Memasuki bulan september, saya fikir siklus haid akan kembali normal, ternyata malah makin menjadi. Baru bersih tanggal 5 September, hari Senin kemarin yang bertepatan dengan hari Idul Adha saya kembali haid di sore harinya. Ini baru pertama terjadi dalam hidup saya, baru bersih seminggu sudah haid kembali. Saya pun langsung periksa ke bidan di sebuah rumah sakit. Setelah usg, betapa kagetnya saya saat bidan tersebut menyebutkan ada kista dalam rahim saya dengan diameter 1,4 cm. Pikiran saya makin tak beraturan, berbagai bayangan ketakutan tentang bahaya kista pun memenuhi pikiran saya.
Setelah saya konsultasi kepada beberapa teman dan dokter, saya pun memberanikan diri untuk periksa kepada ahlinya yaitu dokter spesialis kandungan di sebuah rumah sakit ternama di Serpong. Sebenarnya saya sudah mencoba untuk menggunakan BPJS, tapi saat meminta rujukan pada doker yang ada di faskes 1, ternyata tidak bisa langsung mendapatkan surat rujukan untuk berobat ke dokter spesialis, tapi harus mendapatkan pengobatan dulu. Setelah berdiskusi dengan suami, dan didorong rasa kepenasaranan yang tinggi, akhirnya saya putuskan untuk langsung mendatangi dokter spesialis kandungan sebagai pasien umum atau pribadi. Saya langsung menelpon beberapa rumah sakit, dapetlah jadwal seorang dokter wanita kemarin sore.
Setelah saya bertemu dokter spesialis kandungan dan menceritakan permasalahannya, saya diminta untuk diperiksa dengan transvaginal. Karena menurut sang dokter, kalau hanya usg saja itu tidak akan teridentifikasi dengan jelas. Maka jadilah saya dengan pasrahnya dicek denga transvaginal. Dokter mengungkapkan hal yang menggembirakan bahwa tidak ada kista dalam rahim saya, bahkan sebaliknya itu adalah sel telur dengan kantong yang sangat subur. Fyuh leganya mendengar kabar gembira ini. Saya diminta menghentikan obat dari bidan dan dipaparkan lah dengan panjang lebar bahwa saya justru harus memperbanyak sel telur ini. Maka dalam masa haid berikutnya, saya dianjurkan untuk menggunakan penyubur. Semoga tidak akan haid lagi di bulan depan yaa...
Ternyata memang menjadi wanita itu harus super kuat, dengan menjalani berbagai peran domestik dan publik, seorang wanita harus memiliki fisik yang kuat bahkan ada slogan bahwa seorang ibu itu tak boleh sakit karena jika seorang ibu sakit, maka hancurlah rotasi kehidupan rumah tangga tersebut. Tapi tentu seorang wanita juga harus tau batas kemampuan dan kekuatan dirinya sehingga tak memforsir semua energinya untuk berbagai aktivitas tapi juga harus mengalokasikan waktunya untuk istirahat agar tetap fit dalam menjalani berbagai aktivitas berikutnya. Semangaat para emak emak ...
Ahad 18 September 2016. 22.05
#ODOPfor99days
#day134
No comments:
Post a Comment