Peristiwa
sunatan eza ternyata menyisakan banyak cerita berbalut keberkahan. Selain banyaknya
kado, kedatangan mbah nya dari Kudus juga merupakan kebahagiaan bagi kami
sekeluarga. Kalau dengan kakek neneknya dari Tasik, Eza sering ketemu. Tapi dengan
mbah nya dari Kudus, biasanya hanya lebaran lah ajang untuk silaturahminya. Karena
eza disunat, mbahnya pun menyempatkan nengok cucunya, jauh-jauh dari Kudus ke
Tangerang. Berangkat dari Kudus hari Jumat (8 Januari 2015) sore, alhamdulillah
tiba di Serpong di Sabtu subuh. Rencananya suami mau jemput orangtuanya, eh
malah pas subuh sudah pada datang di depan rumah.
Monday, January 11, 2016
Friday, January 8, 2016
Resensi Buku : Bukan Emak Biasa
Penulis : Fitri Ariyanti Abidin
Penerbit
: PT Kaba Media Internusa
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 228
Menjadi ibu bukanlah pertanda episode belajar telah selesai dan fokus untuk ke rumah tangga, justru episode seru barulah dimulai, yaitu episode mengasuh dan membesarkan anak. Banyak ilmu yang harus kita pelajari agar anak kita bisa berkembang optimal dan sesuai dengan tuntunan Al-Quran. Karena kita tak pernah secara khusus diajari untuk mengasuh anak, maka ilmu ini tetaplah harus dipelajari secara serius, dan pastinya otodidak. Maka membaca buku salah satu sarananya. Kita tak perlu membaca seluruh teori perkembangan anak, cukup dengan membaca pengalaman para ibu lain yang sudah melakukannya lebih dulu. Salah satunya buku ini.
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 228
Menjadi ibu bukanlah pertanda episode belajar telah selesai dan fokus untuk ke rumah tangga, justru episode seru barulah dimulai, yaitu episode mengasuh dan membesarkan anak. Banyak ilmu yang harus kita pelajari agar anak kita bisa berkembang optimal dan sesuai dengan tuntunan Al-Quran. Karena kita tak pernah secara khusus diajari untuk mengasuh anak, maka ilmu ini tetaplah harus dipelajari secara serius, dan pastinya otodidak. Maka membaca buku salah satu sarananya. Kita tak perlu membaca seluruh teori perkembangan anak, cukup dengan membaca pengalaman para ibu lain yang sudah melakukannya lebih dulu. Salah satunya buku ini.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan penulis di
blog www.fitriariyanti.com.
Niat awal menulisnya adalah untuk sharing pengalaman dan cerita di balik
pengasuhan anak-anaknya. Tapi karena animo pembacanya tinggi, akhirnya tulisan
di blog tersebut pun dibukukan.
Thursday, January 7, 2016
Mengapa Harus Berenang?
Liburan di akhir tahun
2015 ini menyimpan cerita suka dan duka. Cerita suka karena seminggu pertama
liburan, saya berhasil mengajak Eza berenang dua kali, pertama di WP Ciawi
Tasikmalaya dan yang kedua di Waterboom Sukahaji Ciamis. Cerita duka, karena di
minggu kedua liburan ternyata Eza harus disunat dan itu sungguh membuat hati
berdebar debar, tegang dan rasanya ga tega membiarkan dia disunat dalam usianya
yang belum genap dua tahun.
Kali ini saya akan cerita
tentang episode Eza berlibur dengan berenang. Banyak pendapat para ahli
mutakhir yang mengungkapkan bahwa sebaiknya bayi diajarkan berenang sedini
mungkin, ada yang mengatakan bisa dimulai sejak usia 4 bulan, ada yang
mengatakan sejak usia 6 bulan. Eza sendiri, sudah dibelikan kolam indoor sejak
usianya 6 bulan. Beberapa kali diajak nyebur, walau kadang menolak karena
kedinginan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Dalam al-Qur'an, kita akan menemukan beberapa fenomena tata bahasa seperti ada dua kata yang (sepertinya) memiliki makna yang sama, ada...