Sunday, June 19, 2016

LEARN HOW TO LEARN #NHW5





Pada tugas kali ini, kami diminta merefleksikan diri tentang cara belajar dan mengambil pelajaran dari berbagai kejadian dalam kehidupan.

TAHAP 1 MASA LALU
Dulu saat SD hingga SMA, saya ingat definisi belajar bagi saya adalah sama dengan menghafal. Setiap ujian akhir, saya pasti menghafal seluruh isi buku dan jadilah saya mendapat nilai unggul di semua pelajaran. Saat kuliah, saya baru sadar bahwa apa yang saya pelajari hanya sebatas hafalan. Mulailah saya mengenal istilah quantum learning dan bermunculan lah buku buku pengembangan diri tentang cara belajar, otak kanan otak kiri dan lain lain. Mulailah saya membaca buku dengan membuat resensi, saya mulai mengenali bahwa saya memang senang belajar secara audio visual.
Saya sejak kecil sering dilibatkan orang tua menjaga toko dan warung. Saya pun mulai belajar menghitung, belajar merapikan uang, belajar bisnis dari orang tua dan ternyata semakin kesini saya sadar bahwa sepertinya saya sedang digembleng untuk urusan bisnis ini. Walau sekarang saya bekerja, tapi saya sering diberi kepercayaan untuk memegang uang dan mengelolanya, saat ini melalui jalur koperasi.


TAHAP 2 MASA SEKARANG
Sekarang saya adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah atas berasrama. Otomatis mengupgrade ilmu adalah kewajiban yang tak bisa ditinggalkan. Saya pun mulai belajar mentransfer ilmu dan juga belajar cara belajar dan mengajar.
Sebenarnya saya senang pelajaran menghitung tapi dulu saat kuliah saya hanya mempertimbangkan faktor negeri tidaknya sebuah universitas. Kalau sudah kuliah di perguruan tinggi negeri, itu sudah pasti jaminan murah. Maka dengan jurusan sastra yang sebelumnya saya pernah pelajari, saya pun bisa menyelesaikan sarjana saya dengan hasil optimal. Walau ada ketidak puasan karena saya sebenarnya senang dengan hitung menghitung, tapi saya mencoba mengikuti alur takdir kemana saya akan berjalan. Tapi seiring waktu berjalan, takdir membawa saya menjadi bendahara koperasi lagi, setelah pernah off 5 tahun dan sukses dengan 2 tahun kepengurusan, saat ini dipercaya kembali untuk meneruskan estafet usaha di koperasi.

TAHAP 3 PERTIMBANGKAN PROSES
Setelah melewati beberapa tahun menjadi pembelajar dan pengajar, saya semakin sadar bahwa potensi saya memang di sharing dan calculating. Saya senang berbagi dan menghitung. Lewat profesi saya sebagai guru, saya bisa berbagi ilmu dengan siapa pun dan dengan menjadi bendahara koperasi, saya bisa all out memajukan koperasi yang kesejahteraan nya dinikmati banyak orang yang menjadi anggota.
Saya pernah mencoba beberapa kali berbisnis, tapi jarang sukses, mungkin karena saya cepat bosan dan tidak sabar dengan proses serta pengen segera menghasilkan, akhirnya bisnis saya jarang yang berhasil dalam hitungan tahun.
Sekarang saya sadar bahwa potensi bisnis dan seneng sharing ini bisa saya padukan dalam profesi saya sebagai guru plus tugas saya sebagai bendahara. Mungkin ini akan menjadi entry point saya untuk bisa menentukan arah ke depan dan semakin konsisten dengan jalan yang dipilih.

TAHAP 4 REVIEW
Tugas matrikulasi NHW 5 ini mengingatkan saya untuk semakin fokus dengan peran unik saya ke depannya. Bahwa saya senang belajar hitungan, senang berbagi dan akhirnya semua peran saya di masa lalu ternyata memang “digembleng” Allah untuk menjadi peran saya yang sekarang. Menjadi ibu yang juga bekerja sebagai guru, dan juga harus sharing dengan bertugas menjadi bendahara sekolah. Entah saya sanggup atau tidak. Insya Allah inilah yang akan saya jalani ke depannya.

Serpong, 19 Juni 2016
14.45

No comments:

Post a Comment

Postingan Favorit