Sunday, October 13, 2024

Mengenang 40 Hari nya wafat teteh ...

 


Pada hari Sabtu tanggal 12 Oktober 2024, digelar acara tahlilan 40 hari wafatnya Almarhumah teh Hj. Elin Maelani yang bertempat di Cimone, rumah kaka, H. Epik Pauzi. Tak terasa, waktu cepat sekali berlalu, hingga kami pun tiba di hari ke-40 kehilangan teteh, adik, ibu, saudara tercinta.

Acara dimulai setelah shalat maghrib, dan dihadiri tetangga serta saudara, kurang lebih 50 orang. Terimakasih bagi yang sudah hadir dan ikut mendoakan. Ini merupakan hal yang sangat berharga bagi kami keluarga yang ditinggalkan. Karena dengan semakin banyak orang yang mendoakan, maka semoga semakin Allah mudahkan teteh dalam menghadapi kehidupan di bagian dunia sana, yang terpisah dimensi dengan kita. Sesungguhnya kita juga hanya menunggu giliran saja untuk menyusul, karena kematian adalah hal yang pasti.

Banyak pendapat terkait tradisi tahlilan 40 hari ini.. Ada yang melarang, ada yang membolehkan dan sebagainya. Menurut Dr. HM Zainuddin MA, yang dilansir dari web ini, tahlilan bisa dianalisis dari 4 aspek yaitu historis, sosiologis, psikologis dan antropologis. 

Secara historis, kegiatan tahlilan ini, adalah tradisi yang "diislamisasi" oleh para ulama atau kyai dulu untuk membiasakan masyarakat agar sering membaca Al Quran dan berdzikir bersama.                        Secara sosilogis, tahlilan ini merupakan relasi kemanusiaan yang tak pernah pudar sebagai sarana sosialasi dengan masyarakat dan orang terdekat, yang bisa mengikat hubungan antar manusia.        Secara psikologis, kegiatan tahlilan ini bisa menguatkan pihak yang sedang berduka untuk menghiburnya, agar tidak merasa sendiri dan masih "ditemani" oleh orang-orang di sekitarnya. Sementara secara antropologis, manusia adalah makhluk spiritual dan ritual, maka apapun agamnya, mereka akan memiliki keterikatan dengan Dzat yang lebih hebat dan berkuasa di muka bumi ini.

Maka tradisi tahlilan ini, walaupun bukan merupakan syariat hukum, tapi tidak usah  menyalahkan orang yang melakukannya, karena setiap orang memiliki perspektif yang unik dan bisa jadi berbeda dengan orang lain. Bisa juga orang yang melakukannya berniat sedekah dan berbagi rejeki sambil berdoa bersama. Maka mari saling menghormati... 


Sumber:

https://uin-malang.ac.id/r/150901/tahlilan-dalam-perspektif-historis-sosiologis-psikologis-antropologis.html

Semoga bermanfaat
Wassalam
Eva Novita Ungu
Serpong, 131024.11.30

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit