Friday, July 28, 2017

Day 9 Cinta Matematika : Melihat Kereta, Mengenal Panjang dan Pendek




Akhir-akhir ini saya sibuk sekali dengan berbagai urusan koperasi, mulai dengan rapat pengurus koperasi dengan pengawas, lalu koordinasi pengurus dengan para karyawan koperasi, mengurus buku dan seragam, sampai rasanya kaki ini dah keriting deh karena bolak balik kesana kemari. Untungnya tiap hari saya sempatkan ajak Eza keluar untuk main, entah itu untuk naik perosotan, atau hanya melihat-lihat kereta di stasiun Rawabuntu atau hanya sekedar jalan bermotor ria.

Kemarin saya ajak Eza ke stasiun Rawa Buntu untuk melihat-lihat kereta, senangnya minta ampun, walau saat difoto tetap saja cemberut hihi. Sambil Eza melihat dan mengamati kereta yang lewat, saya tanya

“mas, kereta itu panjang atau pendek?”

“panjang” jawabnya...

“Yeah betul, kalo pendek kaya apa?”

Sambil saya contohkan dengan isyarat tangan, pendek itu segini, kalau panjang itu tangan lebar seperti kereta panjanng...

Alhamdulillah Eza sudah faham konsep panjang dan pendek. Setelah itu saya ajak dia main perosotan dan ayunan. Sayangnya ga sempet mengabadikan momen saat di perosotan karena Eza minta ditemenin main ayunan dan didorong kencang ayunannya. Itu saja main segitu, sudah membuat Eza seneng banget. Padahal menurut saya main segitu ga ada seru serunya. Inilah yang menjadikan standar seru menurut anak dan menurut orang tua itu berbeda. Maka yang harus ngalah adalah yang gede, kita harus memposisikan jika kita harus menjadi anak kecil, maka mainan seperti apakah yang bikin seru? Nah ittulah yang harus dieksekusi. Baiklah... bunda siap bermain...

Karena matematika itu menyenangkan dan mari belajar matematika dengan bermain...

Jumat, 280717.05.35
#Day9
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs
#odopfor99days#semester2#day52

Thursday, July 27, 2017

Day 8 Cinta Matematika : Bermain Domino



Tak terasa, Eza sudah berusia 3,5 tahun, sudah bisa bermain sendiri atau bareng teman-temannya. Seringkali temannya berkunjung ke rumah dan tau tau mereka sudah bermain seru, entah di dalam rumah, atau main sepeda-sepedaan. Kemarin, tetangga Eza yang sudah sekolah di TK main ke rumah, namanya Arkan. Arkan ini senang sekali main sama Eza, padahal usianya hampir terpaut 3 tahun.
Ada lagi temannya Razqa, anaknya teman yang rumahnya beberapa ratus meter dari rumah, tapi juga sering ngajak main Eza. Caranya lucu sekali, dia hanya membunyikan sepeda, Eza sudah tau kalau itu Razqa, ga keluar kata-kata, cukup dengan bahasa isyarat dan bahasa kalbu hehe.

Saat Arkan main ke rumah, saya kenalkan permainan domino punya Eza yang baru dibeli bulan Ramadhan kemarin. Sambil bermain, saya perkenalkan bentuk dominonya yang persegi panjang. Domino ini seru, menghubung-hubungkan beberapa gambar yang terputus menjadi rangkaian gambar unik yang utuh. Eza sebenarnya belum terlalu tertantang untuk bermain domino ini, tapi saat Arkan anteng memainkannya, akhirnya Eza tertarik juga gabung ma Arkan untuk memainkannya.

Permainan domino ternyata mengasah logika juga plus ketelitian. Logika bagaimana mencari gambar yang sesuai dari satu gambar dengan gambar lain yang tersebar, lalu merangkainya menjadi satu gambar yang utuh. Dan secara tak sadar, mereka sedang belajar matematika logis melalui permainan domino. Kalau sudah kompak main berdua begini, kaya adik kakak aja. Dan alhamdulillah banget sejauh ini mereka jarang berantem, mungkin karena ada yang lebih tua, kadang mengalah. Sisi lain Eza jadi tumbuh lebih dewasa. Tadi saja pas beli es krim, Eza bilang “Bunda, nanti aku bagi buat Arkan ya...”... nyess rasanya. God Job gantengku sayang... sepertinya emang Eza udah harus punya adek nih... hehe

Kode kerasss haha

Karena matematika itu menyenangkan dan mari belajar matematika dengan bermain...

Semoga Bermanfaat

Kamis, 270717.20.40
#Day8
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs
#odopfor99days#semester2#day51

Wednesday, July 26, 2017

Day 7 Cinta Matematika : Lompat Yuks



Hari ini saya dengan Eza bermain lompat-lompatan. Saya menyiapkan pensil warna, membuat lingkaran di halaman depan rumah, menulis angka 1 dilingkari, angka 2dan 3 juga. Lalu saya meminta Eza lompat ke tulisan angka 1 yang sudah dilingkari, terus secara acak saya minta Eza melompat pada angka yang saya tunjuk. Awalnya saya fikir ini akan berhasil ternyata oh ternyata, dia malah melompat kesana kemari, lalu mengambil pensil warna yang sedang saya pakai dan ia mencoret coret apa saja yang ia mau tulis seperti yang terlihat dalam foto berikut:


Setelah itu, saya ajak Eza main bola, ya wis lah mas, yang penting kita main bersama saja ya, sambil kembali mengenalkan bentuk lingkaran, lanjut lagi main bola dan lain-lain. Eza memang lebih senang kegiatan outdoor, sepertinya kinestetik dia memang dominan, maka saya coba mencari aktivitas diluar dan sering saya ajak main di playground yang dekat dengan rumah. Yang penting tubuh dia bergerak dan bergerak. Bermain sepeda adalah hobinya. Ia sering didatangi teman-temannya yang jauh lebih tua, yang sudah bersekolah di TK dan SD. Herannya obrolan mereka masih nyambung aja.

Kembali ke rencana main lompat-lompatan, awalnya saya ingin “pecle”, main lompat-lompatan seperti saat saya kecil dulu, kayanya seru gitu sambil mengenalkan tulisan angka 1-10 dulu. Tapi ternyata “selera” bermain saya dan Eza berbeda, atau mungkin media yang saya siapkan kurang menarik. Memang saya merasa kurang kreatif membuat media simulasi permainan edukatif. Harus lebih banyak belajar lagi niih

Karena matematika itu menyenangkan dan mari belajar matematika dengan bermain...

Semoga Bermanfaat

Rabu, 260717.14.00
#Day7
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs
#odopfor99days#semester2#day50

Postingan Favorit