Tuesday, March 29, 2016

Dilema BPJS




 

BPJS adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Saya sekeluarga sudah lama menjadi peserta BPJS ini. Setiap bulan, kami membayar iuran secara rutin. Ada banyak kelebihan dan kekurangan bergabung dengan BPJS kesehatan ini, saat berobat rutin, kami tak usah membayar lagi. Kekurangannya biasanya dari sisi pelayanan yang seadanya, tak dilayani secara maksimal, padahal kami tiap bulan membayar. Dan mendengar iuran bulanan akan naik di bulan April 2016, lumayan membuat ketar ketir. Ternyata gelombang protes dengan adanya kenaikan iuran bulanan BPJS ini, terus berdatangan dari berbagai kalangan.  

Sebenarnya kami merasakan banyak manfaatnya bergabung dengan BPJS kesehatan ini. Beberapa kali ke rumah sakit untuk control kesehatan Eza, alhamdulillah sejauh ini banyak manfaatnya. Waktu Eza dirawat selama 4 hari di Rumah Sakit Medika BSD, alhamdulllah kami mendapat pelayanan yang memuaskan dan tidak bayar alias free. Kami merasakan sekali manfaat BPJS ini, termasuk saat harus cek darah dan cek kehamilan.

Tapi keluhan tentang BPJS tetaplah ada, pernah beberapa kali sempat antri panjang hanya untuk periksa ke dokter, jenis obat yang diberikan adalah obat generik yang murah, padahal kami bayar iuran setiap bulan, bukan yang gratisan seperti halnya kartu indonesia sehat yang untuk kalangan menengah ke bawah. Pernah juga karena indikasi medis belum sampai pada tahap yang ditanggung BPJS, kami tetap periksa ke rumah sakit, dan akhirnya kami harus membayar. Ternyata dokter jaga di UGD itu tarifnya lebih tinggi ya dibanding dokter umum biasa.

Konflik Suami Isteri : Saat Teman Pinjam Mobil




 

Pernikahan yang baik bukanlah pernikahan tanpa konflik. Justru adanya konflik akan membuat sepasang suami isteri belajar cara memenej konflik, belajar memahami karakteristik pasangan lebih mendalam, belajar menyelesaikan masalah dengan sebijak mungkin dan menjadikan sebuah pernikahan lebih berwarna.

Suatu hari, sepasang suami isteri dikaruniai rejeki dengan kemampuan membeli sebuah mobil. Mereka ingin kehidupannya bersama anak anak mereka lebih nyaman dengan adanya mobil. Mobilitas untuk bersilaturahmi dan sebagai kewaspadaan jika terjadi peristiwa yang tak diinginkan seperti sakit dan musibah lain, menjadi alasan kuat yang tak terhindarkan bagi mereka dalam mempertimbangkan untuk membeli mobil.

Dan ternyata, seiring berjalannya waktu, adanya mobil tersebut bermanfaat sekali bagi kehidupan pernikahan mereka yang baru diikaruniai seorang anak ini. Ajang silaturahmi melalui mudik dan liburan, menjadi agenda rutin yang selalu dinanti nanti. Membengkaknya anggaran tentu saja tak terhindarkan, namun dengan niat sedekah dan berbagi, pasangan suami isteri pun tetap bertahan dengan agenda rutin mudik tahunan dan liburan ini.

Saturday, March 26, 2016

Resensi Buku : Sejarah Islam

 

Judul                : Sejarah Islam (Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX)

Penulis             : Ahmad al-Usairy

Penerjemah      : H. Samson Rahman, MA

Penerbit           : Akbar Media

Terbit              : 2009

Tebal               : 561 halaman

 

Ini adalah buku terjemahan dari buku aslinya yang berjudul at-Taarikh al-Islamiyy dan diterjemahkan oleh H. Samson Rahman. Buku ini membicarakan sejarah masa lampau, sejak zaman Nabi Adam as yang diturunkan oleh Allah Swt ke dunia., lalu berlanjut dengan kisah para nabi yang mulia. Termasuk kisah Nabi Muhammad Saw hingga kondisi dunia Islam saat ini.

 

Buku ini dibagi menjadi 8 bagian besar yaitu

Bagian Pertama           : Sejarah Klasik

Bagian Kedua              : Sejarah Rasulullah Saw

Bagian Ketiga              : Masa Pemerintahan Khulafaur Rasyidin

Bagian Keempat          : Pemerintahan Bani Umawiyah

Bagian Kelima             : Pemerintahan Bani Abbasiyah

Bagian Keenam           : Pemerintahan Mamluk

Bagian Ketujuh           : Masa Pemerintahan Utsman dan Modern

Bagian Kedelapan       : Dunia Islam

 

Postingan Favorit