Friday, May 5, 2017

Hari Ke-20 Program Hamil 40 Hari: Berakhir disini, Haid itu Meluluhlantakkan Harapan





Hari ke-20 ini saya masih sempat shalat tahajud hingga witir. Saat akan shalat shubuh, saya merasakan gejala datangnya haid dan benar saat saya cek, si merah itu datang saat tak diharapkan kedatangannya. Perjuangan selama 40 hari saya untuk hamil, berakhir disini. Rasanya sedih dan kecewa, tapi saya tak boleh putus harapan. Sedih itu manusiawi, tapi putus asa itu tak boleh terjadi.

Setelah saya merenung, ada beberapa hal yang harus saya perbaiki jika ingin melanjutkan program ini:

      1.      Meluruskan Niat
Saat memulai program hamil 40 hari dengan ibadah, saya memang berharap banyak, hingga mungkin niat itu menjadi bergeser. Ibadah bukan murni karena Allah tapi karena pengen hamil. Yah saya hanya manusia biasa yang tak mudah ikhlas dan banyak berharap hingga geer bahwa saya akan sukses hamil dengan program ini. Hm rasanya pengen nangis saat tahu bahwa program ini harus berakhir di hari ke-20. Boleh kan ya nangis, hiks...

      2.      Mengelola Keyakinan
Kadang saya pede dengan program ini, kadang juga saya ga yakin bahwa program ini akan berhasil. Ga yakin nya karena saya merasa siapalah saya ini, yang berharap banyak hanya dengan ibadah secuil. Akhirnya membandingkan dengan Wirda anaknya Ust Yusuf Mansur yang hafalannya sudah banyak dan sangat yakin bahwa dalam 2 minggu keinginannya bisa tercapai, dan memang terpenuhi. Apalagi ayahnya seorang ustadz terkenal yang pastilah selalu mendoakan anaknya. Dan doanya pastilah maqbul. Saya mah da apa atuh. Tapi saya harus memperbaiki ini, karena Allah itu sesuai persangkaan hamba-Nya.

      3.      Meminimalisir masiat
Saat saya gagal tahajud karena menonton drama korea, harusnya saya sadar bahwa saya harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Apakah menonton drama korea ini bagian dari masiat? Iya jika sampai melalaikan ibadah dan kewajiban. Saya nonton berjam-jam di malam hari hingga akhirnya bangun kesiangan dan itu melalaikan saya, hingga akhirnya saya tak sempat tahajud. Kewajiban saya untuk menggunakan waktu sebaik mungkin pun, akhirnya sia-sia. Padahal jika waktu tersebut bisa digunakan untuk menghafal Al-Qur’an misalnya, pasti akan lebih bermanfaat.

      4.      Minim Sedekah
Di beberapa hari program ini, saya jarang sedekah, saya sibuk belanja untuk mempersiapkan kebutuhan mudik dan lebaran. Sebenarnya diniatkan sedekah juga sih, saat beli baju dan barang-barang untuk sodara suami di Kudus, tapi mungkin ke depan sedekahnya harus diperbanyak dan dipersering. Semoga ke depan masih diberi anugerah rizki hingga bisa sedekah lebih banyak lagi.

Semoga saya masih punya tenaga dan semangat serta keyakinan untuk memulai program ini kembali setelah haid ini berakhir. Apalagi ramadhan sebentar lagi, moment yang tepat untuk memulai kembali program ini, menata harapan kembali dan yakin bahwa Allah selalu menyayangi saya, terbukti saya diundang kembali untuk terus ibadah dan dekat terus kepada-Nya. Jika saya berhasil dalam program kemarin, mungkin saya akan kembali malas beribadah karena merasa keinginan saya sudah terpenuhi. Makasih Rab atas semua kesempatan ini, maafkan karena saya masih berperan sebagai manusia dengan tetap bersedih dan kecewa saat haid itu datang. Semoga saya tetap berprasangka baik atas semua skenario Mu, Rabb.

