Wednesday, February 17, 2016
Resensi Buku : Kujemput Engkau di Sepertiga Malam
Judul : Kujemput Engkau di Sepertiga
Malam
Penulis : Peggy Melati Sukma
Penerbit : Noura Books
Terbit : 2014
Tebal : 394 halaman
Buku
ini tak sengaja saya temukan di masjid sekolah lantai 2. Saya yakin tak pernah
ada yang kebetulan, maka saya ambil buku ini. Biasanya saat saya menemukan
sesuatu, atau saat saya harus bertemu dan ngobrol dengan seseorang, ada tujuan
Allah untuk mengingatkan saya tentang sesuatu. Maka saat saya menemukan buku
Peggy tentang tahajud, saya langsung jleb, sepertinya Allah tengah mengingatkan
saya tentang tahajud. Jadi saya langsung menyambar buku ini. Entah punya siapa,
saya hanya berniat membacanya dan langsung mengembalikannya saat sudah selesai
membaca.
Peggy menceritakan pengalaman hidupnya dalam buku ini,
termasuk kisah cintanya hingga kegagalan rumah tangganya. Kesuksesan dalam
karier, terutama saat booming tokoh Peggy dengan jargon “pussiing” nya, membawa
Peggy pada puncak kesuksesan. Ditambah dengan aktivitas Peggy di bidang sosial dan
bisnis, yang mengantarkannya mengenal sosok (mantan) suaminya, juga menambah
daftar kesibukan dan kesuksesannya. Tapi ternyata semua kesuksesan itu tak
membuat semuanya baik baik saja. Kesehatannya terganggu karena kelelahan, rumah
tangganya berantakan hingga ia berusaha menemukan pencerahan spiritual dari
ibunya, yang sejak dulu selalu mengingatkannya untuk rutin shalat wajib dan
jangan meninggalkan tahajud. Kombinasi kisah kehidupan dan ilmu tentang tahajud
dalam buku ini, menambah sisi positif buku ini.
Jodoh yang Indah
Ini adalah kisah dari murid saya yang baru lulus tahun
2013 lalu. Saya menjadi wali asramanya selama 3 tahun, tahu persis bagaimana
dinamika kehidupannya saat bertransformasi menjadi orang baik. Usai lulus dari
MAN ini, ia melanjutkan kuliah di Jepang. Lama tak mendengar kabarnya, tiba
tiba berita mengejutkan itu datang. Ia akan menikah di bulan Februari ini,
dengan seorang imam masjid di Tokyo. Berita yang sangat membahagiakan, bahkan
mungkin menggemparkan teman seangkatannya karena ia adalah orang pertama yang
menikah dari seluruh teman se angkatannya yang berjumlah 120 orang. Saat teman
temannya masih berjuang di semester 5, ia memutuskan menikah.
Perjalanannya dalam mendapatkan seorang imam masjid yang
hafizh (penghafal Al-Qur’an) di Tokyo tentu membutuhkan perjuangan panjang. Baru
menggeluti dunia hafalan Al-Qur’an sejak kuliah di Jepang, ia mantap memilih
untuk menghafal Al-qur’an sambil kuliah, bahkan ia sempat cuti semester hanya
untuk fokus menghafal Al-Quran. Perjuangannya ikut daurah, menghafal hingga
ikut lomba Al-Qur’an, berbuah indah dengan tawaran taaruf dari ustadzahnya. Calon
suaminya adalah laki laki asli Jepang, tapi sejak usia 12 tahun pindah ke
Afrika Selatan. Dan dua tahun lalu, pindah ke Jepang dan menjadi imam masjid di
Tokyo.
Saat Si Cerdas itu Jenuh Belajar
Mengobrol dengan siswa yang berusia remaja, ternyata
sangat menyenangkan. Sejak saya mengajar di MAN yang berasrama, sesi ngobrol
dengan siswa ini selalu membuat saya bergairah dan banyak memberikan
pencerahan. Saya banyak belajar dari problem yang mereka hadapi, kadang malah
mereka yang sebenarnya adalah guru kehidupan saya, bukan saya yang mengajari
mereka.
Seperti saat si cerdas ini curhat tentang masalahnya,
sebut saja namanya Ara. Ara ini adalah sosok siswa yang cerdas dan aktif,
beberapa kali ikut kompetisi matematika dan lomba paduan suara. Sejak kelas
satu dan dua, akademis tak pernah menjadi masalah berarti baginya. Beberapa temannya
remedial di pelajaran Mafikibi, dia jarang sekali ikut remedial. Walaupun sibuk
di organisasi, tak membuat akademisnya menjadi tertatih tatih. Tapi saat
menginjak kelas 3, terutama di semester dua, kondisinya berubah total. Ia menjadi
malas belajar, bahkan mempertanyakan filosofi belajar, untuk apa belajar ini
dan itu. Sudah berbagai cara dilakukannya untuk mengatasi masalahnya ini, dari
mulai membaca novel, ngobrol sama teman, tidur, dan lain lain, tapi semuanya
tak sanggup menghilangkan kejenuhannya dalam belajar.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Keunikan Bahasa Arab lainnya yang sangat menarik adalah sebagai berikut : Salah baca sedikit artinya sangat jauh berbeda...
-
Secara garis besar, kalam insya’i terbagi menjadi dua yaitu thalabi dan ghair thalabi . Definisi Insya Thalabi adalah yang kalimat yang me...