Friday, April 8, 2016
Panen Rambutan di Depan Rumah (Dinas)
Akhir
akhir ini saya senang sekali karena di depan rumah dinas saya, pohon rambutan
yang lebat sedang berbuah. Buahnya banyak dan manis, bahkan syaikh dari Mesir
yang tinggal di samping rumah saya, senang sekali setelah mencicipi buah
rambutan ini. Ternyata di Mesir itu tidak ada buah rambutan ini. Tampak sekali
aura bahagia dari wajah Syaikh, sampe sampe dia pamer ke temennya bahwa disini
sedang panen buah rambutan, dan akhirnya temannya pun datang sengaja dari Darun
Najah Jakarta.
Peristiwa
ini juga menjadi ajang pembelajaran buat Eza agar mau berbagi dengan tetangga
sekaligus bersosialisasi dengan yang lainnya, lagian pohon rambutan ini bukan
milik kami, kami sendiri hanya numpang di rumah ini, maka otomatis segala
fasilitas, termasuk pohon ini adalah milik bersama.
Resensi Buku : Petualangan Ibnu Batuta
Judul : Petualangan Ibnu Batuta (Seorang Musafir Muslim Abad ke-14)
Penulis : Ross E. Dunn
Penerjemah : Amir Sutaarga
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Terbit : 2013
Tebal : 360 halaman
Ini adalah buku terjemahan dari buku aslinya yang berjudul The Adventures of Ibn Batuta, a Muslim Traveler of the 14th Century. Pada bagian pengantarnya yang ditulis oleh Taufik Abdullah, dipaparkan bahwa Ibnu Batuta adalah pengelana pertama yang mengunjungi seluruh dunia Islam yang dikenal waktu itu, mulai dari Afrika Utara, Jazirah Arab, anak benua India, Indonesia hingga Cina. Ia bukan hanya turis yang datang untuk menikmati alam dan budaya, tapi juga seorang ulama terpelajar yang berkelana sambil menyebarkan ilmu, dan uniknya ia adalah satu satunya yang menulis pengelanaannya di seluruh dunia Islam di zaman klasik, lengkap dengan memperlihatkan situasi dunia Islam saat kebesaran politik, ilmu pengetahuan dan budaya masih belum dilanda krisis yang mendalam.
Buku ini dibagi menjadi 14 bab besar yaitu Tangier, Maghrib, Orang Mamluk, Mekkah, Persia dan Irak, Laut Arabia, Anatolia, Padang Rumput, Delhi, Malabar dan Maladewa, Cina, Kampung Halaman, Mali dan Rihla.
Tangier berkisah tentang perjalanan Ibnu Batuta di pantai Maroko, ujung barat daya Selat Jibraltar. Tangier merupakan titik pertemuan geografis empat dunia, Afrika dan Eropa, Atlantik dan Laut Tengah. Pada tanggal 14 Juni 1325, saat berusia 21 tahun, ia meninggalkan Tangier menuju arah tenggara melalui dataran tinggi Rif Timur untuk bergabung dengan sebuah safari haji. Perjalanannya menyusuri Konstantin, Tunis, Libya hingga tiba di Iskandariyah pada 5 April 1326.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Mungkin sebagian diantara kita ada yang bertanya, mengapa Allâh Swt kadang membuka ayat al-Qur’an dengan menggunakan kalimat ( يَا أَيُّهَا...