Friday, June 2, 2017

Upacara “Menghormati Hari Lahir Pancasila”




Hari ini adalah hari libur nasional yang ditetapkan pemerintah untuk menghormati hari lahirnya pancasila. Memang baru ditetapkan tahun ini, mungkin karena akhir-akhir ini banyak fenomena mengkhawatirkan terkait stabilitas negara. Maka pemerintah mengharuskan kami upacara walaupun ini tanggal merah, karena ada pesan yang ingin disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia, melalui para pembina upacara pada sesi Amanat Pembina Upacara.

Diantara pesan pemerintah yang saya ingat adalah bahwa Pancasila adalah “payung” untuk melindungi keberagaman yang ada di Indonesia, maka seluruh rakyat Indonesia harus berupaya untuk menyelamatkan persatuan bangsa, dan meminimalisir perpecahan karena perbedaan ras, agama, bahasa atau yang lainnya.

Saya menangkap ada nada “ancaman” juga bagi seseorang atau gerakan tertentu yang akan memecah persatuan bangsa, menyebarkan radikalisme atau terorisme, juga komunisme yang terlarang di Indonesia. Tampaknya ini merupakan peringatan bagi beberapa pihak yang saling menonjolkan kepentingan kelompoknya, agamanya atau suku bangsan dan bahasanya. Hal ini sah sah saja, selama pemerintah memberikan perlakuan sama untuk semua gerakan, untuk semua agama dan golongan yang bertindak semena-mena. Kadangkala ada perlakuan berbeda yang diterima umat Islam dan umat lain saat melakukan hal yang tampaknya sama yaitu mempertahakankan kehormatan agamanya.

Sedekah Tenaga Untuk Koperasi



Tak terasa, program hamil 40 hari saya memasuki hari ke-17, saya masih keteteran di urusan tahajud. Berharap sudah fokus di kualitas, ternyata kuantitas pun masih tertatih tatih, kadang bangun, kadang juga kelewat, bangun saat menjelang subuh. Saya sudah tak memakai sistem ceklis untuuk urusan program hamil 40 hari ini, berbagai kesibukan cukup bisa dijadikan alasan (pembenaran).

Hari ini saya menggantikan suami ngawas Ujian Akhir Sekolah, karena suami ada keperluan ke Jakarta. Biasanya momen ngawas ini saya jadikan kesempatan untuk mengerjakan berbagai tugas yang tertunda, dan menulis berbagai hal untuk mengabadikan moment tak terlupakan setiap harinya.

Tiba-tiba suami mengabarkan jelang pukul 10 kalau dia tidak jadi pergi ke Jakarta dan menawarkan untuk menggantikan saya mengawas. Saya langsung menyambutnya dengan antusias. Rencana saya untuk pergi ke bank nanti siang jelang UAS, bisa saya lakukan lebih awal sehingga saat Eza akan tidur siang, saya sudah datang untuk ngelonin dia tidur. Sebisa mungkin urusan saya selesai maksimal saat shalat dhuhur agar siang harinya saya bisa menemani Eza tidur siang.

Balada Kartu Kredit Saat Belanja Bingkisan Lebaran



Setiap tahun, tradisi di koperasi sekolah tempat saya bertugas adalah memberikan bingkisan lebaran untuk para anggotanya. Tahun kemarin dan tahun ini, karena saya diamanahkan menjadi pengurus, maka tugas saya dan teman-teman pengurus lah mencarikan bingkisan lebaran ini. Beberapa hari jelang Ramadhan, kami sudah saling bertukar informasi mengenai harga beberapa produk yang diunggulkan menjadi bingkisan lebaran, perbandingan harga dari beberapa toko retail, turut mewarnai perbincangan seru di grup pengurus.

Kemarin hari Senin, akhirnya saya bersama teman dan karyawan koperasi, berbelanja untuk mencari bingkisan lebaran di salah satu pusat perbelanjaan. Rencananya, saya memakai kartu kredit teman saya dan tidak membawa uang cash banyak. Sebelumnya, saya juga sudah memesan item barang pada salah satu karyawan yang beberapa hari yang lalu sempat survei ke koperasi. Jadi saat kami tiba disana, barang sudah siap, hanya tinggal menunggu satu item barang, jadi berharap tak menyita banyak waktu.

Singkat cerita saat semua barang sudah siap, kami pun transaksi di kasir. Total belanjaan kami saat itu, diatas 10 juta. Dengan pedenya, saya serahkan kartu kredit teman saya kepada kasir untuk membayar belanjaan saya. Ternyata menurut kasirnya jenis kartu kredit teman saya ini, tak diterima untuk transaksi disitu. Mulailah hati saya deg degan karena memang saya tak banyak membawa uang cash. Lalu saya sodorkan kartu kredit saya dari bank tertentu, seharusnya diterima, tapi ternyata kartu saya sudah expired bulan April lalu dan saya lupa mengecek jadi baru tau kalo expirednya sebulan lalu. Mulailah saya deg-degan harus membayar pakai apa.

Postingan Favorit