Friday, April 8, 2016

Saat Mba Pengasuh Mudik




 

Mba pengasuh di rumah kami pertama kali datang saat Eza berumur 6 bulan. Saat ini Eza sudah berusia 26 bulan, jadi mba nya sudah bersama kami selama 20 bulan, alhamdulillah sudah hampir mau dua tahun. Semoga makin betah deh si mba ini. Mba nya ini berasal dari Banjarnegara dan tentu saja mahir berbahasa Jawa, jadi nyambung lah kalau dengan suamiku mah ngobrolnya.

 

Saat liburan akhir Maret minggu lalu, mba nya sudah mengajukan ijin mudik dari jauh-jauh hari karena saudara sepupunya ada yang menikah. Saya mencoba memahami keinginannya untuk hadir di acara pernikahan saudaranya sekaligus liburan, karena setiap weekend dia jarang libur, maka saya kabulkan keinginannya untuk liburan di akhir Maret ini. Sempat galau untuk menggunakan jenis transportasi bis atau travel, akhirnya dengan berbagai pertimbangan, mba nya pun memilih menggunakan travel karena bareng dengan saudara saudaranya.

 

Panen Rambutan di Depan Rumah (Dinas)




 

Akhir akhir ini saya senang sekali karena di depan rumah dinas saya, pohon rambutan yang lebat sedang berbuah. Buahnya banyak dan manis, bahkan syaikh dari Mesir yang tinggal di samping rumah saya, senang sekali setelah mencicipi buah rambutan ini. Ternyata di Mesir itu tidak ada buah rambutan ini. Tampak sekali aura bahagia dari wajah Syaikh, sampe sampe dia pamer ke temennya bahwa disini sedang panen buah rambutan, dan akhirnya temannya pun datang sengaja dari Darun Najah Jakarta.

Peristiwa ini juga menjadi ajang pembelajaran buat Eza agar mau berbagi dengan tetangga sekaligus bersosialisasi dengan yang lainnya, lagian pohon rambutan ini bukan milik kami, kami sendiri hanya numpang di rumah ini, maka otomatis segala fasilitas, termasuk pohon ini adalah milik bersama.

Resensi Buku : Petualangan Ibnu Batuta




 

Judul                : Petualangan Ibnu Batuta (Seorang Musafir Muslim Abad ke-14)

Penulis             : Ross E. Dunn

Penerjemah      : Amir Sutaarga

Penerbit           : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Terbit              : 2013

Tebal               : 360 halaman

 

Ini adalah buku terjemahan dari buku aslinya yang berjudul The Adventures of Ibn Batuta, a Muslim Traveler of the 14th Century. Pada bagian pengantarnya yang ditulis oleh Taufik Abdullah, dipaparkan bahwa Ibnu Batuta adalah pengelana pertama yang mengunjungi seluruh dunia Islam yang dikenal waktu itu, mulai dari Afrika Utara, Jazirah Arab, anak benua India, Indonesia hingga Cina. Ia bukan hanya turis yang datang untuk menikmati alam dan budaya, tapi juga seorang ulama terpelajar yang berkelana sambil menyebarkan ilmu, dan uniknya ia adalah satu satunya yang menulis pengelanaannya di seluruh dunia Islam di zaman klasik, lengkap dengan memperlihatkan situasi dunia Islam saat kebesaran politik, ilmu pengetahuan dan budaya masih belum dilanda krisis yang mendalam.

 

Buku ini dibagi menjadi 14 bab besar yaitu Tangier, Maghrib, Orang Mamluk, Mekkah, Persia dan Irak, Laut Arabia, Anatolia, Padang Rumput, Delhi, Malabar dan Maladewa, Cina, Kampung Halaman, Mali dan Rihla.

 

Tangier berkisah tentang perjalanan Ibnu Batuta di pantai Maroko, ujung barat daya Selat Jibraltar. Tangier merupakan titik pertemuan geografis empat dunia, Afrika dan Eropa, Atlantik dan Laut Tengah. Pada tanggal 14 Juni 1325, saat berusia 21 tahun, ia meninggalkan Tangier menuju arah tenggara melalui dataran tinggi Rif Timur untuk bergabung dengan sebuah safari haji. Perjalanannya menyusuri Konstantin, Tunis, Libya hingga tiba di Iskandariyah pada 5 April 1326.

 

Postingan Favorit