Kata an-Ni’mah dalam al-Qur’an terdapat pada 53
tempat, sedangkan kata an-Na’im terdapat pada 16 tempat. Dua lafal ini berasal
dari satu kata. Keduanya bertemu dalam makna semantik umum yang dimiliki oleh
akar katanya. Kamus-kamus bahasa hampir tidak membedakan makna kedua bentuk
tersebut. Padahal tak mungkin kedua kata yang digunakan dalam al-Qur’an
memiliki makna yang sama.
Mari kita lihat beberapa contoh penggunaan dua kata
tersebut:
- Kata an-Nimah terdapat dalam beberapa ayat, misalnya
- Surat al-Baqarah ayat 40
يَا بَنِي
إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ
وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
Hai Bani Israel, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah
Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku niscaya Aku penuhi
janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).