Pada tugas kali ini,
kami diminta merefleksikan diri tentang cara belajar dan mengambil pelajaran
dari berbagai kejadian dalam kehidupan.
TAHAP 1 MASA LALU
Dulu saat SD hingga SMA,
saya ingat definisi belajar bagi saya adalah sama dengan menghafal. Setiap ujian
akhir, saya pasti menghafal seluruh isi buku dan jadilah saya mendapat nilai
unggul di semua pelajaran. Saat kuliah, saya baru sadar bahwa apa yang saya
pelajari hanya sebatas hafalan. Mulailah saya mengenal istilah quantum learning
dan bermunculan lah buku buku pengembangan diri tentang cara belajar, otak
kanan otak kiri dan lain lain. Mulailah saya membaca buku dengan membuat
resensi, saya mulai mengenali bahwa saya memang senang belajar secara audio
visual.
Saya sejak kecil sering
dilibatkan orang tua menjaga toko dan warung. Saya pun mulai belajar
menghitung, belajar merapikan uang, belajar bisnis dari orang tua dan ternyata
semakin kesini saya sadar bahwa sepertinya saya sedang digembleng untuk urusan
bisnis ini. Walau sekarang saya bekerja, tapi saya sering diberi kepercayaan
untuk memegang uang dan mengelolanya, saat ini melalui jalur koperasi.
TAHAP 2 MASA SEKARANG
Sekarang saya adalah
seorang guru di sebuah sekolah menengah atas berasrama. Otomatis mengupgrade
ilmu adalah kewajiban yang tak bisa ditinggalkan. Saya pun mulai belajar mentransfer
ilmu dan juga belajar cara belajar dan mengajar.
Sebenarnya saya senang
pelajaran menghitung tapi dulu saat kuliah saya hanya mempertimbangkan faktor
negeri tidaknya sebuah universitas. Kalau sudah kuliah di perguruan tinggi
negeri, itu sudah pasti jaminan murah. Maka dengan jurusan sastra yang
sebelumnya saya pernah pelajari, saya pun bisa menyelesaikan sarjana saya
dengan hasil optimal. Walau ada ketidak puasan karena saya sebenarnya senang
dengan hitung menghitung, tapi saya mencoba mengikuti alur takdir kemana saya
akan berjalan. Tapi seiring waktu berjalan, takdir membawa saya menjadi
bendahara koperasi lagi, setelah pernah off 5 tahun dan sukses dengan 2 tahun
kepengurusan, saat ini dipercaya kembali untuk meneruskan estafet usaha di
koperasi.
TAHAP 3 PERTIMBANGKAN
PROSES
Setelah melewati
beberapa tahun menjadi pembelajar dan pengajar, saya semakin sadar bahwa
potensi saya memang di sharing dan calculating. Saya senang berbagi dan
menghitung. Lewat profesi saya sebagai guru, saya bisa berbagi ilmu dengan
siapa pun dan dengan menjadi bendahara koperasi, saya bisa all out memajukan
koperasi yang kesejahteraan nya dinikmati banyak orang yang menjadi anggota.
Saya pernah mencoba
beberapa kali berbisnis, tapi jarang sukses, mungkin karena saya cepat bosan
dan tidak sabar dengan proses serta pengen segera menghasilkan, akhirnya bisnis
saya jarang yang berhasil dalam hitungan tahun.
Sekarang saya sadar
bahwa potensi bisnis dan seneng sharing ini bisa saya padukan dalam profesi
saya sebagai guru plus tugas saya sebagai bendahara. Mungkin ini akan menjadi
entry point saya untuk bisa menentukan arah ke depan dan semakin konsisten
dengan jalan yang dipilih.
TAHAP 4 REVIEW
Tugas matrikulasi NHW 5
ini mengingatkan saya untuk semakin fokus dengan peran unik saya ke depannya. Bahwa
saya senang belajar hitungan, senang berbagi dan akhirnya semua peran saya di
masa lalu ternyata memang “digembleng” Allah untuk menjadi peran saya yang
sekarang. Menjadi ibu yang juga bekerja sebagai guru, dan juga harus sharing
dengan bertugas menjadi bendahara sekolah. Entah saya sanggup atau tidak. Insya
Allah inilah yang akan saya jalani ke depannya.
Serpong, 19 Juni 2016
14.45
No comments:
Post a Comment