Monday, February 27, 2017

Ketidaksengajaan yang Bermakna




Saat mengikuti kegiatan Temu Jaringan Usaha Koperasi di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, saya mendapat banyak ilmu dan teman yang menginspirasi. Tak sia sia saya ikut kegiatan ini, sungguh bermanfaat dan menyisakan renungan yang mendalam, terutama saat saya bertemu dengan seorang ibu hebat bernama Yeyet Kurniawati, Ketua Koperasi Kenanga Motekar Bersama, kabupaten Bandung Barat. Walaupun awalnya teman saya yang seharusnya ikut acara ini, tapi mendadak teman saya berhalangan hadir, maka saya pun menggantikannya. dan beruntunglah saya mengikuti kegiatan ini.

Acara Temu Jaringan ini merupakan rangkaian acara Kementerian Koperasi yang dibagi berdasarkan bidang bidang tertentu seperti pemasaran, ekonomi kreatif dan lain lain. Di hari pertama hingga malam, kami bertemu sesuai bidang masing masing, saya diundang sebagai perwakilan koperasi yang menerima bantuan usaha ritel, sehingga kumpul dalam satu bidang pemasaran. Sementara Bu yeyet dari bidang ekonomi kreatif yang berpengalaman sebagai juara lomba ekonomi kreatif. Pada hari kedua, semua bidang berkumpul untuk menyaksikan penandatangan MoU di hadapan Bapa Menteri Koperasi dan UKM. Tak menyangka juga bakal ketemu Pa Menteri di acara ini. Di momen pertemuan inilah, saya bertemu ibu hebat ini.

Makan Lele yang Tidak Sukses




Setelah latihan makan sendiri beberapa hari kemarin lumayan sukses, hari ini ceritanya nyoba menu ikan lele. Biasanya menu lele ini habis disantap Eza dan papanya. Setelah pagi pagi makan nasi goreng, menu makan siang nya adalah lele plus lalab plus sambal. Hari ini si bunda berniat puasa jadi harus tahan godaan dari nikmatnya makan sambal.

Saat Eza bangun pagi setelah shubuh, kata pertama yang dia ucapkan adalah “mamam”, ternyata dia kelaperan. Bersyukur banget sih punya anak yang hobi makan, saat anak lain sulit makan, baik makan nasi, apalagi buah buahan dan sayuran, Eza mah apa aja dilahap dengan indahnya, mulai dari sayuran terutama sayur sop, baso, mie yam, sampe buah buahan seperti salak, pepaya, semangka, alhamdulillah doyan doyan aja.

Sunday, February 26, 2017

Edisi Nasi Tutug Oncom yang Menggairahkan





Hari Ahad ini, pagi pagi bunda ke salon bareng temen, edisi nyenengin diri sendiri setelah berminggu minggu begadang nyelesain laporan koperasi dengan luluran. Siangnya, ditemani Eza dan papa, ketemuan deh ma temen temen dalam rangka pembubaran panitia milad IIP. Tempatnya sudah kita sepakati, akan makan bersama di Nasi Tutug Oncom Pamulang. Nasi tutug oncom disini terkenal enak dan murah. Ternyata dah ada restauran besar disampingnya, sudah lama ga makan disini, ternyata rumah makan ini sudah berkembang pesat. Seneng ngelihatnya,....


Nasi tutug ini adalah nasi khas sunda yang mengolah oncom dengan bumbu yang khas wangi kencur dengan sambal cabai hijau yang menggoda selera. Proses pengolahan nasi tutug oncom ini tidak rumit. Oncom dilumatkan dulu lalu disangrai untuk menghilangkan bau langu, setelah itu ditumis bersama bumbu halus, racikan dari cabai rawit hijau, bawang putih, bawang merah, lengkuas dan jahe. Jika bumbu dah tercium wanginya, baru ditambahkan nasi panas, lalu diaduk rata. Hm benar benar menggairahkan deh rasanya. Saya sudah berkali kali menyantap nasi tutug oncom ini dan selalu pengen kembali, termasuk hari ini.

Saat nyampe sana, ada dua teman saya yang sudah datang, kebetulan tadi sudah pesen makanan, jadi tinggal menyantap saja, sambil memesan nasi bakar untuk suami. Awalnya saya fikir Eza ga akan suka dengan nasi tutug ini, ternyata dia doyan banget, malah minta nambah nasinya, tadi memang berdua dengan saya. Wuah ini anak hebat banget makannya, apa aja doyan, seneng deh liatnya.
Saya tadinya asyik makan sendiri sambil ngobrol ma teman teman, ternyata saya melupakan satu hal, Eza dah mau makan sendiri, langsung deh saya abadikan. Alhamdulillah makin mandiri urusan makan ini, besok bisa berlanjut ke skill kemandirian lainnya.

Postingan Favorit