu saja mengabadikan momen tersebut sebagai momen spesial. Setelah selesai hujan-hujanan, Eza terlihat kedinginan, langsung mandi dan makan. Setelah itu malah main lagi sama sepupunya. Ga ada matinya deh tenaga Eza itu.

Postingan Favorit