Monday, August 29, 2016

The Traveller Eza : Berpetualang ke Waterboom Pulo Saiji Cisauk Tangsel





Pada hari Kamis tanggal 4 Agustus 2016 saya mengajak Eza berenang ke Pulo Saiji bareng dengan teman temannya di komunitas Pancar. Kawasan wisata yang ada di Kompleks Perumahan Serpong Garrden Cisauk Tangerang Selatan ini dibuka sejak bulan Agustus 2013 dan memiliki berbagai macam wahana yang seru, baik bagi anak-anak maupun bagi orang dewasa.

Saat saya masuk ke Pulo Saji ini, harga tiketnya adalah 30.000 rupiah, termasuk tiket nonton 4 dimensi. Saya dengan Eza dan mbak nya memutuskan menonton dulu sebelum berenang. Saat diputar film 4 dimensinya, ternyata Eza ketakutan. Tampaknya memang belum cocok untuk anak usia 2,5 tahun karena saat memakai kacamata, binatang yang ada di film itu seolah-olah ada di hadapan mata. Maka kami memutuskan langsung berenang. Ada kolam renang khusus anak kecil yang dangkal dan memiliki seluncuran kecil dan air mancur yang membuat Eza senang sekali berenang disini.

TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS




Pada minggu-minggu ini saya sedang asyik membaca buku tebal dengan 348 halaman tentang pendidikan karakter dengan Metode Sentra. Salah satu bab dalam buku tersebut membahas tentang tahap perkembangan anak. Ada 2 tokoh yang diulas secara singkat yaitu Piaget tentang tahap perkembangan kognitif dan Erikson tentang tahap perkembangan psikologis. Yang akan diungkapkan disini adalah teorinya Erikson.

 Menurut Erikson yang merupakan murid Sigmund Freud, tahap perkembangan psikologis seorang manusia adalah sebagai berikut :

1.        Bayi (lahir-18 bulan)
Konflik Dasar                  : Rasa percaya vs tidak percaya (trust vs mistrust)
Kejadian Penting             : Penyusuan
Hasil                                 : Anak mengembangkan rasa percaya jika pengasuh memberikan perlakuan yang bisa diandalkan, kepedulian dan cinta. Jika tidak, anak dikuasai oleh rasa tidak percaya.

2.        Awal Kanak-Kanak (2-3 tahun)
 Konflik Dasar                  : Otonomi vs Malu dan Ragu
Kejadian Penting              : Belajar mandiri dalam urusan buang hajat (Pottry Training)
 Hasil                                  : Anak-anak perlu mengembangkan rasa kendali diri atas keterampilan fisik dan rasa kemandirian. Jika berhasil, rasa memiliki otonomi muncul, jika rasa malu dan ragu menjadi dominan, ia jadi rendah diri.

Wednesday, August 24, 2016

Resensi Buku : Hafizh Cilik Muhammad Alvin Firmansyah





 

Judul               : Hafizh Cilik : 11 Tahun Hafal 17 Juz Al-Qur’an & Paham Sebagiannya

Penyusun         : Tofik Pram

Penerbit           : Noura Books

Terbit               : 2013

Tebal               : 206 halaman

 

Buku ini merupakan kisah tentang seorang hafizh cilik bernama Muhammad Alvin Firmansyah yang pada usia 11 tahun sudah hafal 17 juz Al-Qur’an dan paham makna nya. Bahkan anak ini telah lolos ujian dari Deden Muhammad Makhyaruddin, peraih juara 1 MTQ Al-Qur’an Internasional kategori bergengsi yaitu tahfiz 30 juz tafsirnya dengan bahasa Arab tahun 2011.

Buku ini terdiri dari dari 4 bagian besar yaitu Bocah Penuh Rahmat, Rumahku Pesantrenku, Menyebarluaskan Al-Qur’an dengan Gembira dan Selayang Pandang Rumah Tahfidzh Durunnafis. Pada bagian pertama dengan tajuk Bocah Penuh Rahmat, diceritakan bahwa Alvin baru belajar mengenal bacaan Al-Qur’an saat usianya menginjak 5 tahun dan dengan kemampuan membaca dan menghafalnya yang luar biasa, Alvin sudah hafal 4 juz di usianya menjelang 6 tahun.

Postingan Favorit