Sunday, April 30, 2017

Day 6 : Mengamati Gaya Belajar Eza



Setelah sebelumnya bikin rencana untuk aktivitas Eza, kali ini si bunda pengen alamiah, (alibi dari ga sempet merencanakan). Hanya mengamati dari aktivitas Eza, ternyata kalau anak diberikan stimulus untuk seluruh aspek gaya belajar, akan tereksplorasi semua potensinya. Jadi memang jangan terjebak dengan label “visual, auditori dan kinestetik”, karena itu hanya akan mematikan beberapa potensinya. Maksudnya adalah jangan cepat menyimpulkan bahwa anak kita visual, lantas terus saja diberikan aktivitas yang merangsang visual dia dan mengabaikan untuk memberikan sitmulus pada audiori dan kinestetiknya. Karena bisa jadi sebenarnya anak kita membutuhkan rangsangan di semua aspeknya, tapi karena kita cepat menyimpulkan bahwa anak kita visual misalnya, sehingga dia ga mendapat stimulus untuk auditori dan kinestetiknya.

Kemarin, saya ajak Eza ke Big Sale Gramedia di Taman Tekno BSD untuk memperkenalkan Eza pada buku. Sebenarnya dia kelihatan ngantuk karena tidak tidur siang, tapi sore itu setelah ashar saya merasa agenda itu lah yang memungkinkan untuk dilakukan berhubung padatnya jadwal si bunda, sementara si papa masih dinas di Jambi.

Saat saya ajak Eza naik motor sama mbaknya, saya intip di spion mata Eza udah 5 watt saking ngantuknya, tapi saya ajak ngobrol terus Eza nya sehingga sampai di lokasi, Eza tetap bangun. Soalnya kalau dah merem, agenda si bunda bisa batal untuk mengenalkan berbagai jenis buku pada Eza. Saat nyampai sana, ternyata dah sepi. Wah jangan-jangan udah tutup nih. Tapi si bunda tetap melanjutkan rencana, kami langsung masuk, langsung lihat-lihat buku. Memang tinggal satu pembeli yang terlihat, tapi saya tetap melihat-lihat buku. Eza malah pengen dibuka sandalnya, trus megang-megang buku sambil jalan-jalan mengelilingi berbagai rak buku.

Friday, April 28, 2017

Hari Ke-13 Program Hamil 40 Hari: Menerobos Hujan Demi Shalat Dhuhur Jamaah dan Rejeki Ketemu Founder IIP



Hari Rabu kemarin, saya ajak Eza naik kereta ke Parung Panjang untuk jalan-jalan, sambil lihat rumah teman. Ternyata dari stasiun masih berojek ria dan lumayan jauh jaraknya, untung Eza ga rewel dan seneng jalan. Cukup dengan makanan dan minuman, Eza mah langsung anteng ga rewel. Tadi saja baru turun dari kereta dah bilang laper aja, tapi si bunda masih nahan diri ga langsung jajan, jalan terus muter pasar nyari gado-gado ternyata ga ada. Akhirnya nemulah bakso dan mie ayam. Eza milih baso, takut ga habis, saya ga pesen apa-apa. Ternyata Eza beneran laper dan makan semua baksonya, si bunda cuma makan mie dan bihun plus sepotong dikit basonya. Ternyata Eza beneran laper euy. Enak banget deh punya anak kaya Eza yang doyan segala macem.

Setelah itu, kami pergi menuju perumahan dan langsung pulang lagi berkereta ria. Ternyata hujan deras pas sampe di Rawabuntu. Sempat menunggu sebentar, akhirnya saya putuskan untuk menerobos hujan karena saya belum shalat dhuhur. Saya sudah takut akan kehilangan momen dhuhur berjamaah. Saya langsung wa mba nya, menanyakan sudah shalat dhuhur belum, alhamdulillah belum. Selamat lah saya hari ini, kalau hari ini tidak shalat dhuhur berjamah, maka saya harus mengulang dari awal, seperti saat saya dulu gagal shalat isya berjamaah di percobaan pertama program hamil 40 hari.

Hari Kamis kemarin, pada hari ke-13 program hamil ini, saya bertemu orang spesial founder Institut Ibu Profesional yaitu Bu Septi dan keluarganya. Beruntung sekali saya bisa bertemu keluarga inspiratif ini di BSD, tanpa harus pergi ke Salatiga. Maka saat Bu Septi menawarkan bertemu, langsung saya iyakan dengan mengajak pengurus IIP Tangsel. Dan pertemuan indah ini terjadi di Hotel Santika Premier dekat ICE BSD. Banyak hal menarik yang disampaikan Bu Septi dan keluarga. Tentu saja momen yang tak boleh dilupakan adalah foto bersama.

Foto pengurus IIP Tangsel dengan Bu Septi



Foto dengan anak-anak Bu Septi



Foto dengan Pa Dodik dan Bu Septi



Semoga Bermanfaat

Jumat, 280417.15.30
#odopfor99days#part2#day81
#ProgramHamil40Hari#part1#day13

Day 5 : Mengamati Gaya Belajar Eza




Hari kelima ini, saya baru sempat bermain sama Eza setelah shalat Jumat tadi. Paginya saya belanja ke Tanah Abang untuk oleh-oleh lebaran keluarga Kudus. Saat saya pulang dari Tanah Abang, seperti biasa Eza nanya oleh-oleh. Saya kasih makanan dan baju, tadinya bajunya pengen langsung dipakai saking senengnya, tapi setelah dibujuk untuk dipake pas sore nanti, akhirnya mau juga. Setelah beres shalat dhuhur jamaah sama mba nya, saya pun langsung main sama Eza.

Hari ini sesuai agenda, permainan yang saya siapkan adalah mengenal angka. Kebetulan kemarin saya sudah beli puzzle angka, Eza seneng banget pas dikasih mainan berupa puzzle angka, walaupun setelah dibongkar, dia belum bisa masang lagi. Beberapa kali saya pancing dengan mainan puzzle, Eza ga terlalu antusias, kenapa ya... mungkin memang belum saatnya. Saat saya coba pandu dia untuk masang puzzle, eh dia malah megang lap pel dan bergerak ngepel haha... kinestetiknya tersalurkan deh. Seperti terlihat dalam gambar berikut. Agak buram, karena moment anak bermain itu memang tak terduga dan cepat sekali, mengabadikannya pun harus cepat-cepat karena momennya cepat sekali berganti.



Setelah itu si bunda memperdengarkan bilangan 11-15, karena 1-10 dia sudah hafal dengan 3 bahasa yaitu bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Kali ini saya berikan stimulus untuk auditorinya, dia dengerin sih tapi sambil bercanda, misalnya saat saya bilang sebelas, dia jawab “tiga belas”, maksud saya biar dia ngikutin apa yang saya perdengarkan, ternyata dasar anak humoris, ada aja perilakunya yang bikin ketawa. Trus saat saya bilang “dua belas”, dia bilang “lima belas” haha ya sudahlah mas semaunya kamu aja asal kamu bahagia ...

Postingan Favorit