Semoga Bermanfaat

Jumat, 060517.05.30
#odopfor99days#part2#day91
#ProgramHamil40Hari#part1#day20

Hari Ke-19 : Program Hamil 40 Hari: Belum Kapok dengan Drama Korea



Alhamdulillah tahajud hari ini masih sempat walau hanya beberapa menit. Hari ke-19 ini saya diberi tugas sekolah untuk mendampingi tamu dari Aceh belajar tentang pengelolaan asrama. Sejak pagi jam 8, saya mengikuti rapat penyambutan tamu dari Aceh dilajutkan dengan sharing bareng dengan Mba Yuni, guru asrama di MAN Insan Cendekia Aceh sambil keliling area asrama.

Hari ini juga saya disibukkan dengan pendaftaran matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #4. Tim Dapur Nasional setiap detik setiap menit krang kring menginformasikan perkembangan terbaru pendaftaran matrikulasi. Saya dibantu teman lain, mengecek konfirmasi pembayaran dengan bukti transfer melalui mutasi rekening. Lumayan ribet dan menyita waktu juga, tapi senang sih karena dapat pembelajaran baru tentang mengelola event kegiatan yang melibatkan peserta ribuan orang.

Siang harinya, bukannya saya tidur karena semalam menghabiskan waktu sia-sia dengan menonton drama korea, malah menonton lagi episode terakhirnya, untuk membayar kepenasaranan saya tentang ending ceritanya. Untungnya hanya sampai jam 2 siang dan setelah itu punya waktu sedikit untuk tidur siang.

Sore harinya, saya kembali menyambut tamu dari Aceh, ngobrol dan sharing di kantor Wakamad Asrama. Setelah itu, melayani permintaan teman yang meminta tolong untuk transfer dan bayar kartu kredit. Saya senang melayani orang lain, rasanya ada kepuasan tersendiri saat bisa membantu dan melayani sesama. Hanya berharap semoga amal saya yang sederhana ini bisa ikut menutupi dosa-dosa saya yang menggunung. Karena berharap dari ibadah saya yang tidak khusyu juga sepertinya tetap tak terbayar. Maka saya memperbanyak ibadah sosial untuk menutupi kekurangan ibadah ritual...  

Semoga Bermanfaat

Jumat, 050517.05.00
#odopfor99days#part2#day91
#ProgramHamil40Hari#part1#day19

Wednesday, May 3, 2017

Hari Ke-18 : Program Hamil 40 Hari: Gagal Tahajud Gara-Gara Drama Korea



Hari kedelapan belas adalah bertepatan dengan hari pendidikan nasional. Jadi hari ini upacara memperingati hari pendidikan nasional. Dari pukul 7 pagi hingga pukul 08.30, lumayan melatih fisik dan nasionalisme. Setelah itu, jalan-jalan naik motor dengan Eza sambil mengurus urusan koperasi.

Pukul 10.30 ada undangan rapat kelulusan kelas XII, saya dah siapkan amunisi dengan berwudhu supaya bisa shalat dhuhur berjamaah di masjid, alhamdulillah berhasil. Saking jarang ke masjid saat shalat dhuhur, ada siswi yang bertanya, “Ibu, ibu darimana? (tumben ke masjid, kira-kira begitulah makna sapaan sekaligus sindiran ini”. Saya pun menjawab, “abis rapat”.

Setelah dhuhur, saya dan rekan kerja di kantor menghadiri acara aqiqah putri kelima rekan kerja sekaligus sahabat saya di asrama. Lumayan, bisa makan sate kambing hihi. Setelah itu, ke saung untuk koordinasi masalah saung. Rasanya hari ini benar-benar padat, belum masalah koordinasi online tentang urusan IIP dan tetek bengeknya. Lumayan menguras fisik, energi dan pikiran.

Sebelum ashar, ada kejadian menghebohkan di sekolah kami, yaitu turun hujan sangat deras disertai angin kencang seperti puting beliung, banyak pohon tumbang dan banyak sarana rusak parah. Kejadiannya super sangat kilat, tak lebih dari 10 menit. Beginilah sebagian foto-fotonya sesaat setelah kejadian berlangsung.

Postingan Favorit