Rasanya sedih, senang, berat bercampur menjadi satu.
Sedih karena masih banyak kesalahan yang sering saya lakukan terkait komunikasi
produktif ini, terutama ke orang terdekat seperti suami dan anak, misalnya
kemarin di hari Selasa 14 Februari 2017. Saya dan suami pergi ke bank bersama
Eza, sambil menunggu transaksi selesai di bank, saya membeli makanan untuk
bahan rapat koperasi. Eza dan suami ngikut di belakang, saya berfikir supaya
cepat, saya segera masuk ke warung makan, dan membiarkan suami dan Eza diluar.
Saya menunggu pesanan makanan selesai di dalam warung makan, saya intip keluar
ternyata suami dan Eza tak ada. Saya fikir mereka menunggu di mobil. Akhirnya
saya kembali ke bank untuk menyelesaikan transaksi tadi, dan segera kembali ke
mobil setelah selesai. Saat kembali ke mobil, suami marah, katanya Eza nyari
nyari dan menangis histeris karena nyariin saya. Saya emang sering tuh berfikir
biar urusan segera kelar, saya jalan aja duluan meninggalkan suami dan anak di
belakang.
Thursday, February 16, 2017
Aliran Rasa Komunikasi Produktif : Tantangan Mengubah Kebiasaan (Marah) Lama
Monday, February 6, 2017
Kesalahan Komunikasi Produktif
Setelah mencoba mempraktekkan ilmu komunikasi
produktif dari hari ke hari, saya semakin peka dengan komunikasi produktif yang
salah. Terutama dengan anak, saya kadang tak bisa menahan emosi, kalau deadline
pekerjaan menumpuk sementara anak tak bisa diajak kompromi, disitulah saya
merasa sedih. Biasanya kebiasaan buruk saya dalam berkomunikasi pun muncul. Masa
lalu saya tiba
tiba menemukan salurannya untuk dilampiaskan.
Dan berikut adalah kesalahan atau kegagalan saya dalam
berkomunikasi produktif, untuk selanjutnya semoga bisa saya perbaiki.
1. Membentak
Saya seringkali
membentak kalau Eza sedang rewel. Rasanya setelah itu nyesel banget tapi trus
nanti kalau ada perilaku Eza yang membuat hati kesal, terulang lagi. Seperti kemarin
saat saya sedang mengerjakan laporan koperasi di laptop, dia main mainin laptop
saya minta perhatian. Karena deadline koperasi ini mendesak, saya pun
membentak, berharap dia bisa main yang lain dengan tak mengganggu saya,
ternyata dia minta perhatian saya juga. Maafkan bundamu ya ...
Saturday, February 4, 2017
Ngobrol Romantis di Mobil
Kemarin, hari Jumat tanggal 3 Februari 2017 saya pergi
berdua dengan suami untuk bertransaksi di bank. Baru kali ini kami naik mobil
berdua tanpa Eza karena Eza sedang tidur. Aneh juga ternyata pergi berdua tanpa
Eza. Satu sisi menyenangkan karena bisa bebas ngobrol berdua bareng suami, sisi
lain ternyata sepi sekali tanpa anak itu. Tetap saja lebih membahagiakan jika
menghabiskan waktu bersama dengan anak, beserta keramaian celotehan nya.
Ngobrol berdua di mobil sambil menatap ramainya lalu
lintas di depan, memang romantis. Kami membahas berbagai hal, diantaranya
fenomena perceraian yang terjadi dengan orang orang di sekitar kami. Kami mendiskusikan
penyebab perceraian sebagai bahan refleksi di keluarga kami. Suami mengamati
bahwa penyebab perceraian adalah karena suami tak tahan dengan perilaku
istrinya, entah itu terlalu banyak bicara atau cerewet ataupun tak mengurus atau
mempercantik dirinya sehingga beralih ke perempuan lain.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Secara garis besar, kalam insya’i terbagi menjadi dua yaitu thalabi dan ghair thalabi . Definisi Insya Thalabi adalah yang kalimat yang me...