Saturday, August 26, 2017

Day 8 Game Level 7 : Membaca Buku Berjamaah



Salah satu rejeki memiliki tetangga yang punya anak seumuran Eza adalah bisa mengajak teman-temannya untuk membaca buku yang dibeli Eza. Saat teman-temannya main, saya usahakan, saya usahakan mereka tidak nonton TV di rumah saya. Entah kalau Eza main di rumah teman-temannya. Seperti kemarin saat mereka ada di rumah saya, saya tawarkan beberapa buku untuk mereka baca. Alhamdulillah mereka antusias.

Bahkan mereka membuka dan membaca buku berjamaah, walaupun yang sudah baca baru satu orang yang memang sudah mau SD. Tapi Eza dan teman-temannya yang belum bisa membaca, antusias juga membuka-buka buku karena gambarnya memang menarik. Lucunya mereka seperti komat kamit baca buku, mencoba menerjemahkan gambar yang ada dalam buku tersebut.

Untuk membuat anak melek literasi, memang membutuhkan lingkungan dan pembiasaan yang konsisten. Tantangannya memang di konsistensi. Dulu saya rajin membacakan dongeng sebelum tidur, tapi lama-lama makin tidak konsisten. Lalu sekarang membelikan lagi buku-buku menarik buat Eza untuk menumbuhkan minat membaca supaya melek literasi. Dan salah satu strategi saya supaya Eza tertarik membaca buku adalah juga mengajak teman-temannya untuk mencintai buku.

Semoga bisa menjadi kebiasaan untuk selalu memiliki rasa ingin tahu, gemar membaca dan semangat menuntut ilmu sampai kapanpun. Tantangan juga memiliki anak laki-laki usia 3,5 tahun yang lagi senang bermain bareng teman-temannya, bermain sepeda, aktivitas outdoor untuk tak lupa menumbuhkan minat literasinya. Semoga kami sebagai orang tuanya juga bisa memberikan keteladanan untuk gemar berinteraksi dengan buku.

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 260817.06.00
#Tantangan10HariLevel7
#day8
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

#odopfor99days#semester2#day67

Friday, August 25, 2017

Day 7 Game Level 7 : Momen Spiritual yang Membanggakan



Keluarga kami tinggal di rumah dinas kantor saya dan suami yang memang bekerja di tempat yang sama. Alhamdulillah kami bersyukur sekali diberikan tetangga yang baik dan masih memiliki anak yang tidak jauh beda umurnya dengan Eza. Jadi mereka bisa bermain bersama kapanpun mereka mau. Rejeki sekali menemukan tetangga yang sudah dikenal baik, sevisi dalam mendidik anak dan kami saling menjaga anak-anak kami. Kadang Eza dan teman-temannya yang berjumlah 5 orang main di tempat saya, di waktu lain juga main di tempat temannya secara bergantian.

Saat Eza dan teman-temannya main di rumah saya, jika saya ada di rumah, saya berusaha menyediakan mainan edukatif yang bisa membuat mereka anteng bermain sekaligus belajar. Mulai dari buku, mobil-mobilan, kereta api atau crayon untuk mewarnai. Senang sekali melihat Eza tumbuh dan bisa bersosialisasi dengan teman-temannya. Kadang mereka saling merindukan saat tidak ada. Misalnya saat Eza ke Surabaya kemarin, kata mba nya, teman-temannya setiap hari datang ke rumah menanyakan kapan Eza pulang, lama sekali katanya. So sweet kan?

Kemarin, Eza dan teman-temannya main di rumah. Mulai dari baca buku hingga mengacak ngacak mainan hehe. Lucunya kadang mereka berantem, setelah itu main lagi. Tentu tangisan mah sesuatu yang tak terhindarkan. Tapi biarkan saja mereka belajar menemukan solusi dari masalah-masalah yang mereka hadapi. Resiko dari sebuah pertemanan adalah akan adanya benturan-benturan, rebutan mainan, berantem dll.

Thursday, August 24, 2017

Day 6 Game Level 7 : Tak Bosan Naik Kereta



Saat saya merencanakan untuk mengajak Eza ke Surabaya dalam rangka pelatihan koperasi, saya mempunyai misi untuk memberikan pengalaman pada Eza untuk berpetualang sambil belajar berbagai hal. Maka pilihan transportasi pergi dan pulang pun saya pertimbangkan. Saya ingin Eza merasakan dan menikmati berbagai pilihan transportasi untuk perjalanan jarak jauh. Maka saya pilih pergi dengan pesawat dan pulang dengan kereta.

Kisah petualangan pertama Eza dengan pesawat sudah saya ceritakan pada bagian sebelumnya. Sekarang saatnya menceritakan kebahagiaan Eza saat pulang dari Surabaya menuju Jakarta dengan menggunakan kereta. Saya memilih pulang di sore hari dengan menggunakan kereta kelas bisnis menuju stasiun Senen, dari Pasar Turi pukul 15.30 dan tiba di stasiun Senen diperkirakan pukul 02.30.

Sebenarnya Eza sudah sering melihat dan naik kereta saat di Serpong. Seringkali saya ajak Eza ke stasiun Rawabuntu untuk hanya sekedar melihat kereta atau bahkan naik kereta, baik itu ke Tanah Abang, Parungpanjang atau Ke Jurangmangu menuju BXC Bintaro. Saya fikir Eza akan bosan naik kereta karena sudah beberapa kali diajak melihat dan naik kereta, ternyata saat pulang dari Surabaya, ia tetap berbinar binar saat diberitahu akan pulang naik kereta.

Postingan Favorit