Pada hari ketiga ini, tantangan
ibadah 40 hari ini semakin seru. Semalam, saat pertemuan dengan siswi kelas X,
saya sampaikan program 40 hari ini, tak lain dan tak bukan agar mereka turut
mendoakan saya karena doa pencari ilmu yang tulus, insya allah didengar Allah.
Tujuan lain untuk memotivasi mereka untuk semangat beribadah juga. Saya
sampaikan bahwa saat saya menyampaikan pada siswa tentang harus rajin shalat
berjamaah dan lain-lain, sesungguhnya saya sedang melatih diri sendiri untuk
disiplin juga dalam shalat berjamaah. Saya takut sekali mengatakan sesuatu yang
tak saya lakukan.
Sesungguhnya saya hampir ketinggalam
shalat tahajud. Eza ngompol jam satu malam, saya ajak dia ke kamar mandi, tapi
saya malah tidur lagi. Mungkin sebenarnya saya sedang dibangunkan Allah, karena
sebelum tidur memang saya berdoa agar saya bangun di sepertiga malam terakhir,
tapi saya malah mengabaikan “tanda” ini. Tapi alhamdulillah saya masih
“dibangunkan” pukul 4 pagi jadi hari ketiga ini sukses berhasil atas
pertolongan Allah.
Hari ketiga ini juga saya isi dengan
membaca beberapa buku, diantaranya “Menata yang Terserak” karya Prof. Dr. Phil.
H. M. Nur Kholis Setiawan, MA untuk mendukung penulisan testimoni pembukaan
raker oleh beliau saat di Padjadjaran Suites hari Kamis minggu lalu. Buku kedua
yang juga digunakan sebagai pendukung tulisan tersebut adalah Wali Songo, karya
Agus Sunyoto.