Sunday, April 30, 2017

Day 7 : Mengamati Gaya Belajar Eza



Setelah si papa pulang dinas dari Jambi, akhirnya si papa ngajak jalan juga di sore hari yang cerah. Alhamdulillah jalanan lancar dan tidak macet. Memang jalan-jalannya masih seputar mall, tepatnya kami pergi ke ITC. Eza langsung menikmati area bermain, dengan naik kuda-kudaan, kereta dan lain-lain, sementara bunda dan papa bergantian menemani Eza bermain. Setelah itu, kami ke Carrefour untuk membeli berbagai keperluan. Eza biasanya seneng banget dan minta naik troli untuk didorong. Setelah itu, kami shalat magrib di area mall. Penuh sesak ternyata tapi bersyukur karena itu menunjukkan animo umat muslim untuk shalat pada waktunya masih tinggi.

Usai shalat, Eza baru selesai makan es krim. Saya membiasakan Eza untuk membuang sampah pada tempatnya. Untungnya di area mall, banyak tempat sampah yang tersedia, termasuk di depan mushalla. Saya sempat mengabadikan momen saat Eza membuang sampah di tempatnya seperti yang terlihat dalam foto diatas. Eza senang sekali jika diminta bergerak, kinestetiknya memang dominan.

Setelah belajar tentang teori gaya belajar, saya ingin sharing tentang ciri anak yang memiliki gaya belahjar kinestetik. Setelah 6 hari pengamatan, saya menyimpulkan Eza dominan di kinestetiknya, walaupun tetap visual dan auditori nya juga harus diberikan stimulus yang terus menerus agar semua potensinya bisa muncul dan berkembang. Dari beberapa sumber, ciri-ciri anak yang memiliki gaya belajar kinestetik adalah :

      1.      Terlihat menonjol dalam kemampuan fisik (terlihat lebih kuat, lebih lincah) daripada anak-anak seusianya.
      2.      Menggunakan sebagian/seluruh anggota tubuhnya secara aktif untuk menyatakan keinginannya
      3.      Senang bergerak dan cenderung tidak bisa diam dalam satu posisi untuk waktu yang lama.
      4.      Senang pada aktivitas fisik seperti memanjat, meloncat dan lain-lain.

Hari Ke-14 : Program Hamil 40 Hari: Horee Papa Pulang dari Jambi



Alhamdulillah hari ke-14 program hamil 40 hari ini, saya merasa lebih ringan untuk menjalaninya. Allah memudahkan saya untuk melanjutkannya, indah sekali merasakan prosesnya. Saya tidak lagi fokus untuk hamil dalam 40 hari ini, tapi saya menikmati prosesnya menjaga konsistensi ibadah saya untuk menjaga kewarasan saya sebagai emak emak. Dengan berbagai kesibukan sebagai istri, ibu, pegawai, manager keuangan IIP, fasilitator bunda sayang, bendahara koperasi, rasanya tubuh ini remuk redam setiap harinya. Jika tidak karena pertolongan Allah, rasanya tak sanggup menjalani semua ini. Emosi pun terkuras habis, jika hasil yang kita kerjakan, tak sesuai harapan. Hanya dengan menjalin komunikasi dengan Allah lah, saya bisa menjadi kuat dan bertahan.

Hari Jumat kemarin, saya pergi ke tanah abang bareng sahabat saya, untuk membeli segala keperluan lebaran. Saya lebih banyak membeli untuk keluarga di Kudus, tidak membelikan untuk keluarga saya sendiri di Tasik. Saya beli baju untuk mertua dan bule serta bude nya suami. Juga beberapa membeli baju untuk sepupunya Eza di Kudus dan baju Eza walau cuma satu. Butuh anggaran tidak sedikit untuk mempersiapkan kebutuhan lebaran, tapi insya allah diniatkan menjalin silaturahmi, semoga menjadi sedekah yang bermanfaat bagi keluarga suami.

