Saturday, April 9, 2016

Resensi Buku : Tuhan Pasti Ahli Matematika




 

Judul                : Tuhan Pasti Ahli Matematika

Penulis             : Hadi Susanto

Penerbit           : Mizan Media Utama

Terbit              : 2015

Tebal               : 155 halaman

 

Ini adalah buku tentang sisi lain Matematika yang menarik yang ditulis seorang sastrawan yang juga profesor di bidang Matematika. Dalam pengantar buku ini yang ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy, dipaparkan bahwa pemahaman yang baik tentang logika matematika bisa menjadikan kita memiliki semacam “mukjizat” dalam menyelesaikan kehidupan sehari hari kita. Bahkan pengantarnya pun diberi judul yang sensasional yaitu “Matematika, Mukjizat yang kita telantarkan”.

 

Buku ini dibagi menjadi 4 bab besar yaitu Segala tentang Matematika, Terapan Matematika, Pendidikan Matematika dan Cerita Kehidupan. Pada bab pertama yang diberi tajuk segala tentang matematika, dipaparkan tentang berbagai tokoh dan cerita yang menarik tentang matematika, mulai dari beberapa film yang mengangkat persoalan matematika, matematikawan yang meraih nobel di bidang non matematika, matriks dan the matrix, hingga sub judul terakhir yang dijadikan judul buku ini yaitu Tuhan Pasti Ahli Matematika. Ternyata ini dilatar belakangi saat penulis mengikuti kuliah umum di Masjid Salman ITB oleh Dr. Mudji Rahayu tentang peran ilmu astronomi. Yang diingat penulis dari pertemuan tersebut adalah bahwa pergerakan benda benda langit di alam semesta pun dapat dituliskan dalam rumus matematika. Ditambah setelah membaca buku “Is God a Mathematician?”, ia memiliki kesamaan pertanyaan tentang Tuhan dan Matematika dengan penulis buku tersebut yaitu Mario Livio. Ternyata keajaiban matematika dalam menjelaskan alam semesta dan isinya, sudah menjadi bahan renungan para ilmuwan, bahkan Sir James Hopwood Jeans mengatakan “Dari bukti bukti instrinsik ciptaannya, Sang Maha Arsitek dari alam semesta ini kelihatannya matematikawan murni.”

 

Rumah Sakit dan Kids Zone




 


Saat Eza Ikut Lembur



Hari Sabtu minggu lalu, saat banyak orang menikmati hari libur karena adanya long weekend, saya dan suami ternyata harus piket, dan karena si mba nya sedang mudik, maka terpaksa Eza pun diajak. Untungnya saya dan suami bekerja di tempat yang sama, jadi bergantian lah kami mengasuh Eza, sambil mengerjakan pekerjaan kami. Alhamdulillah Eza bisa diajak kerja sama, dah bisa main sendiri dan tak terlalu merepotkan saat kami harus kerja.

 

Terkait piket di hari Sabtu ini, saya harus piket pendaftaran siswa baru, sedangkan suami harus piket untuk menggandakan soal bimbel Ujian Nasional untuk kelas XII. Eza sih senang senang saja diajak orang tuanya ke tempat kerjanya. Yang penting dia mah bisa bersama orang tuanya, sudah membuatnya tenang dan bahagia.

 

Postingan Favorit