Tuesday, June 20, 2023

HOMESTAY 2023 KELAS XI ANGKATAN LASCAREN (BAGIAN 2)

Pondok Pesantren al Ittifaq berdiri pada tanggal 1 Februari tahun 1934 dan dipimpin oleh KH Mansyur. Saat itu berfokus pada pendidikan keagamaan, terutama pesantren tradisional yaitu Salafiyah. KH Mansyur memimpin al Ittifaq sampai tahun 1953, lalu dilanjutkan oleh putranya, H. Rifai. Saat dipimpin H, Rifai, ponpes al Ittifaq tidak mengalami perkembangan berarti, saat itu ada 3 larangan yang dilestarikan di pondok ini, tidak boleh membangun tembok, tidak boleh belajar huruf latin, dan tidak boleh bergaul dengan pemerintah. Hal ini berlangsung lama hingga tahun 1970. Pada tahun itulah pondok pesantren dilanjutkan oleh KH Fuad Affandi, putra dari H. Rifai.

Sejak kepemimpinan KH Fuad inilah, pondok pesantren ini megalami kemajuan pesat, ada beberapa kebijakan yang diterapkan oleh Mang Haji, panggilan akrab dari KH, Fuad Affandi. Diantara kebijakan itu adalah. Pertama, memberi nama Al Ittifaq yang bermakna persetujuan atau kesepakatan, maksudnya adalah agar semua pihak dalam pondok pesantren ini melakukan kerja sama dengan baik atau sama sama bekerja dengan baik. Kedua, melakukan hal hal yang selama ini dilarang oleh kakek dan ayahnya, yaitu mulai membangun, mengarahkan santrinya untuk sekolah formal dan melakukan kerjasama dengan berbagai unsur pemerintah. Ketiga, menjadikan Al Ittifaq sebagai pesantren khusus bagi orang yant tidak mampu atau yatim piatu dan Keempat, merintis kegiatan-kegiatan ekonomi produktif, terutama sektor pertanian yang bertujuan agar pesantren dapat mandiri dalam membiayai kegiatan belajarnya. 

Monday, June 19, 2023

HOMESTAY 2023 KELAS XI ANGKATAN LASCAREN (BAGIAN 1)



Pada hari Selasa-Kamis tanggal 13-15 Juni 2023, Alhamdulillah saya bisa mendampingi siswa siswi kelas XI angkatan Lascaren dalam kegiatan Homestay di Pondok Pesantren Al Ittifaq Kecamatan Rancabali Ciwidey Bandung.

Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun untuk siswa dan siswi kelas XI yang bertujuan untuk menumbuhkan empati dan kepedulian sosial serta belajar bersosialisasi dengan membaur hidup bersama masyarakat. 

Pada kegiatan ini, siswa putra dibagi menjadi 12 kelompok, begitupun siswi putri dibagi menjadi 12 kelompok. Setiap kelompok akan tidur dan tinggal bersama orang tua asuh masing masing dengan berbagai profesi yang bervariasi. Ada yang orangtua asuhnya berladang, peternak, berdagang dan lain-lain. 

Selain itu, para siswa juga dikenalkan dengan profil pesantren Al Ittifaq yang selain belajar agama, para santrinya juga diterjunkan langsung dalam kegiatan agribisnis pesantren. Pesantren ini menguasai marketing sayuran yang mengirim aneka macam sayuran ke beberapa mall di Jakarta dan sekitarnya. Kunci sukses pesantren ini ternyata adalah pada SHALAT. Shalatnya bukan hanya shalat, tapi shalat di awal waktu, berjamaah dan di masjid. Maka tidak heran saat waktu shalat, masjid ini penuh sekali jamaahnya. Seluruh warga secara spontan menghentikan aktivitasnya dan bersegera ke masjid. Karena para pimpinan pondok mengingatkan bahwa kesuksesan mereka di dunia sangat tergantung pada bagaimana mereka menjaga shalatnya.

Berdasarkan pengamatan dan testimoni beberapa siswa, mereka senang sekali dengan kegiatan homestay ini dan ingin mengulang kembali di kelas XII, walaupun itu sangat tidak mungkin terjadi. Mereka merasa senang dan mendapat banyak pembelajaran sekali pada kegiatan homestay ini.Selama 3 hari, mereka tidak memegang hp, tidak bermain laptop dan mereka baik baik saja. Selain kegiatan bermasyarakat, setelah maghrib mereka juga mengikuti kegiatan santri yaitu dibaan membaca shalawat untuk Rasulullah Saw dan belajar Qiraat, cara membaca Al Qur'an dengan berbagai macam lagu dan irama.