Setelah beres belanja, kami langsung pulang ke Serpong dan mampir di pizza Italia yang baru buka, tepatnya baru kami lihat. Bernostalgia dengan kenangan ke Eropa beberapa tahun lalu, kami mencoba pizza ini, rasanya memang beda dengan pizza hut tapi enak enak aja sih bagi kami yang doyan makan haha. Setelah beres mengisi perut, kami pun langsung pulang. Beruntung, pintu gerbang sekolah belum ditutup walau di masjid sedang berlangsung khutbah Jumat. Biasanya gerbang ditutup jika shalat Jumat sedang dilaksanakan.

Sampai di rumah, Eza seperti biasa menanyakan oleh-oleh. Dia senang sekali saat dibelikan baju dan ingin langsung dipake, tapi saya bujuk supaya pake nya nanti sore saja setelah tidur, awalnya ga mau tapi setelah dibujuk dengan berbagai cara, terutama makanan karena Eza doyan makan, akhirnya luluh juga. Setelah beres makan, Eza tak mau tidur, main saja terus.

Sorenya kami jalan-jalan sambil beli makanan untuk menyambut si papa yang akan pulang dinas malam ini dari Jambi. Eza dah tidur dari jam 19.30, sementara si bunda mempersiapkan diri menyambut suami, sambil nonton drama korea supaya ga ketiduran. Dan si papa pun datang jam 21.30, alhamdulillah. Dan si bunda pun menghentikan nonton drama korea dan segera melayani kebutuhan suami, lahir dan batin. Semoga menjadi ikhtiar yang turut melancarkan program hamil 40 hari ini. Aamiin.

Semoga Bermanfaat

Ahad, 300417.04.40
#odopfor99days#part2#day83
#ProgramHamil40Hari#part1#day14


Day 6 : Mengamati Gaya Belajar Eza



Setelah sebelumnya bikin rencana untuk aktivitas Eza, kali ini si bunda pengen alamiah, (alibi dari ga sempet merencanakan). Hanya mengamati dari aktivitas Eza, ternyata kalau anak diberikan stimulus untuk seluruh aspek gaya belajar, akan tereksplorasi semua potensinya. Jadi memang jangan terjebak dengan label “visual, auditori dan kinestetik”, karena itu hanya akan mematikan beberapa potensinya. Maksudnya adalah jangan cepat menyimpulkan bahwa anak kita visual, lantas terus saja diberikan aktivitas yang merangsang visual dia dan mengabaikan untuk memberikan sitmulus pada audiori dan kinestetiknya. Karena bisa jadi sebenarnya anak kita membutuhkan rangsangan di semua aspeknya, tapi karena kita cepat menyimpulkan bahwa anak kita visual misalnya, sehingga dia ga mendapat stimulus untuk auditori dan kinestetiknya.

Kemarin, saya ajak Eza ke Big Sale Gramedia di Taman Tekno BSD untuk memperkenalkan Eza pada buku. Sebenarnya dia kelihatan ngantuk karena tidak tidur siang, tapi sore itu setelah ashar saya merasa agenda itu lah yang memungkinkan untuk dilakukan berhubung padatnya jadwal si bunda, sementara si papa masih dinas di Jambi.

Saat saya ajak Eza naik motor sama mbaknya, saya intip di spion mata Eza udah 5 watt saking ngantuknya, tapi saya ajak ngobrol terus Eza nya sehingga sampai di lokasi, Eza tetap bangun. Soalnya kalau dah merem, agenda si bunda bisa batal untuk mengenalkan berbagai jenis buku pada Eza. Saat nyampai sana, ternyata dah sepi. Wah jangan-jangan udah tutup nih. Tapi si bunda tetap melanjutkan rencana, kami langsung masuk, langsung lihat-lihat buku. Memang tinggal satu pembeli yang terlihat, tapi saya tetap melihat-lihat buku. Eza malah pengen dibuka sandalnya, trus megang-megang buku sambil jalan-jalan mengelilingi berbagai rak buku.

Postingan Favorit