Sejak
beberapa hari yang lalu, saya mencari berbagai referensi yang mengupas makna ayyaman
ma’dudat secara bahasa, tapi rasa kepenasaranan saya tentang makna ma’dudat
belum terpuaskan. Ada yang mengganjal dalam pikiran saya, mengapa kata ayyaman
ma’dudat yang artinya beberapa hari tertentu, ditafsirkan menjadi sebulan
penuh di bulan Ramadhan. Dan hari ini, akhirnya saya pun menemukan jawabannya. Semakin
seru saat saya mendiskusikannya dengan suami, ternyata suami juga harus
browsing lebih banyak. Jadilah hari Minggu siang tadi menjadi waktu yang kami
habiskan di rumah, karena butuh berjam jam ngobrol sambil mencari referensi
yang lebih meyakinkan, untuk memahami pembahasan ini.
Saat saya
membaca banyak referensi tentang ayyaman ma’dudat, saya baru sadar
ternyata ada perbedaan penulisan antara مَّعْـدُودَاتٍ dengan معدودة . Keduanya bisa digunakan
untuk kata berbentuk jamak, tapi tulisannya sedikit berbeda, dan ternyata ini
berefek pada perbedaan makna. Sangat menarik sekali, bahkan perbedaan tulisan ta
marbuthah dengan ta biasa/ta zaidah ini tidak terjadi secara kebetulan,
semuanya mengandung makna mendalam yang tak bisa diwakili oleh bahasa
terjemahan.
Untuk memahami
kandungan maknanya, mari kita lihat penggunaan kedua kata tersebut dalam Al-Qur’an.
Kata مَّعْـدُودَاتٍ disebutkan 3 kali dalam
Al-Qur’an yaitu