Mereka juga senang bisa menginap dan tinggal bersama orangtua asuh mengenal berbagai karakter masyarakat, juga mengenal kehidupan santri yang berbeda dengan aktivitas mereka di Insan Cendekia. Bahkan mereka senang dengan aneka jajanan yang murah meriah, ada cilok seharga 500, seblak dengan harga 6000-8000, sate coklat strawberry seharga 1500, aneka jus dengan harga 5000. Bahkan ada kelompok yang orangtua asuhnya berjualan, mereka membantu orang tua asuhnya berjualan hingga malam hari, padahal temannya di kelompok lain sudah bersantai ria, tapi mereka sangat menikmati sekali dan tidak terlihat raut muka kelelahan. Jika kita melakukan aktivitas yang disenangi, maka kita tidak akan pernah merasa lelah. Setiap saat, para siswa ini bergerombol untuk jajan di berbagai warung yang ada di kampung ini. Semoga kedatangan siswa siswi ini membawa berkah untuk masyarakat sekitar Pondok Pesantren Al Ittifaq. Aamiin

Berikut video bagian 1 dari kegiatan Homestay ini... Semoga bermanfaat

Sunday, June 18, 2023

WISUDA TAHFIDZ EZA

 


Pada hari Sabtu tanggal 17 Juni 2023, Alhamdulillah Eza sudah berhasil menyelesaikan hafalan Al Qur'an 2 juz yaitu juz 30 dan juz 1. Jadi tahun ini, bisa mengikuti wisuda Tahta yaitu Wisuda Tahsin angkatan XII dan Tahfidz angkatan XI di Masjid Raudhotul Jannah 3 (Pesantren Terpadu Darul Qur'an 2). Senang sekali bisa mendampingi Eza di momen-momen terpenting dalam hidupnya.

Selain Eza, ada banyak teman-teman sekelasnya di kelas 3 E, hampir semuanya mengikuti wisuda ini, ada yang mengikuti wisuda Tahsin, dan banyak juga yang mengikuti wisuda Tahfid. Terharu sekali menyaksikan perjuangan para siswa dan siswi SDIT dalam menghafal Al Qur'an. Ada 437 orang siswa dan siswi yang mengikuti wisuda TAHTA ini. Berikut foto para wisudawan wisudawati, selendang biru utk wisudawan Tahfidz dan selendang kuning untuk wisudawan Tahsin.




Acara dimulai dengan sambutan, lalu dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an dan saritilawah oleh Mahira, teman sekelas Eza. Setelah itu, sambutan dari Kepala Sekolah SDIT Darul Quran Mulia, disambung dengan sambutan dari pengurus yayasan dan dilanjut dengan taujih dari Kyai Abdul Hasib Hasan, Lc yang mengingatkan para orangtua untuk selalu mendekatkan anak anak dengan Al-Qur'an. Menurut beliau, ada 3 hal yang harus diajarkan kepada anak anak kita yaitu diajarkan untuk mencintai Rasulullah Saw, mencintai keluarga Rasulullah Saw dan mencintai Al Qur'an.

Setelah itu, prosesi wisuda pun dimulai, satu persatu para wisudawan dan wisudawati, dipanggil keatas panggung untuk menerima apresiasi. Peserta dibagi 4 tahap yaitu wisudawan tahsin, wisudawati tahsin, wisudawan tahfidz dan wisudawati Tahfidz. Para orangtua banyak yang mengabadikan momen berharga ini, sambil menitikkan air mata. Kami para orangtua, faham betul tak mudah untuk mendidik anak anak agar mencintai dan menghafal Al Qur'an. Banyak drama yang mengiringi jadwal muraja'ah dan ziyadah yang menjadi santapan sehari-hari. Maka untuk sampai di tahap ini, tentu sangat patut disyukuri bahwa anak dan orangtua beserta para ustadz dan ustadzah, akhirnya bisa bernafas lega karena tugas itu satu persatu bisa terselesaikan dengan baik. 

Setelah prosesi wisuda, dilanjutkan dengan acara pemberian penghargaan untuk wisudawan terbaik dari Tahsin dan Tahfidz serta pencapaian terbanyak untuk para wisudawan dan wisudawati Tahfidz. Untuk peserta hari ini, peraih hafalan terbanyak diraih oleh ananda Alya kelas 4 yang berhasil menyelesaikan 23 juz Al Qur'an. Masya Allah Tabarakallah. 

Setelah rangkaian acara terlewati, acara pun ditutup dengan Doa. Setelah itu, kami mendokumentasikan momen ini dengan foto bersama di deket mimbar masjid. Karena area foto bersama ramai dan ngantri, kami memilih tempat sepi yaitu di mimbar masjid. Setelah beres perfotoan, kami pun makan bersama untuk mensyukuri momen penting dan sangat berkesan ini.

Alhamdulillah

Semoga bermanfaat

Serpong, 18 Juni 2023

Wassalam 

Eva Novita

Postingan Favorit