Thursday, March 3, 2016
Monday, February 29, 2016
Weaning With Love : Menyapih Eza dengan Cinta (bagian 3)
Tahapan
menyapih dengan cinta ini dilakukan secara bertahap. Saya berhasil melakukannya
selama 10 hari saja. Minggu pertama, menyusui hanya dilakukan di malam hari,
sedangkan minggu kedua baru dilakukan secara total.
Perjuangan
menyapih Eza sesungguhnya dimulai pada minggu kedua, saat proses mernyapih ini
dilakukan secara total, termasuk malam harinya. Dan inilah diary wwl eza :
Senin
15 Februari 2016 :
Malam
ini eza tidur dengan papanya. Saya sengaja “mendekam” di kamar belakang, supaya
eza ga inget nenen. Ternyata jam setengah 12 malam, eza nangis dan ga bisa
tidur. Saya sebenarnya di kamar belakang denger nangisnya, rasanya pengen
nangis karena ga tega, tapi saya coba menguatkan diri. Proses ini sudah
dimulai, jangan sampai mundur lagi . Kata papanya, di kamar itu eza ga bisa
tidur sampe jam 1.30, saking lelahnya akhirnya tidur juga. Malam pertama
berhasil tanpa nenen.
Weaning With Love : Menyapih Eza dengan Cinta (bagian 2)
Memasuki
bulan Februari 2016, bulan ultahnya Eza, saya pun mulai merencanakan dan
membicarakan strategi menyapih dengan cinta ini kepada suami. Ternyata dari
hasil browsing, ada beberapa tahapan weaning with love … yuk mari
a ) Tetapkan Deadline
Saya tadinya ingin menyapih pada saat liburan desember kemarin, tapi ternyata
khitan yang tak direncanakan harus dilalui saat liburan, kasian juga kalau
khitan dan menyapih harus dialami eza secara berbarengan. Apalagi suami
menjelaskan dalil dalil di Al-Qur’an yang menyatakan bahwa menyusui itu
seharusnya dilakukan selama 2 tahun full.
b)
Hypnobreastfeeding
Langkah ini merupakan tahap sosialisasi ke anak dan keluarga, bahwa eza sudah besar, nenen nya buat dede bayi, nanti nenen nya diganti susu dan lain-lain. Minta bantuan papa nya Eza dan mbak nya di rumah untuk menanamkan kata-kata tersebut berpuluh puluh kali dari awal bulan Februari ini. Sampe eza bosen kayanya, tapi alhamdulillah sangat tertanam kuat dalam ingatannya, sampe kalo kita pancing dengan pertanyaan, “de, nenennya nanti buat siapa”, eza pun menjawab, “buat ayi (de bayi)”
Langkah ini merupakan tahap sosialisasi ke anak dan keluarga, bahwa eza sudah besar, nenen nya buat dede bayi, nanti nenen nya diganti susu dan lain-lain. Minta bantuan papa nya Eza dan mbak nya di rumah untuk menanamkan kata-kata tersebut berpuluh puluh kali dari awal bulan Februari ini. Sampe eza bosen kayanya, tapi alhamdulillah sangat tertanam kuat dalam ingatannya, sampe kalo kita pancing dengan pertanyaan, “de, nenennya nanti buat siapa”, eza pun menjawab, “buat ayi (de bayi)”
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Mungkin sebagian diantara kita ada yang bertanya, mengapa Allâh Swt kadang membuka ayat al-Qur’an dengan menggunakan kalimat ( يَا أَيُّهَا...